Marcell Siahaan
Pengacara, Penyanyi, dan Akting
Dari iseng bermain musik, cita-citanya menjadi pengacara malah terbengkalai. Meski telah selesai menyelesaikan pendidikannya di bidang hukum, penyanyi Marcell Siahaan malah enjoy dengan dunia musik. Katanya ia bersyukur memiliki bakat yang belum tentu dimiliki semua orang.
Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan
Pertama kali muncul di layar televisi, bersama penyanyi Shanty membawakan lagu ‘Hanya Memuji’, ia tampil dengan gaya rambut kribo dan kacamata hitam. Penampilannya bersama Shanty itu menyulut hujatan dari penggemar musik metal. Ia dituduh pengkhianat. Maklum, ia personil band Puppen, salah satu band underground terkemuka di Bandung.
Terlahir sebagai orang Batak, Marcell Siahaan lahir dan dibesarkan di Bandung. Ayahnya Paian Siahaan adalah seorang batak tulen, sedangkan ibunya Veronica Indrasari, peranakan Surakarta, Ambon, Belanda dan Cina yang lahir di Bandung. Sejak kecil Marcell lebih banyak berinteraksi dengan adat Sunda dan Jawa, akibatnya ia malah lebih fasih berbahasa Sunda dan Jawa.
Musik sudah diakrabi oleh pemilik nama lengkap Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan ini sejak kecil. Kakeknya, RM Soebroto Hardjowahono mengenalkan dia dengan musik milik Nat King Cole, Frank Sinatra, Benny Goodman. Musik pop yang dilantunkan Gloria Estefan dan Celine Dion, ia kenal melalui kakak-kakaknya.
Karena ingin serius bermusik, pelantun lagu ‘Semusim’ ini mendalami berbagai instrumen musik, dari mulai gitar, bas dan akhirnya memilih instrumen drum karena suka melihat permainan Eric Carr yang pernah menjadi drummer band KISS.
Selain bersama Puppen yang dibentuk saat ia masih duduk di bangku sekolah, ia bergabung dengan band beraliran modern rock, The Experimental Jetset, saat menjalani kuliah di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Setelah 2002, kolaborasinya dengan Shanty membawa pemenang AMI Award ke-6 dalam kategori Lagu Rekaman Terbaik ini menelurkan album-album solonya. Seakan merindukan masa lalunya, tahun 2011 terbentuklah band Konspirasi yang beranggotakan, Candra Johan ‘Cupumanik’, Edwin ‘Coklat’ dan Romi Rhoma. Mereka sepakat memainkan musik rock tahun 90-an.
Saat Marcell tampil dalam operet “Badai Kasih”
Mencoba Akting
Dunia seniperan juga dicicipi pria kelahiran 21 September 1977 ini. Film pertamanya ‘Andai Ia Tahu’ muncul tahun 2002, ia beradu akting dengan Rachel Maryam. Beberapa judul sinetron juga pernah di oba, lewat aktingnya ia diganjar Piala Vidia 2005 dalam kategori Aktor Pria Terbaik. ‘Laskar Pemimpi’ dan ‘Madam X’ juga sempat menjadikan Marcell salah satu aktornya.
Lalu bagaimana nasib ijazah kelulusannya dalam pendidikan hukum? Ia sudah resmi memiliki sertifikat untuk menjadi seorang advokat, bahkan menekuni pendidikan di bidang hukum merupakan impiannya sejak lama. “Menjadi seorang penyanyi dan advokat adalah impian yang sama-sama tidak bisa ditinggalkan, tapi menekuni profesi advokat tidak mudah, apalagi menyadarkan orang untuk menghormati hukum,” katanya.
Ada dunia senibaru yang coba dijejaki pria penyuka beladiri ini. Belum lama ini ia baru berakting dalam sebuah operet cinta. “Awalnya aku ragu dengan jadwal, karena pertunjukan ini memakan waktu latihan yang cukup lama dan intens. Dan di sini aku harus berakting dan bernyanyi,” katanya.
Kurang lebih selama dua bulan berlatihan bersama, Marcell mengaku sudah bisa mendapat chemistry dalam operet Badai Kasih, bahkan ia merasakan atmosfir yang luar biasa beda dengan pekerjaan-pekerjaan biasanya. “Saya merasakan banget di sini saling support, kekeluargaan, apalagi pemainnya adalah orang-orang yang baru pertama kali berakting dan mereka semua sangat tekun,” papar pelantun ‘Mau Dibawa Kemana’ ini.
Masing-masing bidang pekerjaan jelas ada tantangannya, meski sudah beberapa kali berakting dalam film, di sini Marcell mengalami tantangan yang luar biasa. Ia harus berperan sebagai orang lain dan bernyanyi tentang isi hati bukan sebagai Marcell. “Ini tantangan baru lagi buat saya, tapi semua terbayar dengan proses yang sangat baik, dan diakhiri dengan suguhan yang mudah-mudahan disukai,” katanya.
Marcell Siahaan bersama Widyawati usai pentas operet
Tentang pilihan sebagai aktor atau penyanyi, Marcell mengakui keduanya memiliki tantangan dan kesenangan sendiri-sendiri. “Namun jika harus memilih passion saya di musik. Saya bersyukur memiliki bakat yang belum tentu dimiliki semua orang,” tutupnya.
Temen nan yuk ..!
Teks/Foto : Natalia S.
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Thomas Ramadhan Jadi Produser Anaknya Nge-Band Rock(12/01)
- Agussis Melukis Bak Pembatik(03/12)
- Tedy Nurmanto Membuat Gitar dari Tanah Liat(01/12)
- Fombi Membuat Puisi Untuk Lebih Mudah Dipahami(26/11)
- Jono Gugun Blues Shelter(19/11)
- Bow Vernon, Menghapus Perang di Kalangan Pesulap(15/11)
- Prisia Nasution Garap 3 Film Pendek(12/11)
- Ketzia Laurentyna, Nyanyi Jalan Terus, Bisnis pun Siap Diretas(01/11)
- Olivia Zalianty Sandang 3 Duta Sekaligus(29/10)
- Nisfulail Dwi Puspita Si Bintang Radio Ingin Seperti Celine Dion(19/10)