Kisah Perjuangan Tentara Pelajar Sala

11 Sep 2015

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan peristiwa-peristiwa lucu yang terjadi sepanjang bergerilya oleh penulis buku dipaparkan dalam porsi yang lumayan banyak.

Judul : Merdeka atau Mati. Catatan Kisah Perjuangan T.P. Sala. Bagian II 
Penulis : S. Diasmadi DSG 
Penerbit : Yayasan Al – Qalam, 1983, Jakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : 270

Merdeka atau mati adalah semboyan dan tekad rakyat Indonesia dalam memertahankan kemerdekaan. Semboyan dan tekad ini diamalkan dalam perbuatan disertai keikhlasan untuk menerima akibatnya, harta benda bahkan nyawa.

Masyarakat Sala mempunyai banyak kisah heroik dalam memertahankan kemerdekaan. Salah satunya adalah kisah para Tentara Pelajar (TP) dan Tentara Geni Pelajar (TGP). Mereka sebenarnya adalah pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah atau mahasiswa. Tetapi karena kota Sala diduduki Belanda, mereka “meninggalkan” bangku sekolah dan bergerilya melawan Belanda. Kota Sala ditinggalkan dan mereka bermarkas di luar Sala, seperti daerah Karanganyar, Sukoharjo, Klaten.

Usia mereka masih muda, baru belasan tahun, tetapi semangat tempurnya luar biasa. Berkali-kali mereka membuat tentara Belanda kewalahan dan menderita kerugian yang besar. Bahkan karena jiwa mudanya aksi mereka kadang-kadang sangat nekat dan kurang perhitungan. Apabila Belanda kalah dalam konfrontasi melawan Tentara Pelajar ini, tak jarang masyarakat yang menjadi korban, entah disiksa atau dibunuh.

Mereka bergerilya di dalam maupundi luar Kota Sala. Gerilya di dalam kota tentunya lebih berat karena berada di sarang musuh. Mereka harus lebih berhati-hati dalam melakukan penyamaran. Untungnya masyarakat atau penduduk sangat membantu, karena pada dasarnya semua menginginkan kemerdekaan.

Pelajar putri pun tidak ketinggalan. Mereka bisa bertugas di dapur umum, palang merah, menjadi kurir bahkan ikut bergerilya. Risiko yang mereka sandang juga tak kalah, karena kalau ketahuan kehormatan dan nyawa bisa menjadi taruhan.

Peristiwa di Kampung Cemani, Sala, Monumen Joko Songo di Karanganyar, peristiwa di daerah Gedongan, Colomadu dan berbagai makam pahlawan (baik dikenal maupun tak dikenal) adalah bukti betapa “mahalnya” harga sebuah kemerdekaan.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan peristiwa-peristiwa lucu yang terjadi sepanjang bergerilya oleh penulis buku dipaparkan dalam porsi yang lumayan banyak.

Kusalamani

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 12-09-15

    Naga Dina Minggu Kli

    Jika tidak mau celaka, jangan menuju ke arah sang naga berada, karena ia akan mencelakai kamu. Minggu Kliwon, 13 September 2015, kalender Jawa... more »
  • 12-09-15

    Gudeg pertama di Wij

    Soal rasa, gudeg Bu Slamet sangat layak dipuji. Kental dan ‘medok’. Mulai dari gudeg, areh, krecek sampai telur pindang dan ayamnya, semuanya memikat... more »
  • 12-09-15

    Pameran Perjuangan U

    Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran... more »
  • 12-09-15

    Denmas Bekel 12 Sept

    Denmas Bekel 12 September 2015 more »
  • 11-09-15

    Kisah Perjuangan Ten

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan... more »
  • 11-09-15

    Film Basiyo, Dokumen

    Tokoh legendaris di dunia Dagelan Mataram ini telah berkontribusi sangat besar pada kehidupan dengan dunia kejenakaannya. Ia banyak mengisi kebuntuan... more »
  • 11-09-15

    Kirab Festival Kesen

    Meski jumlah peserta kirab banyak tapi secara keseluruhan ada kesan monoton. Penyebabnya karena sebagian besar peseta menampilkan kesenian serupa.... more »
  • 11-09-15

    Pelajar Bantul Lawat

    Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari... more »
  • 10-09-15

    Denny Wirawan Mengan

    Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu... more »
  • 10-09-15

    Pameran Bukan Foto B

    Pameran bertajuk ‘Sehat Walafiat’ ini memang terkesan bukan pameran foto biasa. Butuh pemahaman lebih dan pemicu rasa lebih untuk menikmati foto-foto... more »