Pameran Perjuangan UU Keistimewaan Yogyakarta

12 Sep 2015

Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran dokumentasi ini, dipajang lebih dari 250 foto. Sebanyak 140 foto berasal dari Pewarta foto Indonesia dan sisanya berasal dari berbagai sumber.

Tepat pada 31 Agustus 2015, pemerintah DIY memperingati pengesahan Undang-Undang Keistimewaan DIY No 13 Tahun 2012. Salah satu poin penting dari keistimewaan itu adalah gubernur DIY dipilih melalui penetapan, bukan pemilihan umum. Jalan menuju UU Keistimwaan melalui proses yang panjang. Hampir setiap minggu, masyarakat DIY yang tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota, yakni Kabupaten Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta bahu-membahu memperjuangan UU itu. Segala upaya, tenaga, dan kekuatan masyarakat DIY dikerahkan untuk menuntut kepada pemerintah pusat, agar keistimewaan DIY tetap berlaku, seperti yang pernah dituangkan dalam keputusan atau undang-undang sebelumnya.

Segala tuntutan masyarakat untuk memperjuangkan UU Keistimewaan DIY itu, banyak terekam dalam media cetak, media elektronik, dan media rekam. Untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat terhadap perjuangan itu dan agar pemerintah tidak lupa akan jasa semua komponen masyarakat yang terlibat dalam perjuangan itu, maka Dinas Kebudayaan DIY melalui Kelompok Kerja (Pokja) Penguatan Lembaga Kegiatan Pengelola dan Pelestari Warisan Budaya mengadakan serangkaian acara, salah satunya adalah Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY dalam rangka memperingati Hari Keistimewaan DIY.

Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran dokumentasi ini, dipajang lebih dari 250 foto. Sebanyak 140 foto berasal dari Pewarta foto Indonesia dan sisanya berasal dari berbagai sumber, seperti dari teman-teman pejuang keistimewaan. Bahkan ada yang pinjam foto. Demikian ungkap Guntur Prabawanto, Ketua Pameran dan Pokja Penguatan Lembaga Dinas Kebudayaan DIY. Sebagian besar foto adalah kegiatan demo mendukung keistimewaan DIY yang berlangsung sebelum pengesahan UU Keistimewaan No 13 Tahun 2012. Hanya ada satu foto yang menggambarkan sesudah pengesahan UU Keistimewaan, yakni saat Gubernur DIY Sri Sultan HB X keluar dari Gedung DPRD DIY setelah melalui proses penetapan Gubernur DIY.

Foto-foto pameran dokumentasi sangat beragam dan unik. Semua itu menggambarkan dukungan penuh dari masyarakat Yogyakarta. Ada foto saat ibu-ibu membawa tenggok di bawah tulisan “Penetapan Sampun Sae”; lalu foto Marzuki, penyanyi Hip Hop Jawa berpose membawa spanduk; lalu foto Ngarsa Dalem Sri Sultan HB X membacakan maklumat di Keraton Yogyakarta; dan masih banyak lagi. Salah satu pengunjung, Erwin berkomentar, “Pameran foto ini sangat bagus dan alangkah baiknya diselenggarakan terus setiap tahun agar lebih banyak masyarakat yang ingat akan perjuangan mereka menuntut keistimewaan daerahnya.”

Selain pameran foto, digelar pula acara lain, seperti lomba menggambar dan mewarnai, sarasehan dokumentasi, dan diskusi keistimewaan dengan tema tata ruang dan kebudayaan.

Naskah dan foto: Suwandi

Pameran Dokumentasi Keistimewaan di Pendopo Disbud DIY, Senin 31 Agustus 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pameran Dokumentasi Keistimewaan di Pendopo Disbud DIY, Senin 31 Agustus 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pameran Dokumentasi Keistimewaan di Pendopo Disbud DIY, Senin 31 Agustus 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pameran Dokumentasi Keistimewaan di Pendopo Disbud DIY, Senin 31 Agustus 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 14-09-15

    Jagal Bilawa (2): Be

    Dikarenakan Matswapati tidak segera menjawab, maka Bilawa mengulangi pertanyaannya, apakah engkau tidak yakin aku menang? Pada akhirnya Matswapati... more »
  • 14-09-15

    Buku tentang Riwayat

    Selain membahas tentang perkembangan tari, secara khusus buku ini membahas beberapa jenis tari. Yaitu beksan tunggal (seperti tari Golek gaya... more »
  • 14-09-15

    Permata dalam Ingata

    Dengan keasliannya ini, gedung Permata mudah memanggil memori orang-orang yang dulu rajin menonton film di sini. Rasanya tak salah pilih ketika... more »
  • 12-09-15

    Naga Dina Minggu Kli

    Jika tidak mau celaka, jangan menuju ke arah sang naga berada, karena ia akan mencelakai kamu. Minggu Kliwon, 13 September 2015, kalender Jawa... more »
  • 12-09-15

    Gudeg pertama di Wij

    Soal rasa, gudeg Bu Slamet sangat layak dipuji. Kental dan ‘medok’. Mulai dari gudeg, areh, krecek sampai telur pindang dan ayamnya, semuanya memikat... more »
  • 12-09-15

    Pameran Perjuangan U

    Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran... more »
  • 12-09-15

    Denmas Bekel 12 Sept

    Denmas Bekel 12 September 2015 more »
  • 11-09-15

    Kisah Perjuangan Ten

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan... more »
  • 11-09-15

    Film Basiyo, Dokumen

    Tokoh legendaris di dunia Dagelan Mataram ini telah berkontribusi sangat besar pada kehidupan dengan dunia kejenakaannya. Ia banyak mengisi kebuntuan... more »
  • 11-09-15

    Kirab Festival Kesen

    Meski jumlah peserta kirab banyak tapi secara keseluruhan ada kesan monoton. Penyebabnya karena sebagian besar peseta menampilkan kesenian serupa.... more »