Geguritan Tak Berhenti Ditulis
09 Sep 2015Beberapa penyair sekaligus penggurit tampil membacakan geguritan karya Bambang Nugroho. Selain itu ada aktor teater Gandrik, Jujuk Prabowo ikut membacakan geguritan. Penyair dan penggurit yang tampil diantaranya Krishna Miharja dan Budhi Wiryawan, Eko Nuryono.
Geguritan yakni satu bentuk puisi yang ditulis menggunakan bahasa Jawa dan usianya lebih tua dari puisi, sampai hari ini masih terus ditulis, oleh para penggurit muda maupun tua. Satu antologi geguritan berjudul ‘Layang Kagem Biyung’ karya Bambang Nugroho seorang penggurit yang menulis geguritan sejak tahun 1980-an dilaunching, Sabtu malam 5 September 2015 di Sanggar Budaya Asriharjo, Peleman, Kalirandu, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Beberapa penyair sekaligus penggurit tampil membacakan geguritan karya Bambang Nugroho. Selain itu ada aktor teater Gandrik, Jujuk Prabowo ikut membacakan geguritan. Penyair dan penggurit yang tampil diantaranya Krishna Miharja dan Budhi Wiryawan, Eko Nuryono. Seorang guru bahasa Indonesia sekaligus penyair, Budi Nugroho ikut tampil membacakan geguritan karya Bambang Nugroho.
‘Layang Kagem Biyung’ memuat lebih dari 200 geguritan, yang ditulis sepanjang tahun 1980-an sampai pertengahan tahun 2000-an. “Saya sengaja memilih geguritan yang pernah dimuat di media cetak, dan jumlah yang ada saya ambil sekitar 200-an,” ujar Bambang Nugroho.
Krishna Miharja, seorang penggurit dan sekaligus penyair, yang sehari-hari sebagai guru mata pelajaran matematika SMP, ikut membacakan dua geguritan karya Bambang Nugroho. Krishna, yang mengenal dan belajar bersama menulis geguritan dengan Bambang sejak tahun 1980-an, merasa senang atas kesetiaan Bambang terhadap geguritan.
“Sejak 30 tahun yang lalu saya belajar bersama dengan Bambang menulis geguritan, dan sampai sekarang dia masih terus menulis geguritan, sementara saya menulis puisi dan geguritan,” ujar Krishna Miharja sebelum membaca geguritan.
Eko Nuryono, seorang penggurit muda melihat betapa hebatnya daya tahan Bambang terhadap geguritan. “Mudah-mudahan setelah Bambang menerbitkan antologi geguritan, para penggurit yang lain, termasuk saya mengikuti jejaknya,” kata Eko Nuryono.
Antologi geguritan ‘Layang Kagem Biyung’ karya Bambang Nugroho ini menunjukkan, bahwa geguritan masih terus ditulis, baik oleh penggurit muda maupun penggurit tua. Meski kita tahu, bahwa media massa hanya sedikit memberi ruang terhadap karya geguritan.
Sugeng Wiyono, produser JogjaTV dan penulis kebudayaan Jawa, yang dikenal dengan nama Ki Bangunjiwa, ikut tampil membaca geguritan karya Bambang Nugroho. Sugeng melihat, bahwa kegiatan membaca geguritan seperti dilakukan Sanggar Budaya Asriharja yang genap 12 tahun perlu untuk terus diselenggarakan di tempat-tempat lain.
“Saya rasa pertunjukan yang menampilkan karya sastra Jawa berupa geguritan ataupun cerkak perlu sering diselenggarakan, sehingga membuat orang tidak melupakan kebudayan Jawa, khususnya karya sastra yang ditulis menggunakan bahasa Jawa,” ujar Sugeng Wiyono.
