Agussis Melukis Bak Pembatik

Bagi orang yang ingin maju, keterbatasan seringkali justru jadi pemicu semangat. Keterbatasan dana yang dimiliki Agussis membuatnya kreatif untuk membuat kanvas lukis dari kain blacu dilapis lem kanji.

Agus Siswanto, Pelukis Batik, Tembi, Sewon, Bantul. Foto : Tembi Rumah Budaya
Agussis di depan karya pertamanya yang bertemakan batik
saat pameran tunggal di Tembi Rumah Budaya, Jakarta

Dari namanya mudah ditebak, lahirnya pasti bulan Agustus. Tidak salah, pelukis lulusan Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Surakarta ini lahir pada tanggal 25 Agustus 1972.

Sejak TK Agussis sudah gemar menggambar namun menurut pengakuannya pada Tembi, darah seni tidak ia dapatkan sama sekali dari kedua orangtuanya yang bekerja sebagai wiraswasta pembuat kue tradisonal. Sepertinya kegemaran melukis muncul ketika tahu sejarah Pakde-nya (kakak ibunya) yang bekerja sebagai pelukis Departemen Penerangan era Bung Karno.

Anehnya, ketika ia duduk di bangku SMP, tanpa ia mengerti sebabnya, Agussis sempat vakum dari kegiatan menggambar. Sampai ia duduk di bangku SMA, kegemaran itu muncul lagi. Maka ketika ia lulus SMA, Agussis memutuskan untuk melanjutkan studi seni lukisnya. Sayang, di kota Solo tidak ada jurusan yang ia inginkan. Akhirnya lulus SMA tahun 1991 Agussis mengambil jurusan DIII Kriya Kayu di STSI Solo dan melanjutkan di jurusan yang sama sampai lulus sarjana.

Di masa kuliah inilah Agussis semakin banyak berkarya dan bereksperimen. Salah satunya adalah membuat kanvas lukis yang terbuat dari kain karung terigu yang ia lapisi dengan lem kanji karena saat itu membeli kain kanvas, mahal baginya. Dengan kanvas bikinannya itu ia lukis dan ia barter dengan kain kanvas yang lebih besar.

Agus Siswanto, lukisan batik menDunia, gallery lukis, Foto : dok.pribadi
Agussis sedang menyelesaikan salah satu karya lukisnya yang bertema batik Solo

Sejak 1994 Agussis sudah aktif ikut pameran bersama. Pameran tunggal lukisan yang pertama ia gelar tahun 2000 di Taman Budaya Surakarta menjadikan momen penting karena sejak itu karya Agussis semakin laris manis. Empat buah karyanya yang dibeli seorang bule di hari terakhir menjelang pameran tutup dipajang di restoran milik bule tersebut. Dari tamu restoran itulah Agussis mulai menerima banyak pesanan untuk menghiasi hotel, restoran maupun rumah pribadi.

Sejak tahun 2000 sampai 2008 Agussis setiap tahun sekali rutin menggelar pameran tunggal di Solo dan Jakarta. Tahun 2004 saat menghadiri sebuah pameran di Jakarta ia bertemu dengan teman kuliah yang kemudian ia nikahi tahun 2005.

Tahun 2010 adalah awal bagi seorang Agussis menemukan identitas barunya sebagai pelukis dengan tema batik. Ketika itu ia tertarik untuk “memotret” aktivitas pembatik. Karya pertamanya itu motif-motif batiknya hanya berdasarkan rekaman yang ia reka berdasarkan ingatannya saja. Entah kenapa sejak membuat lukisan dengan tema batik itu Agussis justru tertarik untuk mendalami batik lebih jauh lagi. Berbagai literatur tentang batik ia pelajari termasuk mendatangi pengrajin batik di kotanya yang memang terkenal sebagai penghasil batik dan punya motif khas.

Menurutnya, batik Solo itu lebih rumit dan mengandung filosofi yang dalam. Bahkan dari nama motifnya pun setelah ia pelajari ternyata berbeda artinya dari yang sebelumnya ia tahu. “Contohnya, motif parang rusak itu sebenarnya bukan gambar parang (pedang) tapi itu adalah gambar rangkaian pegunungan”, papar Agussis kepada Tembi menjelaskan arti salah satu motif batik Solo dalam karya lukisnya.

Melihat warna-warna cerah yang dominan pada motif batik di lukisan Agussis terlihat bagaimana seorang Agussis. Ia suka dengan hal-hal yang ceria dan tahu betul fungsi lukisan sebagai sebuah benda seni yang memberi unsur keindahan (dekoratif). Tarikan garis yang ia torehkan adalah tarikan jujur seorang anak yang tidak pernah takut salah. Gaya ini ia menyebutnya masuk ke dalam aliran naifisme. Jiwa naifisme ini ternyata juga ia dapat dari anak-anak didik yang ia latih di sanggar lukisnya di Solo.

Agus Siswanto, performing art, gallery, Foto : Dok Pribadi
Selain melukis, Agussis juga sering menggelar performing art

Hal menarik lainnya jika kita perhatikan motif batik pada semua lukisannya adalah detail motifnya. Bisa dibayangkan bagaimana Agussis melukis batik sama seperti orang membatik, sangat hati-hati dan penuh perasaan.

Temen nan yuk ..!

ypkris

AKTIVITAS BERKESENIAN

PAMERAN LUKISAN BERSAMA

1994
Pameran Lukisan Dies Natalis STSI XXX

1995
Pameran Lukisan Dies Natalis STSI XXXI
Pameran Lukisan Wayang Beber di Museum Nyoman Gunarsa

1996
Pameran Lukisan “Tumbuh I” di STSI
Pameran Lukisan MKCS di STSI

1997
Pameran Lukisan “Tumbuh II” di TBS
Pameran Lukisan “Seni Islam” di UNS

1998
Pameran Lukisan “Greget Seni Budaya” di TBS
Pameran Lukisan “Gema Seni Indonesia Merdeka III” di TBS
Pameran Lukisan di Mal Taman Anggrek Jakarta
Pameran Lukisan di Pagelaran Kraton Surakarta
Bursa Lukisan di Festival Kesenian Yogyakarta

1999
Pameran Lukisan “Caraka” di Hotel Quality Solo
Pameran Lukisan di Hotel Ambarukmo Yogyakarta
Pameran Lukisan di Galery Padma Solo
Pameran Lukisan di Galery Hitam Putih Solo
Pameran Lukisan di di Pagelaran Kraton Surakarta
Pameran Lukisan di Java Kafe Yogyakarta
Pameran Lukisan di di Sekolah Tinggi Seni Indonesia
Pameran Lukisan di Bengawan Solo Fair di Hotel Kusuma Sahid Raya Solo
Pemeran Lukisan “Peringatan Hari HAM” di Puing-Puing Kerusuhan Massal Solo
Pameran Lukisan HUT RI di Puing-Puing Kerusuhan Massal Solo.

2000
Pameran Lukisan di Jatinom, Klaten.
Pameran Lukisan di Hotel Sahid Raya, Jakarta.

2001
Pameran Lukisan di Eindhoven Negeri Belanda.
Pameran Lukisan di Museum Radya Pustaka, Surakarta.
Pameran Lukisan di Padang, Sumatra Barat.

2002
Pameran Lukisan di Jatinom bersama GM Sidharta.
Pameran Lukisan di TBS Surakarta ”Mata Hati Demokrasi”.
Pameran Lukisan di Galeri Nasional Jakarta ”Nusantara II”.
Pameran Lukisan di TBS ”Orde Kosong Dua”
Pameran Lukisan di TBS ”Nostalgia”

2003
Pameran Lukisan di Galeri Cemara 6, Jakarta.
Temu Perupa Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta.
Pameran Lukisan di Galeri Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta.
Pameran Lukisan di Taman Budaya Surakarta.
Pameran Lukisan di Universitas Diponegoro, Semarang.

2004
Pameran Lukisan di Taman Budaya Surakarta.

2005
Pameran Lukisan di Hotel Novotel, Solo.
Pameran Lukisan di Gedung Solo Theatre.

2006
Pameran Lukisan di Taman Budaya Surakarta.

2007
Pameran Lukisan di Rumah Seni Yaitu, Semarang.
Pameran Lukisan di TBS
Pameran Lukisan di Balai Soedjatmoko, Solo.

2008
Pameran Lukisan se-Jawa Tengah di TBS
Pemeran Lukisan World Heritage City (WHC) di Solo
Pemeran Lukisan di City Walk Solo

2009
Pameran Lukisan seleksi Golden Box di Yogya Gallery.

2010
Pameran Kelompok Meja Putar “Komplek Sekali” di TIM Jakarta.
Pameran se-Jawa Tengah di TBJT Surakarta.
Membuat Sanggar Kreatif Anak-anak di Kampung Halaman.

2011
Membuat Ruang Rupa (Madyotaman Art Space).
Pameran Kelompok Meja Putar “Zig Zag” di TBY yogyakarta

PAMERAN LUKISAN TUNGGAL

2000
Pameran Lukisan ”Proses Kreatif” di Taman Budaya Surakarta.

2001
Pameran Lukisan ”Ceria Kampung Halaman” di The Japan Foundation, Jakarta
Pameran Lukisan ”Ceria Kampung Halaman” di O’Solo Mio Solo.

2002
Pameran Lukisan ”Ziarah Masa Silam” di Galeri Cipta III TIM, Jakarta.
Pameran Lukisan ”d’ Wanita” di Gapura Seni, Solo.

2003
Pameran Lukisan ”Dunia Imajinasi” di Balai Soejadmoko Gramedia, Solo.

2004
Pameran Lukisan ”Sketsa di Atas Warna” Hotel Novotel, Solo.

2005
Pameran Lukisan ”Hiruk Pikuk” di Balai Soejadmoko, Solo.

2006
Pameran Lukisan ”Lebaran di Kampung” di Roemahkoe, Solo.

2007
Pameran Lukisan ”Home Sweet Home” di Lawuh Bakar Resto, Solo.

2008
Pemeran Lukisan “Kompleksitas” di TBS Solo

2011
Pemeran Lukisan “Go Green” di Hotel Lor In Solo

2012
Pameran Lukisan batik menDunia, Tembi Rumah Budaya, Jakarta.

PAMERAN KARTUN/KARIKATUR BERSAMA

1992
Pameran kartun di Joglo Sriwedari, Solo.

1993
Pameran kartun “Seruling Humor” di TBRS, Semarang.
Melukis bersama 1000 meter di Solo Baru.
Mendirikan Picasso “Pecinta Cartoon Solo”

1994
Pameran kartun dan Mubes di Purna Budaya Yogyakarta.
Pameran kartun HPN di Gedung Land Marke, Bandung.
Mendirikan SLOKI ”Solo Kartunis“

1995
Pameran kartun ”International Cartoon Festival“ Knokke-Heist Belgie.
Pameran kartun dan Temu Kartunis Nasional di Ancol, Jakarta.
Pameran kartun di Kampus STSI, Surakarta.

1996
Pameran kartun “ESAMI” Umoristi A Marostica, Rassegna International di Gratica Umoristica Italia.

1997
Pameran kartun “Mode E Mode” Umoristi A Marostica, Rassegna International di Gratica Umoristica Italia.

2000
Pameran kartun “Primitif 2000” di TBRS, Semarang.

2005
Pameran kartun dan Mubes Nasional di Museum ARMA Bali.

2008
Pameran kartun dan peresmian Museum Kartun Indonesia di Bali.

PERFORMANCE ART

1993
Perfomance art ”Musik Sepeda Bunyi“ dalam Nur Gora Rupa di Solo.

1994
Festival Teater Nasional “Bigot” di TBRS, Semarang.

2000
Action Painting di Jatinom, Klaten Yayasan Ash-Shomad.

2001
Action Painting “Ragam Bangsa Indonesia” di Museum Radya Pustaka, Surakarta.
Action Painting bersama anak-anak di O’Solo’ Mio.
Action Painting dengan Engrang Batok Kelapa di Wisma Seni TBS.

2002
Performance Art “Underground Against The War” di TIM, Jakarta.

2003
Action Painting “Dunia Imajinasi” di Balai Soedjatmoko, Solo. Performance Art “Pejuang Indonesia” di Punggawan, Solo.
Action Painting Mural “Pesta Demokrasi” di Studio Kadipiro, Solo.

2004
Action Painting “Sketsa Indonesia” kolaborasi dengan Christope GM Hotel Novotel, Solo.

2005
Action Painting “Hiruk Pikuk” di Balai Soedjatmoko, Solo.
Action Painting “Soloku” di Gapura Seni Solo.

2007
Action Painting “Home Sweat Home” kolaborasi penari Sri Norsasi Dewi, di Solo.

2008
Action Painting “10 Tahun Reformasi dalam 100 Tahun Kebangkitan Nasional” di Solo.

2010
Action Painting “Gonjang Ganjing Pornografi” di Gues House Teratai Solo.



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta