Denny Wirawan Mengangkat Transformasi Batik Kudus

10 Sep 2015

Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu sendiri. Ragam motif dan filosofi batik Kudus menginspirasi Denny dalam menciptakan koleksi yang berbeda, dengan potongan yang lebih segar dan memberi kesan muda tanpa meninggalkan ciri khasnya.

Denny Wirawan, salah satu perancang mode terbaik Indonesia berkolaborasi dengan Bakti Budaya Djarum Foundation mengangkat batik Kudus dalam koleksi eksklusifnya yang berjudul “BaliJava“. Koleksi tersebut diperagakan dalam fashion show yang bertemakan “Pasar Malam” di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, pada Kamis, 3 September 2015.

Batik Kudus yang terkenal dengan isen-isen yang rumit dalam proses pembuatannya ini, diperkirakan mulai populer pada tahun 1880 sampai 1970. Batik Kudus terkenal akan keunikan warna dan coraknya, karena pengrajin batik Kudus pada masa itu ada juga yang dari etnis keturunan Tionghoa. Untuk motif flora dan fauna sedikit banyak ada pengaruh yang kuat dari budaya Tionghoa, namun ada juga corak yang menampilkan pengaruh budaya Islam dan Timur Tengah.

Namun pada perjalanannya, produksi batik Kudus mengalami penurunan pada dekade 1980-an dikarenakan jumlah pembuat batik Kudus semakin sedikit. Kesulitan itu semakin terasa ketika tidak sedikit generasi muda penerus yang lebih tertarik untuk menjadi buruh pabrik dibanding membatik. Akhirnya, batik Kudus hampir tidak terdengar lagi karena ditinggalkan oleh komunitas pembuat dan pemakainya. Yang tertinggal hanya pembatik senior yang berusia 60 tahun, itu pun jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Di tangannya, batik Kudus bertransformasi menjadi esensi penting dalam desain busana modern wanita yang elegan dan berkelas. Mulai dari gaun pendek, cape blazer, bolero, long coat, mix length dress, dihadirkan dengan menawan hasil dari kombinasi batik dan motif digital ditambah payet, ornamen serta bordir yang menonjolkan sisi modern batik Kudus namun tetap terkesan anggun.

Beatrix Imelda