Naskah dan foto: Ons Untoro
SENI PERTUNJUKANBaca Juga
- 09-09-15
Indonesian Voice, Pesta Paduan Suara Anak Merdeka
Fortunata Tyasrinestu menyatakan bahwa sekolah adalah Indonesia mini dimana perbedaan di dalamnya adalah keniscayaan yang patut disyukuri. Paduan... more » - 04-09-15
Kolaborasi Miss Tjitjih dan Fitri Tropica dalam Komedi Sunda
Lakon Pangeran Jayakarta dibawakan dengan gaya komedi khas Sunda oleh Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih dan presenter sekaligus komedian, Fitri Tropica... more » - 03-09-15
Namaku Sulakon Dalam Sastra Bulan Purnama
Naskah ini merupakan adaptasi dari cerita cekak karya Krishna Miharja yang berjudul ‘Jenengku Asu!’ Bambang Darto mengolahnya menjadi satu... more » - 01-09-15
Langit Jernih dan Bulan Bundar Saat Sastra Bulan Purnama
Pertunjukan Sastra Bulan Purnama (SBP) edisi ke-47, yang menampilkan penyair dari dua kota Kebumen dan Yogyakarta dengan mengenalkan tiga antologi... more » - 28-08-15
Tari Golek Lambangsari oleh Sang Maestro
Doktor Theresia Suharti dengan sangat piawai menarikan Tari Golek Lambangsari. Nenek dengan beberapa cucu ini tampak tetap anggun dan kenes menarikan... more » - 28-08-15
Macapatan Rabu Pon, Jenazah Katim Masih Utuh Setelah 10 Keturunan
Badui mengurungkan niatnya, ia termangu cukup lama di depan Katim. Mengapa engkau demikian tulus merelakan hidupmu? Si Katim pun menjawab, bahwa itu... more » - 26-08-15
Penyair Dua Kota Launching Antologi Puisi
Acara ini akan dilangsungkan pada Jumat 28 Agustus 2015, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pertunjukan ini terbuka untuk... more » - 22-08-15
Membaca Geguritan di Sastra Bulan Purnama
Pada SBP kali ini Iman Budhi Santosa, yang sebenarnya dikenal sebagai penyair dan telah menerbitkan antologi puisi, melakukan launching antologi... more » - 20-08-15
Para Dalang Polos yag Mengundang Tawa
Kegiatan Festival Dalang Cilik ini bertujuan untuk mengasah keterampilan anak sanggar pedalangan, agar semakin percaya diri tampil di muka umum,... more » - 15-08-15
Ki Catur Benyek Menggelar Perang Pamuksa
Di dalam dunia pewayangan, tercatat ada 4 perang besar yang melibatkan negara-negara besar serta memakan banyak korban. Yang pertama adalah perang... more »
Artikel Terbaru
- 12-09-15
Naga Dina Minggu Kli
Jika tidak mau celaka, jangan menuju ke arah sang naga berada, karena ia akan mencelakai kamu. Minggu Kliwon, 13 September 2015, kalender Jawa... more » - 12-09-15
Gudeg pertama di Wij
Soal rasa, gudeg Bu Slamet sangat layak dipuji. Kental dan ‘medok’. Mulai dari gudeg, areh, krecek sampai telur pindang dan ayamnya, semuanya memikat... more » - 12-09-15
Pameran Perjuangan U
Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran... more » - 12-09-15
Denmas Bekel 12 Sept
Denmas Bekel 12 September 2015 more » - 11-09-15
Kisah Perjuangan Ten
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan... more » - 11-09-15
Film Basiyo, Dokumen
Tokoh legendaris di dunia Dagelan Mataram ini telah berkontribusi sangat besar pada kehidupan dengan dunia kejenakaannya. Ia banyak mengisi kebuntuan... more » - 11-09-15
Kirab Festival Kesen
Meski jumlah peserta kirab banyak tapi secara keseluruhan ada kesan monoton. Penyebabnya karena sebagian besar peseta menampilkan kesenian serupa.... more » - 11-09-15
Pelajar Bantul Lawat
Kegiatan “Lawatan Sejarah 2015” melibatkan 50 sekolah SMP dan SMA se-Bantul. Setiap sekolah diwakili oleh 3 pelajar dan 1 guru pendamping. Pada hari... more » - 10-09-15
Denny Wirawan Mengan
Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu... more » - 10-09-15
Pameran Bukan Foto B
Pameran bertajuk ‘Sehat Walafiat’ ini memang terkesan bukan pameran foto biasa. Butuh pemahaman lebih dan pemicu rasa lebih untuk menikmati foto-foto... more »