Tembi

Makanyuk»SATE GULE PAK SIS, BANTUL, KENIKMATAN SENSASI RASA GULE SATE YANG BERBEDA

22 Mar 2008 07:08:00

Makan yuk ..!

SATE GULE PAK SIS, BANTUL:
KENIKMATAN SENSASI RASA GULE SATE YANG BERBEDA

Kabupaten Bantul memiliki ciri khas tersendiri dalam soal warung makan. Jika kita amati, maka hampir di semua pinggir ruas jalan besar di Bantul berdiri warung sate-gule kambing. Jika kita memasuki Kabupaten Bantul setelah menyeberang ring road selatan baik itu Jalan Imogiri Timur, Jalan Imogiri Barat, Jalan Parangtritis, Jalan Bantul akan kita temukan banyak warung sate-gule kambing.

Di samping itu, di ruas-ruas jalan lain di wilayah Bantul akan dengan mudah pula kita temui warung-warung sate-gule kambing ini. Sekalipun masing-masing warung itu menjual produk yang sama, namun jika dicermati tidak ada sate atau gule yang benar-benar sama citarasanya. Masing-masing memiliki ciri khas citarasanya sendiri-sendiri. Demikian juga cara penyajian, penataan tempat duduk, maupun asesori dari makanan yang dijualnya itu.

Salah satu warung sate-gule yang cukup dikenal di Kabupaten Bantul adalah Warung Sate Pak Sis sebagai kependekan nama dari pemiliknya, Siswadi Mulyono. Warung Sate ini terletak di Jalan Pleret-Ngipik. Tepatnya berada di sisi barat dari ujung jalan raya Ngipik, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Sate, gule, dan tongseng dari Warung Sate Pak Sis ini memiliki citarasa yang khas. Daging yang diolah benar-benar segar. Kecuali itu kambing yang dipilih adalah kambing yang masih muda. Jenis kambingnya pun bukan sembarang kambing. Namun jenis kambing kacangan. Menurut Bu Sis yang meneruskan usaha suaminya yang sudah almarhum, kambing kacangan memiliki tekstur daging yang lebih lembut, warna lebih cerah, rasa daging lebih gurih-manis, lemaknya tidak banyak, dan kekenyalannya juga pas. Selain itu bau prengus dari dagingnya juga tidak terlalu menyengat.

Belum lama Tembi berkesempatan mencicipi hidangan gule-tongseng yang disajikan di Warung Sate Gule Pak Sis. Dalam pencecapan Tembi, tongseng yang disajikan Warung Sate Gule Pak Sis ini memang memiliki citarasa yang khas. Tongseng, seperti umumnya memiliki rasa manis yang agak kuat. Di balik rasa manis ini ada rasa gurih dan sedikit asin yang lembut. Begitu tongseng lepas dari kerongkongan, rasa hangat segera menyelimuti rongga mulut. Hal ini terjadi karena efek dari merica bubuk yang ditaburkan di atas tongseng. Bagi yang menyukai rasa pedas yang agak melecut, juga disediakan cabe rawit muda mentah sebagai lalapan yang dipadu dengan irisan kubis dan mentimun. Mentimun berfungsi untuk menetralkan rasa pedas yang menyengat di dalam mulut. Sedangkan kubis akan memberi rasa segar karena tongseng memang menimbulkan rasa hangat-panas di dalam mulut.

Lain lagi dengan gulenya Pak Sis. Gule dari warung Pak Sis ini memiliki kuah yang cukup kental dengan warna putih kekuningan. Aroma dari paduan bumbu rempah-rempahnya begitu kentara sehingga mengundang selera. Begitu kuah dicicip, rasa gurih kuah santan menyusup lembut di permukaan lidah. Sedangkan potongan-potongan daging dari jerohan sebagai bahan baku gulenya demikian empuk sehingga bumbu gule meresap ke dalam serat daging.

Citarasa yang khas dari Warung Sate Gule Pak Sis ini terbentuk demikian karena mungkin dipicu oleh pengalamannya yang sudah cukup lama dalam berjualan Sate-Gule. Bu Sis mengaku bahwa usaha ini diwarisi dari mendiang ibu Pak Sis yang sudah berjualan Sate-Gule sejak jaman penjajahan Belanda.

Jika Anda mengunjungi Bantul, bolehlah mencoba Warung Sate Gule Pak Sis di Ngipik ini. Barangkali Anda akan menemukan sensasi rasa Sate-Gule-Tongseng yang berbeda dengan makanan sejenis yang selama ini pernah Anda nikmati. Siapa tahu Anda akan terkenang dan ketagihan untuk mengulanginya.

Tim Tembi: Herjaka, Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta