Pelajar Bantul Lawatan Sejarah ke Tembi

11 Sep 2015

Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari pertama, 25 sekolah SMP dan SMA mengunjungi 3 museum di wilayah Bantul, yakni Museum Gumuk Pasir Parangtritis, Museum Tembi, dan Museum Memorial HM Soeharto.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, DIY, menggelar acara “Lawatan Sejarah 2015” yang dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu , 2- 3 September 2015. Kegiatan ini sudah rutin digelar setiap tahun untuk memperkenalkan kepada pelajar di Bantul pada tempat-tempat bersejarah sekaligus obyek wisata di Bantul yang sudah dikenal oleh masyarakat luar Bantul.

Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari pertama, 25 sekolah SMP dan SMA mengunjungi 3 museum di wilayah Bantul, yakni Museum Gumuk Pasir Parangtritis, Museum Tembi, dan Museum Memorial HM Soeharto. Pada hari kedua 25 sekolah SMP dan SMA yang berbeda mengunjungi Museum Tani Jawa Indonesia, Museum Wayang Kekayon, dan Museum Batik Ciptowening.

Saat berkunjung ke Tembi, mereka begitu penasaran, karena memang mayoritas dari mereka belum pernah berkunjung ke Tembi. Saat mendapat penjelasan singkat di Pendopo Yudonegaran Tembi, ada beberapa peserta yang bertanya, satu di antaranya adalah Latifah (SMP Imogiri Bantul).

“Pak, di Tembi, selain berfungsi melestarikan kegiatan budaya Jawa, apalagi yang dapat kita lakukan di sini?” begitu pertanyaannya kepada kru Tembi.

Dengan jawaban singkat dan padat, kemudian Tembi menjelaskan bahwa di Tembi, pengunjung bisa mendapatkan banyak hal, mulai hanya melihat, merasakan, hingga mengalami sendiri. Misalnya menginap di rumah model kuno, menikmati sensasi makanan tradisional tempo dulu, mengikuti kegiatan budaya tempo dulu (memasak memakai luweng, berbelanja ke pasar tradisional), mengikuti kursus-kursus budaya (membatik, natah topeng, melukis wayang, menari, berbahasa Jawa, sesorah bahasa Jawa, musik tradisional gamelan, dll).

Setiap pertanyaan berusaha dijawab dengan sejelas-jelasnya. Usai berdialog di pendopo, untuk mengobati rasa penasaran, kemudian mereka diajak berkeliling ke setiap lokasi yang ada di Tembi. Mulai dari museum, ruang pameran, ruang kursus, panggung terbuka, perpustakaan, rumah inap tradisional, warung dhahar tradisional, dan lainnya. Setelah mereka tuntas berkunjung, Latifah kembali berkomentar, “Wah kalau gitu, lain waktu kita bisa ke sini lagi ya Pak?” Dijawab singkat kru Tembi, “Silakan, dengan senang hati kami menemani kalian.”

Suwandi 
Foto: Sartono

Lawatan Sejarah Pelajar Bantul ke Tembi, sumber foto: Sartono/Tembi Lawatan Sejarah Pelajar Bantul ke Tembi, sumber foto: Sartono/Tembi Lawatan Sejarah Pelajar Bantul ke Tembi, sumber foto: Sartono/Tembi Lawatan Sejarah Pelajar Bantul ke Tembi, sumber foto: Sartono/Tembi Lawatan Sejarah Pelajar Bantul ke Tembi, sumber foto: Sartono/Tembi EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 12-09-15

    Naga Dina Minggu Kli

    Jika tidak mau celaka, jangan menuju ke arah sang naga berada, karena ia akan mencelakai kamu. Minggu Kliwon, 13 September 2015, kalender Jawa... more »
  • 12-09-15

    Gudeg pertama di Wij

    Soal rasa, gudeg Bu Slamet sangat layak dipuji. Kental dan ‘medok’. Mulai dari gudeg, areh, krecek sampai telur pindang dan ayamnya, semuanya memikat... more »
  • 12-09-15

    Pameran Perjuangan U

    Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran... more »
  • 12-09-15

    Denmas Bekel 12 Sept

    Denmas Bekel 12 September 2015 more »
  • 11-09-15

    Kisah Perjuangan Ten

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan... more »
  • 11-09-15

    Film Basiyo, Dokumen

    Tokoh legendaris di dunia Dagelan Mataram ini telah berkontribusi sangat besar pada kehidupan dengan dunia kejenakaannya. Ia banyak mengisi kebuntuan... more »
  • 11-09-15

    Kirab Festival Kesen

    Meski jumlah peserta kirab banyak tapi secara keseluruhan ada kesan monoton. Penyebabnya karena sebagian besar peseta menampilkan kesenian serupa.... more »
  • 11-09-15

    Pelajar Bantul Lawat

    Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari... more »
  • 10-09-15

    Denny Wirawan Mengan

    Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu... more »
  • 10-09-15

    Pameran Bukan Foto B

    Pameran bertajuk ‘Sehat Walafiat’ ini memang terkesan bukan pameran foto biasa. Butuh pemahaman lebih dan pemicu rasa lebih untuk menikmati foto-foto... more »