Sawitri (1): Kesetiaannya Sangat Panjang

09 Nov 2015

Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun kedudukkan derajat serta pangkat. Ia memilih jodoh berdasarkan kerendahan hati serta keluhuran budi.

Sawitri adalah putri raja dari Kerajaan Mandraka, yang bergelar Prabu Aswapati, nenek moyang Prabu Salya. Tidak seperti raja-raja pada umumnya di zaman itu, yang melakukan adat kebiasaan menjodohkan putrinya dengan pria pilihan orang tua, Prabu Aswapati memberi kebebasan penuh kepada Sawitri untuk mencari, memilih serta menentukan jodohnya. Sang prabu percaya bahwa putri satu-satunya yang berparas ayu tersebut dapat mempertanggungjawabkan pilihannya.

Namun, meski sudah dewasa serta matang jiwanya, Sawitri belum memilih jodohnya. Banyak yang mengira bahwa karena ia putri raja yang tercantik sehingga laki-laki di negeri ini pada takut mendekatinya. Ada pula yang berpendapat, bahwa Sawitri terlalu tinggi seleranya sehingga sukar mendapatkan jodoh yang sesuai dengan harapannya. Namun yang terjadi pada diri Sawitri sesungguhnya bukan seperti yang ditebak banyak orang, termasuk Ramanda Prabu dan Ibunda Ratu.

Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun kedudukkan derajat serta pangkat. Ia memilih jodoh berdasarkan kerendahan hati serta keluhuran budi.

Ternyata mencari seorang laki-laki yang rendah hati dan luhur budi di kota raja sangatlah sulit, lebih sulit daripada memilih orang kaya, tampan dan berkedudukkan tinggi. Karena di pusat kota ini, pola hidup masyarakat termasuk keluarganya sendiri selalu berorientasi kepada ‘derajat’ pangkat kedudukkan dan ‘semat’ uang harta benda. Ukuran sukses seseorang diukur dari kedua hal yang bersifat fisik dan duniawi. Semakin tinggi jabatan seseorang, dan semakin melimpah harta kekayaannya akan semakin banyak orang datang membungkuk menaruh hormat kepadanya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kota raja bukanlah tempat untuk menemukan laki-laki muda yang hidupnya mengedepankan olah jiwa serta berupaya untuk mencapai keluhuran budi dan menggapai hidup yang sejatinya, sesuai dengan harapan Sawitri. Oleh karenanya Sawitri berniat meninggalkan kota raja untuk mencari serta menemukan pria idamannya.

Prabu Aswapati pun bergeming pada janjinya, sehingga ia dan Ibunda Ratu merestui kepergian Sawitri. Mereka terharu mendengar ungkapan jiwa putrinya. Sedalam itukah pemikiran putrinya. Dari manakah ia mendapat pengetahuan itu. Kekuatan apakah yang ada pada putrinya sehingga ia mampu menjabarkan serta menerapkan pemikiran luhur ke dalam hidupnya. Hanya seorang brahmanalah yang mempunyai paugeran-paugeran hidup seperti yang dijalani Sawitri.

Tentu saja Ibunda Ratu sangat mencemaskan kepergian putrinya. Bagaimana tidak. Dengan berbekal seadanya, tanpa pengawalan, Sawitri meninggalkan kota raja Mandraka. Tujuannya tidak menuju ke kota- kota kerajaan, atau pun ke kota-kota kadipaten yang ramai dan banyak dikunjungi orang, ia memilih naik-turun gunung dan keluar masuk hutan untuk menemukan pilihannya.

Herjaka HS

Wayang kulit Sawitri buatan Kaligesing Purworejo, koleksi Museum Tembi Rumah Budaya EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »
  • 10-11-15

    Menyimak Sejarah Kot

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa... more »
  • 09-11-15

    Italia Beri Bintang

    Prosesi penyerahan penghargaan bintang jasa kepada Sunan Pakubuwana X dari negara Italia terekam dalam majalah berbahasa dan beraksara Jawa, yakni... more »
  • 09-11-15

    Sawitri (1): Kesetia

    Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun... more »
  • 09-11-15

    Rumah Joglo RB Sutri

    Bangunan joglo ini menurut sumber setempat dibangun sekitar tahun 1819 dan telah mengalami beberapa perbaikan atau penambahan yang tidak terlalu... more »
  • 07-11-15

    Pertunjukan Musik Et

    Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang... more »
  • 07-11-15

    Kamis Kliwon Hari Ba

    Ada empat perhitungan yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian, yaitu: slamet (selamat), lara (sakit), urip (hidup) dan pati (... more »
  • 07-11-15

    Ragusa Es Italia Yan

    Salah satu keunggulan es krim Ragusa yang paling terasa adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan menggunakan susu sapi murni, sehingga es krim ini... more »
  • 06-11-15

    Gugon Tuhon

    Gugon tuhon lebih menggambarkan kepercayaan akan sesuatu yang tidak berdasarkan logika dan olahan akal budi. Kepercayaan yang dipercaya begitu saja... more »