Tembi

Makanyuk»LEGENDA BRONGKOS WARUNG IJO BU PADMO DI BAWAH JEMBATAN KRASAK, TEMPEL, SLEMAN

21 Jul 2008 09:17:00

Makan yuk ..!

LEGENDA BRONGKOS WARUNG IJO BU PADMO
DI BAWAH JEMBATAN KRASAK, TEMPEL, SLEMAN

Kenal masakan yang bernama brongkos? Itu lho masakan yang bahan bakunya daging sapi (biasanya bagian sandung lamur dan koyorannya) yang bumbunya antara lain bawang merah, bawang putih, sereh, lengkuas, daun salam, jahe, dan biji keluwak. Tentu dengan garam dan gula juga. Rasanya gurih agak manis sedikit. Sangat nikmat disajikan dalam keadaan hangat-hangat. Biasanya selain daging sapi/koyor, brongkos juga dipadu dengan kacang tholo atau kacang tunggak. Untuk melecut selera, di dalam brongkos juga sering ditaburkan lombok rawit yang berwarna merah.

Pernah menikmati brongkos Warung Ijo Bu Padmo yang berada di bawah Jembatan Krasak, Tempel, Sleman? Nah, ini dia! Diam-diam ternyata brongkos Warung Ijo Bu Padmo ini telah terkenal sejak tahun 1950. Jadi, sudah hampir 60 tahun warung ini melayani pecinta brongkos dan sampai sekarang tetap melegenda. Hebat kan?

Bagi Anda yang hobi wisata kuliner, jangan pernah keliru kalau mau menikmati brongkos Warung Ijo sebabsekarang ada banyak warung brongkos yang menggunakan nama Brongkos Warung Ijo juga. Bahkan fisik warungnya juga bercat hijau. Ssst, hati-hati ya, Warung Ijo Bu Padmo tidak buka cabang lho. Jadi, jangan sampai tersesat sehingga tidak kecewa (bukan promosi, tapi kenyataannya memang begitu kok).

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Warung Ijo Bu Padmo ini jika berangkat dari arah Yogyakarta dapat mengikuti jalan Yogyakarta-Semarang (Jalan Magelang). Jika sudah sampai di sisi selatan Jembatan Krasak, arahkan stir kendaraan Anda ke kiri (barat-utara) karena di situ memang terdapat simpangan ke arah kiri dan kanan. Ingat, ambil yang kiri. Ikuti jalan itu. Setelah mentok di pertigaan (Pasar Ngepos), arahkan stir Anda ke kanan. Pada tikungan yang nyaris bersudut siku-siku, tepat di bawah jembatan, arahkan pandangan Anda ke kiri (timur). Di situlah pandangan Anda akan menangkap sosok Warung Ijo Bu Padmo yang memang bercat hijau.

Bagi Anda yang berangkat dari arah Semarang atau Magelang, ikuti jalan Magelang-Yogyakarta. Jika sudah melewati Jembatan Krasak ambil jalan ke arah kiri persis di sisi selatan jembatan. Tiba di kiri (timur) jembatan, ikuti jalan yang ke kiri lagi (menurun). Ikuti terus jalan itu sampai mentok di sisi utara. Arahkan pandangan Anda ke kanan (timur). Nah, di situ Anda akan menemukan sosok Warung Ijo Bu Padmo. Gampang kan ?

Nah, siap-siaplah dengan kejutan sensasional yang akan menggoyang lidah Anda dengan sajian brongkosWarung Ijo Bu Padmo. Jika Anda memang berperut karung, boleh pesan dua porsi sekaligus. Sebab porsinya memang bukan porsi kuli. Tembi sendiri pingin pesan dua porsi sekaligus, tapi nggak enak di hati. Kecuali bikin boros, malu juga disangka berperut karung. Seporsi brongkos harganya cuma Rp 10.000,- (harga pertengahan bulan Juli 2008). Tambah segelas teh manis cuma Rp 1.000,-. Tambah sepotong empal, babat, atau iso yang telah dibacem dan digoreng cuma Rp 5.000,-.

Brongkos Warung Ijo Bu Padmo menjadi legendaris karena mmm, rasanya memang seperti kata Bondan Winarno itu, “mak nyusss.” Komposisi bumbu yang dibuatnya demikian pas banget. Kuahnya tidak terlalu encer, tetapi juga tidak terlalu kental. Warnanya juga tidak pucat namun juga tidak terlalu gelap seperti rawon JawaTimur. Dagingnya? Jangan tanya deh. Benar-benar empuk. Terasa lembut jika dikunyah. Ditelan terasa nyaman. Bumbu-bumbunya itu lho ngresep banget di serat-serat daging atau koyornya. Pantaslah jika banyak orang menjadi ketagihan dengan brongkos Warung Ijo Bu Padmo ini. Tidak aneh juga ketika Tembike sana untuk bincang-bincang (eh liputan ding), Tembimesti sabar menunggu waktu luang BuNugroho yang kini mengelola Warung Ijo Bu Padmo.

Dengan senyum ramah dan sabar Bu Nugroho meladeni atau menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Tembidi sela-sela kesibukannya meladeni pelanggan yang terus datang silih berganti. Tampaknya Bu Nugroho sebagai generasi kedua dari dinasti Warung Ijo Bu Padmo ini telah terbiasa diwawancarai wartawan. Ketika ditanya, menurut pengakuannya warung ini pernah diliput berbagai media massa seperti Trans TV, TPI, Jogja TV, Intisari, Kedaulatan Rakyat, dan Tembitentu saja. Semua itu tentu menjadi petunjuk tentang kualitas sajiannya yang melegenda sejak 1950 itu.

Menurut Bu Nugroho, ia tidak pernah menyembunyikan bumbu rahasia bagi produknya. Siapa saja boleh tanya apa resepnya. Hebat kan? Hanya saja taste dan skill dari masing-masing orang dalam mengolah bahan makanantentu tidak sama. Sama halnya seperti seorang pelukis. Sekalipun dikasih cat dengan merk yang sama, kanvas yang sama, dengan objek lukisan yang sama, hasilnya tentu tidak sama. Demikian juga dengan brongkos Warung Ijo Bu Padmo ini.Sekalipun Anda telah diberi susunan resep sama Bu Nugoroho belum tentu hasil olahan masakan Anda selezat hasil olahannya. Maklum, ia telah digembleng ilmu masak-memasak oleh ibunya, Bu Padmo.

Kecanggihan dan pengalaman mengolah brongkos telah mengantarkan Warung Ijo Bu Padmo ini merajai perbrongkosan di Yogyakarta. Tidak hanya masyarakat DIY saja yang secara khusus datang ke warung ini. Orang-orang yang hobi wisata kuliner, baik yang berasal dari Jakarta, Surakarta, Bandung, Magelang, Surabaya, dan lain-lain pernah mencicipi sajian brongkos Warung Ijo Bu Padmo. Akibatnya? Mereka ketagihan. Tiap kali datang ke Yogyakarta, meluncurlah mereka ke warung ini untuk memuaskan rasa ketagihannya. Rasain!

Warung Ijo Bu Padmo ini sebenarnya tidak hanya menyajikan masakan berupa brongkos, tetapi ada juga menu pecel, sop, dan rames. Untuk tambahan lauknya juga ada baceman babat, iso, atau daging yang kemudian digoreng. Sepotongnya dihargai Rp 5.000,-. Rasanya? Mm, nikmat banget. Serat dagingnya empuk. Bumbunya demikian meresap. Jadi susah mau menggambarkan nikmatnya.

Menurut Bu Nugroho, dalam sehari warungnya ini biasa menghabiskan 20 kilogram daging sapi. Sedangkan pada hari libur, bisa mencapai 30 kilogram. Selain itu, sama seperti warung-warung makan tradisional di Jawa, Warung Ijo Bu Padmo juga menyajikan aneka macam makananatau lauk lain seperti pisang goreng, tempe mendoan, bakwan, kripik belut, emping, krupuk, perkedel, lempeng legendar, peyek kacang, dan sebagainya.

Sekalipun Warung Ijo Bu Padmo ini kelihatan nylempit di lingkungan Pasar Ngepos dan di bawah Jembatan Krasak, tapi brongkosnya justru menasional Bung.

Teks dan foto: Sartono



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta