Penanda Khas Ruas Jalan di Jogja

Penanda Khas Ruas Jalan di Jogja

Jika diamat-amati ternyata ada banyak ruas jalan/gang di Jogja yang memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Mungkin hal demikian juga terdapat di kota-kota atau tempat lain. Kekhasan itu bisa diwujudkan dalam bentuk gapura di mulut jalan atau gang, Ada pula yang diberi patung, prasasti, atau monumen di depan atau di bagian lain dari jalan yang bersangkutan. Akan tetapi ada pula ruas jalan yang di kanan kirinya dianami jenis tanaman tertentu. Ada satu jalan atau gang yang pada bagian kiri-kanan jalannya ditanami pohon angsana, tanjung, beringin, dan lain-lain. Namun ada pula gang/jalan yang pada bagian/tepi kiri-kanan jalannya ditanami jenis tanaman glodogan pecut/glodogan tiang (Polyathea longifolia pendula).

Salah satu ruas jalan yang diberi tanaman peneduh jenis Glodogan Tiang adalah ruas jalan dari Jalan Bantul (Kanutan) menuju Gereja/Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran, Bantul. Tepian ruas jalan dengan hiasan berupa tanaman Glodogan Tiang ini tidaklah begitu panjang (sekitar 600 meter). Sekalipun demikian, ruas jalan dengan tanaman peneduh jenis Glodogan Tiang ini memberikan ciri khas bagi ruas jalan tersebut. Kekhasan ruas jalan seperti jalan masuk menuju Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran ini tidak ditemukan di tempat lain di Jogja.

Penanda Khas Ruas Jalan di Jogja

Jika kita memasuki ruas jalan ini maka akan demikian terasa betapa kita seperti disambut dua barisan pohon menghijau menjulang tinggi seperti barisan prajurit berpakaian hijau menyambut jenderalnya. Seperti diketahui, tanaman Glodogan Tiang yang habitat aslinya adalah India dan dikenal dengan nama lain Devadaru ini, memiliki karakteristik sebagai pohon yang menjulang tinggi. Percabangannya tumbuh di seputar batangnya secara melingkar sehingga pertumbuhan percabangannya kelihatan seragam, simetris, seimbang baik dalam ukuran maupun warna dedaunnya. Struktur yang dihasilkan oleh pertumbuhan percabangan yang demikian membuat pohon Glodogan Tiang seperti jajaran pohon yang dipangkas rapi dan seukuran. Struktur percabangannya yang demikian juga membuat pohon ini seperti payung yang melebar di bagian bawah dan mengerucut di bagian atas.

Kelebihan lain dari tanaman ini adalah bahwa perakarannya menghunjam ke bawah sekalipun tidak terlalu dalam. Tidak menjalar semaunya sehingga hal demikian tidak akan merusakkan trotoar atau ruas jalan. Pecabangannya yang teratur dan tidak menjalar-melebar semaunya membuat pohon ini juga dapat ditanam di ruang yang relatif sempit. Kerapihan struktur pohon ini mengakibatkan banyak orang menyukainya sebagai tanaman peneduh jalan atau tanaman taman.

Penanda Khas Ruas Jalan di Jogja

Kerapihan pohon ini telah menjadi penciri khas ruas jalan masuk dari Jalan Bantul-Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran. Dengan demikian, begitu orang memasuki ruas jalan ini orang pun akan merasa bahwa dirinya ’sudah sampai’ gereja/candi Ganjuran.

Ke Yogya yuk ..!

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta