- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Bale-dokumentasi-aneka-rupa»LEMBAGA PEMERHATI BATIK DI YOGYAKARTA BATIK (17)
31 Mar 2009 09:44:00Ensiklopedi
LEMBAGA PEMERHATI BATIK DI YOGYAKARTA
BATIK (17)
Industri batik di Yogyakarta telah menyebar di berbagai pelosok dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi daerah yang berkaitan erat dengan seni tradisi budaya. Banyak masyarakat di sekitar Yogyakarta yang berkecimpung dalam dunia batik, mulai dari produksi, pemasaran, penjualan, promosi, pariwisata, pemerhati, dan sebagainya. Bahkan akhirnya menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu kota dengan ciri khas batiknya. Wisatawan yang datang ke Yogyakarta tidak hanya berkaitan dengan jual-beli batik saja, tetapi juga bisa berkunjung, belajar, membandingkan, bahkan melakukan penelitian tentang batik. Banyak lembaga di Yogyakarta yang kompeten terhadap batik. Beberapa di antara lembaga itu adalah Paguyuban Pecinta Batik Indonesia “Sekar Jagad”, Museum Ullen Sentalu, Balai Besar Kerajinan dan Batik, Museum Batik Yogyakarta, Museum Sonobudoyo, Museum Batik Kraton Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Semua lembaga yang peduli terhadap batik itu tentu memberi warna tersendiri bagi Yogyakarta sebagai kota budaya dan pariwisata. Banyak wisatawan mengetahui potensi batik Yogyakarta, salah satunya dari berbagai lembaga tersebut. Kisah berikut mungkin bisa sedikit menambah informasi tentang keberadaan lembaga-lembaga yang peduli terhadap batik Yogyakarta.
Paguyuban Pecinta Batik Indonesia “Sekar Jagad” yang beralamat di Jalan Kemetiran Kidul 60 Yogyakarta ini berdiri sejak tanggal 17 Mei 1999, hampir 10 tahun silam. Pendirian paguyuban ini atas prakarsa dari berbagi kalangan seperti pembatik, pengusaha batik, pengurus koperasi batik, seniman batik, perancang busana, akademisi seni batik, pedagang barang batik, dan penggemar batik. Bahkan saat ini anggotanya telah mencapai lebih 350 orang yang tinggal di berbagai kota batik.
Paguyuban pecinta batik yang diketuai oleh Ir. Dra. Larasati Suliantoro S. ini mempunyai visi yakni batik dicintai dan digunakan pada semua kegiatan anak bangsa. Sementara misinya adalah meningkatkan keunggulan, melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Ada lima tujuan yang diharapkan dari paguyuban ini, yakni: 1. Meningkatkan kecintaan masyarakat pada batik melalui berbagai kegiatan; 2. Meningkatkan pemahaman seni dan teknologi batik bagi berbagai kalangan masyarakat; 3. Meningkatkan promosi penggunaan batik untuk berbagai keperluan; 4. Meningkatkan upaya pelestrian batik; dan 5. Memikirkan upaya untuk mengembangkan batik agar dapat merambah ke pasar global.
Hingga sekarang, paguyuban “Sekar Jagad” ini terus berusaha keras agar batik menjadi busana yang dapat dipakai dan menjadi kebanggaan setiap generasi masyarakat Indonesia. Penggalangan persaudaraan untuk memajukan batik ke berbagai daerah terus dilakukan, seperti ke daerah Jawa Tengah (Purworejo, Kebumen hingga Lasem), Jawa Barat (Garut), dan Jawa Timur (Pacitan, Trenggalek hingga Madura).
Koleksi batik juga menjadi perhatian utama Museum Ullen Sentalu di kaki gunung Merapi masuk wilayah pariwisata Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Berbagai koleksi batik, terutama dari dinasti Mataram (4 kerajaan Jawa, meliputi Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Pakualaman Yogyakarta) banyak terdapat di museum yang dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong ini. Selain itu museum yang diresmikan tanggal 1 Maret 1997 oleh KGPAA Pakualaman VIII (menjabat sebagai Gubernur DIY kala itu) juga mengoleksi batik pesisir. Ada ratusan motif batik di museum yang berhawa dingin ini. Mulai dari aneka macam motif parang hingga motif-motif semen. Museum Ullen Sentalu sendiri tetap setia melayani pengunjung pecinta batik setiap hari Selasa—Minggu jam 09.00 hingga 15.30 WIB. Bagi yang berminat melihat-lihat koleksi batik dan keunikan lain di museum ini bisa berkunjung dengan membeli tiket seharga Rp 25.000 (wisnu) dan US $ 5,00 (wisman) untuk setiap pengunjung.
bersambung
Teks dan foto : Suwandi
Artikel Lainnya :
- KRATON NGAYOGYAKARTA MANTU(14/10)
- 25 Oktober 2010, Kabar Anyar - TAN MALAKA, SEJARAH YANG TERLUPA(25/10)
- ROMUSHA DI JOGJA TAHUN 1943-AN(26/10)
- Pajeg kanggo Rayahan(10/02)
- BANTULAN, SENTRA KERAJINAN BERBAHAN PAKU PASIR DAN SEMEN(20/01)
- Catatan Hari Baik dan Tidak Baik(08/03)
- SENTRA BATIK DI YOGYAKARTA BATIK (16)(24/03)
- NONTON FILM DOKUMENTER DI Tembi(13/04)
- Raden Saleh Perjalanan Hidup Dan Karya(20/06)
- Keruntuhan Hukum Akibat Tidak Adaptif(07/01)