Menyimak Sejarah Kota-kota di Indonesia

10 Nov 2015

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa pribumi terhadap perkembangan kota.

Judul : Kota Lama Kota Baru. Sejarah Kota-kota di Indonesia 
Editor : Freek Colombijn, Martine Barwegen, Purnawan Basundoro, Johny Alfian Khusyairi 
Penerbit : Ombak, 2005, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : xxxii + 604

Sejarah dekolonisasi selain sejarah politik, di dalamnya juga memuat kisah-kisah tentang perubahan sosial, ekonomi dan kultural. Perubahan-perubahan tersebut terutama terjadi di wilayah perkotaan. Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut terjadi di wilayah perkotaan.

Sejarah dekolonisasi selain sejarah politik, di dalamnya juga memuat kisah-kisah tentang perubahan sosial, ekonomi dan kultural. Perubahan-perubahan tersebut terutama terjadi di wilayah perkotaan. Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut terjadi di wilayah perkotaan.

Pertama, kota merupakan tempat/”panggung” terjadinya banyak peristiwa penting. Misal Bandung, Surabaya dan Malang yang mengalami kerusakan cukup berat pada masa revolusi. Kedua, perubahan penguasa administrasi (dari pemerintahan penjajah ke Indonesia) pasti meninggalkan konsekuensi-konsekuensi pada kota secara menyeluruh. Misalnya gagasan baru tentang bentuk kota yang ideal.

Ketiga, komposisi etnis pada populasi perkotaan berubah akibat dari dekolonisasi. Kelompok sosial yang penting telah tergeser dari pandangan kota. Komposisi etnis berubah karena ditinggalkan (orang-orang Belanda/Eropa kembali ke negaranya), dan juga perpindahan penduduk dari kawasan pedalaman ke perkotaan. Penduduk pribumi kemudian jumlahnya meningkat tajam dan mendominasi.

Keempat, pertempuran di perkotaan dan di perbatasan dengan desa menyebabkan arus massal pengungsi yang datang dan pergi. Arahnya tergantung situasi. Ketika pendudukan Jepang banyak penduduk mengalir ke kota untuk menghindari romusha. Semasa revolusi banyak penduduk yang mengungsi ke pedalaman untuk menghindari menjadi korban perang.

Kelima, terjadi kenaikan status yang mendadak dari orang-orang Indonesia pada posisi staf-staf menengah sampai posisi tinggi, serta pergantian kepala-kepala departemen dari orang-orang Belanda ke orang-orang Jepang tanpa bekal pengetahuan yang memadai terhadap Indonesia. Akibatnya kegiatan administrasi mengalami kekacauan. Kekacauan ini diperparah oleh hancurnya infrastruktur, seperti gedung perkantoran dan arsip-arsip yang ada.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa pribumi terhadap perkembangan kota. Juga tentang problem yang dihadapi serta berbagai hal positif dan negatif yang terjadi.

Kusalamani

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »
  • 10-11-15

    Menyimak Sejarah Kot

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa... more »
  • 09-11-15

    Italia Beri Bintang

    Prosesi penyerahan penghargaan bintang jasa kepada Sunan Pakubuwana X dari negara Italia terekam dalam majalah berbahasa dan beraksara Jawa, yakni... more »
  • 09-11-15

    Sawitri (1): Kesetia

    Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun... more »
  • 09-11-15

    Rumah Joglo RB Sutri

    Bangunan joglo ini menurut sumber setempat dibangun sekitar tahun 1819 dan telah mengalami beberapa perbaikan atau penambahan yang tidak terlalu... more »
  • 07-11-15

    Pertunjukan Musik Et

    Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang... more »
  • 07-11-15

    Kamis Kliwon Hari Ba

    Ada empat perhitungan yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian, yaitu: slamet (selamat), lara (sakit), urip (hidup) dan pati (... more »
  • 07-11-15

    Ragusa Es Italia Yan

    Salah satu keunggulan es krim Ragusa yang paling terasa adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan menggunakan susu sapi murni, sehingga es krim ini... more »
  • 06-11-15

    Gugon Tuhon

    Gugon tuhon lebih menggambarkan kepercayaan akan sesuatu yang tidak berdasarkan logika dan olahan akal budi. Kepercayaan yang dipercaya begitu saja... more »