Tembi

Yogyakarta-yogyamu»PANTAI CEMPLON, SALAH SATU PANTAI DI SLEMAN

08 Apr 2009 08:09:00

Yogyamu

PANTAI CEMPLON: SALAH SATU PANTAI DI SLEMAN

Propinsi DIY kaya akan tempat-tempat wisata. Salah satunya terdapat di Kabupaten Sleman dan dinamakan Pantai Cemplon. Kabupaten Sleman yang terletak di pedalaman Jawa itu mempunyai pantai ? Benar, tetapi pantai di sini jangan diartikan sebagai tempat di pinggiran laut. Pantai yang dimaksudkan di sini adalah papan santai atau tempat untuk bersantai. Tempatnya memang berada di pinggiran air, namun bukan air laut melainkan air Sungai Progo.

Pantai Cemplon secara administratif berada di wilayah Padukuhan Gamplong, Kalurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini dapat dicapai melalui Pasar Godean ke arah barat. Setelah sampai di Perempatan Gedongan ambil jalan ke kiri (arah Moyudan). Pada jarak sekitar 3 kilometer dari perempatan ini akan ditemukan papan penunjuk arah ke Pantai Cemplon. Pengunjung tinggal mengikuti petunjuk tersebut. Selain itu dapat juga ditempuh melalui Jalan Wates. Pada kilometer 14,3 pengunjung akan menemukan Pertigaan Klangon. Ambil arah ke utara (Moyudan). Pada jarak sekitar 1,5 kilometer dari pertigaan tersebut akan ditemukan papan petunjuk menuju Pantai Cemplon. Pengunjung tinggal mengikuti petunjuk tersebut.

Panjang Pantai Cemplon ini sekitar 1,5 meter. Pantai atau lebih tepatnya lembah di Dusun Gamplong ini merupakan daerah yang mudah terkikis air karena tempatnya yang berbatasan langsung dengan Sungai Progo. Untuk menanggulangi erosi atau gerusan air dari Sungai Progo tersebut sebagian lembah di Dusun Gamplong ini diperkuat dengan bronjong. Selain itu lembah tersebut juga ditanami dengan berbagai tanaman keras seperti mahoni, meranti, petai, dan sengon. Penduduk sendiri juga menanam beberapa tanaman jenis lain di lembah tersebut di antaranya adalah bambu, nangka, dan kelapa. Tanaman jenis perdu juga ditanam di lembah itu sebagai usaha pemaksimalan lahan. Perdu atau jenis semak yang ditanam meliputi tanaman apotek hidup seperti jahe, kunir, temu giring, temu ireng, lengkuas, dan sebagainya.

Tempat wisata Pantai Cemplon ini diresmikan pada tanggal 5 September 2004 oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, I Gde Ardika. Lembah yang kemudian disebut sebagai pantai ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja kesadaran untuk menempatkannya sebagai papan santai baru terjadi sekitar tahun 1984. Demikian tutur Bapak Agus Subadi (60) yang memiliki warung serta tempat parkir di pintu masuk Pantai Cemplon.

Seiring dengan kesadaran untuk membuat lembah tersebut menjadi papan santai, maka dibuatlah jalan setapak di tengah-tengah perkebunan yang rimbun rindang di tempat itu hingga pinggir Sungai Progo. Di tengah-tengah perkebunan itu pula dibuatlah gubuk-gubuk sebagai tempat untuk beristirahat. Dari gubuk-gubuk itulah pengunjung dapat menikmati keindahan aliran Sungai Progo beserta lembah-lembahnya yang hijau. Kecuali itu pengunjung juga dapat menikmati keindahan hamparan batu-batu (kerikil) berbentuk bulat di bibir sungai. Karena tempatnya yang teduh dan tenang, banyak pasangan remaja menggunakan Pantai Cemplon sebagai tempat untuk berbincang dan pedekate. Barangkali tempatnya memang mendukung untuk membangun hal-hal yang bersifat romantis.

Pantai Cemplon pada saat bulan purnama akan kelihatan semakin indah dan romantis. Namun hati-hati jika berkunjung pada malam hari sebab di tempat seperti itu bisa dipastikan akan ada banyak nyamuk atau bahkan ular. Pastikan juga jika berkunjung ke sana pada saat tidak musim penghujan sebab dalam musim penghujan bisa saja tiba-tiba air Sungai Progo meluap atau banjir.

Pantai Cemplon dinamakan demikian karena dulunya banyak gadis-gadis dari Padukuhan Gamplong yang menjadi pedagang kue cemplon yang dipasarkan ke Kulon Progo. Untuk menjajakan itu mereka harus naik perahu untuk menyeberang ke tepi barat Sungai Progo. Suatu ketika perahu yang mereka tumpangi oleng sehingga kue-kue cemplon yang dibawa oleh para pedagang itu berjatuhan ke Sungai Progo. Cemplon-cemplon itu kemudian dipercaya berubah bentuk menjadi batu-batu bulat di dasar dan pinggiran Sungai Progo. Berdasarkan cerita yang berbau mitos inilah kemudian tempat tersebut dinamakan Pantai Cemplon.

foto dan teks: a sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta