Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KOPI MERAPI, KOPI KHAS YOGYAKARTA

10 Jun 2009 12:30:00

Yogyamu

KOPI MERAPI, KOPI KHAS YOGYAKARTA

Di Indonesia dikenal berbagai daerah penghasil kopi. Di antaranya adalah Lampung, Aceh, dan Bali. Yogyakarta tidak perlu berkecil hati sebab Yogyakarta juga memiliki produk kopi unggulan yang terkenal sebagai Kopi Merapi. Kopi yang diproduksi oleh KUB (Koperasi Usaha Bersama) Kebun Makmur binaan Departemen Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman ini beralamatkan di Jl. Kaliurang Km 19,9 Dusun Sawungan, Kalurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Keletakannya sangat strategis karena berada di sisi barat jalan menuju pintu masuk (gerbang) kompleks wisata Kaliurang. Kopi Merapi ini telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta. Bukan hanya itu, Kopi Merapi juga dikenal sebagai bio coffee karena sistem pertanian yang digunakannya adalah murni sistem pertanian organik. Jadi, jika menikmati Kopi Merapi Anda tidak perlu khawatir akan tercemari oleh bahan kimia. Selain itu, produk kopi di kawasan ini juga diawasi oleh seorang Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

Kopi Merapi juga telah meraih penghargaan SNI (Standar Nasional Indonesia) Award pada tahun 2007. Selain itu Kopi Merapi juga telah meraih HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan terdaftar di Depkes RI dengan nomor terdaftarnya No. P-ITR: 610340403026. Kopi Merapi juga merupakan kopi murni tanpa campuran bahan apa pun.

Dapat dikatakan bahwa produksi Kopi Merapi dimulai pada awal tahun 2000-an. Pada waktu itu Kabupaten Sleman telah mencanangkan pengembangan perkebunan kopi dengan lahan di lereng Gunung Merapi, khususnya di daerah Cangkringan, Pakem, dan Turi. Cakupan lahannya kurang lebih mencapai luasan 200 hektar. Sedangkan jenis tanaman kopi yang ditanam di area itu meliputi jenis Robusta dan Arabika. Seperti diketahui, tanaman kopi memang menyukai daerah berhawa sejuk dengan ketinggian minimal 200 meter di atas permukaan laut. Bahkan untuk jenis kopi tertentu justru menghendaki lahan setinggi 700 meter dpl atau lebih. Lereng Gunung Merapi merupakan daerah yang cocok untuk perkebunan kopi semacam itu.

Hampir bersamaan dengan itu dibentuklah berbagai kerjasama dengan berbagai pihak dengan harapan nantinya dapat mengekspor produk kopi ke mancanegara. Akan tetapi ketika produksi bisa dilaksanakan, permintaan akan produk kopi tidak bisa dipenuhi oleh Kabupaten Sleman sendiri karena tonase yang akan dikirimkan tidak bisa kontinyu. Sementara itu penjualan produk kopi ke pasar dalam negeri harganya sering dimainkan oleh para tengkulak.

Akhirnya pada dibentuklah KUB (Koperasi Usaha Bersama) yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Fasilitas itu antara lain empalasemen untuk penjemuran kopi, kantor (bangunan), alat-alat, pengetahuan/teknologi perkopian, dan lain-lain. Kini KUB ini dikelola oleh 8 orang pengurus dengan ketuanya Samijo. KUB ini kemudian dinamakan KUB Kebun Makmur. Koperasi ini juga telah berbadan hukum.

Keletakan KUB Kebun Makmur yang dekat dengan pintu masuk kompleks wisata Kaliurang ini menjadikannya objek potensial untuk wisata agrowisata. Wisatawan yang datang maupun pulan dari Kaliurang dapat mampir ke lokasi ini untuk menikmati segelas kopi, melihat-lihat kebun kopi yang rimbun dengan hawa sejuk dan menghirup wanginya bunga kopi, melihat proses pembuatan kopi secara langsung, dan lain-lain. Di toko KUB Kebun Makmur pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh berupa kopi khas Yogyakarta ini, baik dari jenis Robusta maupun Arabika. Selain itu di toko KUB Kebun Makmur itu juga dijual aneka produk pertanian dari wilayah Sleman, di antaranya adalah madu murni, coconut oil, teh rosella, dan sebagainya. Ke depan toko KUB Kebun Makmur ini diharapkan bisa menjadi salah satu simpul pasar produk pertanian di Sleman.

Jika Anda ke Yogyakarta dan kebetulan berwisata ke Kaliurang, tidak ada buruknya Anda mampir ke KUB Kebun Makmur untuk membeli oleh-oleh kopi khas Yogyakarta sekaligus melihat proses pembuatan kopi atau menikmati hawa sejuk-hijau perkebunan kopi.

a sartono
sumber: wawancara dengan Bp. Heru Yoga Pancaka, SP. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Kebun Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Selasa, 2 Juni 2009.



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta