Pajimatan Imogiri: Makam Raja-raja Mataram
(1)

Pajimatan Imogiri: Makam Raja-raja Mataram 1

Keletakan

Makam raja-raja Mataram yang dikenal dengan nama Pajimatan Imogiri secara administrative terletak di Dusun Payaman, Kalurahan Girirejo dan Dusun Kedung Buweng, Kalurahan Wukirsari. Keduanya secara administrative masuk dalam wilayah Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Lokasi makam ini sebenarnya menempati sebagian besar bukit atau Gunung Merak di wilayah itu. Lokasi makam raja-raja Mataram ini berada di sisi selatan Jogja pada jarak sekitar 20 kilometer.

Kondisi Fisik

Kompleks makam atau Pajimatan Imogiri secara skematis dibagi dalam beberapa bagian yakni bagian Kasultan Agungan, Paku Buwanan, Kasuwargan Yogyakarta, Besiyaran Yogyakarta, Saptorenggo Yogyakarta, Kasuwargan Surakarta, Kapingsangan Surakarta, dan Girimulya Surakarta.

Pada bagian Kasultan Agungan terdapat makam Sri Paduka Sultan Agung Hanyakra Kusuma, Sri Ratu Batang, Sri Paduka Hamangkurat Amral, Sri Paduka Hamangkurat Mas.

Pada Bagian Paku Buwanan terdapat makam Sri Paduka Paku Buwana I, Sri Paduka Hamangkurat Jawa, Sri Paduka Paku Buwana II.

Pada Bagian Kasuwargan Yogyakarta terdapat makam dari Sri Paduka Hamnegku Buwana I dan Sri Paduka Hamengku Buwana III.

Pada bagian Besiyaran Yogyakarta terdapat makam Sri Paduka Hamengku Buwana IV, Sri Paduka Hamengku Buwana V, dan Sri Paduka Hamengku Buwana VI.

Pada bagian Saptorenggo Yogyakarta terdapat makam Sri Paduka Hamengku Buwana VII, Sri Paduka Hamengku Buwana VIII, dan Sri Paduka Hamengku Buwana IX.

Pada bagian Kasuwargan Surakarta terdapat makam Sri Paduka Paku Buawana III, Sri Paduka Paku Buwana IV, dan Sri Paduka Paku Buwana V.

Pajimatan Imogiri: Makam Raja-raja Mataram 1

Pada bagian Kapingsangan Surakarta terdapat makam Sri Paduka Paku Buwana VI, Sri Paduka Paku Buwana VII, Sri Paduka Paku Buwana VIII, dan Sri Paduka Paku Buwana IX.

Pada bagian Girimulya Surakarta terdapat makam Sri paduka Paku Buwana X, Sri paduka Paku Buwana XI, dan Sri Paduka Paku Buwana XII.

Kompleks makam raja-raja Mataram Surakarta secara di tempatkan di sisi kanan (barat) dari kompleks makam Sultan Agung. Sementara untuk makam raja-raja Mataram Yogyakarta ditempatkan di sisi kiri (timur) dari makam Sultan Agung. Makam Sultan Agung yang terletak di bagian tengah juga merupakan makam dengan keletakan paling tinggi dibandingkan makam-makam lainnya di kompleks tersebut. Pada bagian depan dari kompleks makam Sultan Agung juga terdapat gapura yang disebut sebagai Gapura Supit Urang. Pada bagian belakang gapura supit urang ini terdapat tembok yang difungsikan sebagai kelir. Pada sisi kanan dan kiri kelir terdapat balai yang berfungsi untuk tempat beristirahat abdi dalem dari Surakarta dan Yogyakarta.

Di belakang kelir juga terdapat deretan gentong atau guci yang sering disebut juga sebagai enceh. Jumlah enceh berukuran besar ini ditempatkan di depan gapura utama dari makam Sultan Agung. Enceh-enceh itu dinamakan Nyai (dari Siam), Kyai Mendung (dari Rum/Turki), Kyai Danumaya (dari Aceh), dan Nyai Danumurti (dari Palembang). Air dari gentong-gentong tersebuty setiap setahun sekali dikuras. Pengurasan dilakukan dalam bentuk upacara yang disebut Upacara Nguras Enceh.

Kompleks makam Pajimatan Imogiri dikenal memiliki tangga yang berjumlah cukup banyak (sekitar 400 anak tangga) dan menempati sebuah perbukitan yang cukup tinggi. Kompleks makam ini juga dilengkapi dengan Masjid Kagungan Dalem Pajimatan Imogiri yang terletak di ujung depan kanan dari jalan masuk utama menuju kompleks makam. Pada bagian seberang jalan masjid juga terdapat balai yang difungsikan untuk tempat istirahat para abdi dalem.

Kecuali makam raja-raja Mataram Islam, di kompleks Pajimatan Imogiri juga terdapat makam-makam lain yang bukan merupakan raja-raja Mataram. Salah satunya adalah makam Tumenggung Citrokusumo yang lokasinya berada di barat dari persimpangan tangga yang membagi lokasi makam raja-raja Surakarta dan Yogyakarta. Kecali itu di bagian belakang dari kompleks makam Pajimatan Imogiri (di luar tembok) juga terdapat makam lain yakni makam Kyai Sepanjang, Kyai Cinde Amoh, Kyai Slamet, dan Kyai Mlati.

Pajimatan Imogiri: Makam Raja-raja Mataram 1

Ada pula makam yang diletakkan di tengah tangga masuk menuju Gapura Supit Urang. Makam ini merupakan makam dari Tumenggung Endronoto. Makam atau nisan ini sengaja diletakkan di tengah tangga di depan Gapura Supit Urang, yakni gapura menuju makam Sultan Agung. Hal ini sengaja dilakukan sebagai bentuk pengingat akan pengkhianatan yang pernah dilakukan Tumenggung Endronoto yang akibat ulahnya yang membocorkan rahasia Mataram kepada Belanda, maka Mataram mengalami kegagalan dalam mengusir Belanda dari Batavia (1628 dan 1629). Di samping itu di kanan kiri tangga masuk kompleks Pajimatan Imogiri juga terdapat kompleks-kompleks makam dari penduduk setempat.

Makam Pajimatan Imogiri diperkirakan memiliki luas sekitar 10 hektar. Lingkungan alam kompleks makam ini sebagian adalah hutan dengan pohon-pohon besar dan tua. Berkaitan dengan hal itu pula pengunjung dilarang melakukan perburuan binatang, mengambil dan memotong pepohonan (tanaman) dan diharuskan menjaga ketertiban serta kelestarian lingkungan.

bersambung

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta