Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KAMPUNG SOSROKUSUMAN, SALAH SATU TITIK KUNJUNGAN WISATA DI YOGYAKARTA

11 Mar 2009 07:54:00

Yogyamu

KAMPUNG SOSROKUSUMAN:
SALAH SATU TITIK KUNJUNGAN WISATA DI YOGYAKARTA

Jika orang berwisata ke Yogyakarta, tak pelak Malioboro menjadi sasaran utamanya. Orang dari luar Yogyakarta umumnya lebih terpaku pada Malioboro dan segala hal yang ada di ruas jalan utama di jantung kota Yogyakarta ini. Demikian pun jika mereka mencari penginapan atau hotel, mereka umumnya juga terpancang pada hotel-hotel yang kelihatan dengan mata telanjang di kanan-kiri Jalan Malioboro atau jalan-jalan besar yang lain yang tidak jauh dari pusat kota.

Sebenarnya ada tempat-tempat penginapan, belanja, dan kegiatan rekreatif yang lain yang letaknya tidak jauh dari Malioboro. Kampung Sosrokusuman adalah salah satunya. Kampung yang secara administratif masuk dalam Kalurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan ini terletak di selatan Malioboro Mall dan di utara Hotel Mutiara. Untuk menuju kampung ini jika pengunjung berasal dari arah Malioboro dapat memasuki gang yang keletakannya persis di sisi selatan Malioboro Mall. Di ujung gang ini ada sebuah gapura sederhana dengan tulisan Sosrokusuman di bagian atas gapura. Selain gang ini, ada gang lain yang bisa dimasuki untuk menuju kampung ini dengan mengikuti sebuah gang di sisi utara Hotel Mutiara. Jadi Kampung Sosrokusuman ini diapit oleh dua gang yang menghubungkan Jalan Malioboro dengan Jalan Mataram.

Penginapan di Kampung Sosrokusuman merupakan penginapan dengan tarif yang relatif murah. Keletakkannya yang berada di jantung Kota Yogyakarata sekaligus sangat dengan Malioboro maupun Jalan Mataram menyebabkan kampung ini sejak zaman dulu menjadi tujuan penginapan para wisatawan yang relatif mengenal Yogyakarta. Di kampung ini pula suasana kampung di tengah kota demikian terasa. Selain itu di kampung ini juga cukup banyak kios atau toko yang menjual suvenir atau cenderamata dalam berbagai bentuk mulai dari gantungan kunci, kipas, topeng, wayang, kalung, hiasan dinding, kaus oblong, topi, syal, batik, dan lain-lain.

Jika pengunjung atau wisatawan terus menuju ke timur dan tembus Jalan Mataram, maka di Jalan Mataram itu wisatawan atau pengunjung akan dapat menemukan sekian deret kios penjual oleh-oleh makanan khas Yogyakarta. Mulai dari geplak (makanan yang terbuat dari ketan, gula, dan kelapa), bakpia (makanan terbuat dari tepung terigu dan kacang hijau), emping mlinjo, tape ketan, enting-enting, intip/kerak nasi goreng, lapis legit, brem, dan sebagainya.

Di Kampung Sosrokusuman ini pula wisatawan dapat menyaksikan atau bahkan mengkoleksi wayang dan topeng hasil karya seniman wayang, Ledjar Soebroto. Seniman Ledjar Soebroto ini dikenal sebagai seniman wayang yang giat melestarikan Wayang Kancil, yakni jenis wayang yang sumber utama ceritanya berasal dari dongeng kancil.

Lorong-lorong Kampung Sosrokusuman yang penuh dengan penginapan ini pada beberapa temboknya dihiasi dengan mural. Hanya saja mural-mural yang diterakan di tembok-tembok Kampung Sosrokusuman tidak begitu banyak. Sedangkan mural yang lebih banyak dapat disaksikan di sisi selatan Jalan Perwakilan (utara Sosrokusuman).

Untuk wisatawan yang menyukai makanan pinggir jalan dengan harga murah, hal itu juga akan dengan mudah ditemukan di Sosrokusuman karena hampir di semua gang utama di Kampung Sosrokusuman ini terdapat cukup banyak warung kaki lima yang menjual aneka makanan/nasi. Untuk seporsi nasi sayur plus lauk serta segelas teh berkisar antara lima ribu hingga delapan ribu rupiah. Sebuah harga yang murah meriah dan mengenyangkan. Nah, jika Anda berwisata ke Yogyakarta ada baiknya Anda juga menjelajahi sudut-sudut kotanya dengan berbagai daya tariknya yang mungkin tidak akan Anda temukan di Malioboro atau tempat lain karena masing-masing tempat di Yogyakarta memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri.

foto dan teks: a. sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta