Pertunjukan Musik Etnis, Merangkai Nada Penyatu Rasa

07 Nov 2015

Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang bencana kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Etnomusikologi ISI Yogyakarta pada Kamis, 5 November 2015, menggelar pertunjukan musik etnis bertajuk “Harmoni Menyatukan Jiwa” bertempat di halaman gedung Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Pertunjukan seni dengan tujuan mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa itu merupakan pergelaran kebidangan tiap-tiap HMJ di lingkup Fakultas Seni Pertunjukan.

Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang bencana kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Dalam acara itu pula panitia berinisiatif menyediakan kotak amal yang ditujukan bagi para korban kabut asap.

Pertunjukan untuk umum ini dilakukan di luar ruangan, sehingga tak heran banyak penonton yang berlalu-lalang di area tempat pertunjukan. Banyak pula penonton yang bersedia duduk lesehan dan menikmati pertunjukan hingga usai. Namun semua itu seakan tidak mengurangi fokus para penonton yang mulai terhanyut dalam suasana pertunjukan.

Kolaborasi alat musik tradisional satu dengan yang lain mencerminkan betapa kaya Indonesia. Walaupun berbeda cara memainkan, cara pembuatan dan bahan yang digunakan untuk membuatnya, alat musik tercipta untuk dapat menghasilkan suara. Suara-suara tersebut membentuk nuansa dalam gabungan nada-nada yang dinamis. Tak peduli dari suku mana, tak peduli alat musik tradisi jenis apa, ketika bermain bersama mereka adalah Indonesia.

“Kita banyak namun tetap satu, perbedaan warna bukan berarti tak dapat menyatukan nada,” kata Ketua Jurusan Etnomusikolgi Drs. Haryanto, M. Ed dalam sambutannya. Ia juga menyampaikan harapan agar acara ini dapat menjadi sebuah apresiasi dan pembelajaran bagi semua.

Naskah dan foto: Indra Waskito

Pertunjukan musik etnis “Harmoni Menyatukan Jiwa,” ISI, Yogyakarta, foto: Indra Waskito Pertunjukan musik etnis “Harmoni Menyatukan Jiwa,” ISI, Yogyakarta, foto: Indra Waskito Pertunjukan musik etnis “Harmoni Menyatukan Jiwa,” ISI, Yogyakarta, foto: Indra Waskito Pertunjukan musik etnis “Harmoni Menyatukan Jiwa,” ISI, Yogyakarta, foto: Indra Waskito SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »
  • 10-11-15

    Menyimak Sejarah Kot

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa... more »
  • 09-11-15

    Italia Beri Bintang

    Prosesi penyerahan penghargaan bintang jasa kepada Sunan Pakubuwana X dari negara Italia terekam dalam majalah berbahasa dan beraksara Jawa, yakni... more »
  • 09-11-15

    Sawitri (1): Kesetia

    Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun... more »
  • 09-11-15

    Rumah Joglo RB Sutri

    Bangunan joglo ini menurut sumber setempat dibangun sekitar tahun 1819 dan telah mengalami beberapa perbaikan atau penambahan yang tidak terlalu... more »
  • 07-11-15

    Pertunjukan Musik Et

    Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang... more »
  • 07-11-15

    Kamis Kliwon Hari Ba

    Ada empat perhitungan yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian, yaitu: slamet (selamat), lara (sakit), urip (hidup) dan pati (... more »
  • 07-11-15

    Ragusa Es Italia Yan

    Salah satu keunggulan es krim Ragusa yang paling terasa adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan menggunakan susu sapi murni, sehingga es krim ini... more »
  • 06-11-15

    Gugon Tuhon

    Gugon tuhon lebih menggambarkan kepercayaan akan sesuatu yang tidak berdasarkan logika dan olahan akal budi. Kepercayaan yang dipercaya begitu saja... more »