Gema Perjuangan dalam Pameran Museum
Pameran bersama antarmuseum kali ini mencoba mengangkat kembali tinggalan-tinggalan sejarah berupa benda-benda, bangunan-bangunan bersejarah, maupun dokumentasi guna membangkitkan kenangan dan pengalaman kolektif bangsa Indonesia akan semangat juang para pejuang pendahulunya.
Koleksi lukisan sosok Pangeran Diponegoro yang Diasingkan di Benteng Rotterdam Makassar
dalam Pameran Bersama Museum di Benteng Vredeburg Yogyakarta
Setelah berperang sekitar 5 tahun melawan Belanda antara tahun 1825 hingga 1830, akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda dalam sebuah perundingan di daerah Magelang Jawa Tengah. Siasat licik itu ditempuh Belanda, setelah Belanda merasa kewalahan melawan perang gerilya yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro dan sekutunya. Perang yang terkenal dengan nama Perang Diponegoro, Perang Jawa atau Java Oorlog tersebut akhirnya dimenangkan oleh Belanda. Namun demikian jiwa perjuangan Pangeran Diponegoro dan anak buahnya tidak pernah surut. Perjuangan itu diteruskan oleh anak buah Diponegoro di berbagai penjuru, walaupun selalu bisa ditumpas oleh Belanda.
Akhirnya, Pangeran Diponegoro yang lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785 itu diasingkan di Manado. Tidak berapa lama kemudian dipindahkan ke Makassar, karena pengasingan di Manado dirasa tidak aman oleh Belanda. Di Makassar, Pangeran Diponegoro ditempatkan di Benteng Rotterdam hingga wafatnya pada 8 Januari 1855.
Seorang Pengunjung Mengamati Koleksi Miniatur Replika Kapal Layar
Sepenggal kisah perjuangan Pangeran Diponegoro dan tempat pengasingannya itu disajikan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar dalam Pameran Bersama antar Museum-Museum Nusantara yang diselenggarakan oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada 19—25 November 2012 di Gedung E lantai 2. Pameran Museum kali ini diberi judul ”Gema Perjuangan” dan mengambil tema ”Merajut Nilai-Nilai Kejuangan dalam Pengokohan Jati Diri Bangsa”.
Pameran bersama antarmuseum kali ini mencoba mengangkat kembali tinggalan-tinggalan sejarah berupa benda-benda, bangunan-bangunan bersejarah, maupun dokumentasi guna membangkitkan kenangan dan pengalaman kolektif bangsa Indonesia akan semangat juang para pejuang pendahulunya. Melalui materi pameran ini, gema perjuangan bangsa Indonesia kita gali kembali dan kita gaungkan kembali semangat juang para pendahulu bangsa. Demikian antara lain pengantar pameran yang ditulis oleh tim penyusun pameran.
Koleksi Replika Foto Presiden RI ke-1 dan Ke-2 karya Basuki Abdullah
Pameran Bersama Museum Nusantara diikuti oleh 13 peserta, yakni dari Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Museum Negeri Provinsi Sumatera Barat, Museum Nasional Jakarta, Museum Bahari Jakarta, Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Museum Lukis Basuki Abdullah Jakarta, Monumen Pers Nasional Solo, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo, BPCB Makassar, BPCB Ternate, BPCB Jambi, dan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, sekaligus sebagai tuan rumah.
Banyak sekali koleksi yang ditampilkan dalam pameran bersama museum Nusantara ini, baik berupa koleksi asli, foto, replika, dan sebagainya. Banyak pengunjung yang melihat pameran museum bertema perjuangan ini, mulai hari pertama hingga penutupan. Selain penyelenggaraan pameran, panitia juga menggelar berbagai kegiatan lain untuk menyemarakkan pameran museum, seperti pemutaran film perjuangan, pentas seni, lomba fotografi, talkshow, dan seminar.
Pengunjung Melihat-lihat Koleksi Pameran
Melalui pameran ini diharapkan generasi muda mampu memahami jati diri bangsanya, sejarah awal mula bangsanya, serta para pendahulunya.
Ke museum yuk ..!
Suwandi
Artikel Lainnya :
- Cerita Stuluk Berwarna Berpameran di Tembi Rumah Budaya(13/10)
- Keren(20/11)
- Catatan Hari Baik untuk Berpergian(02/02)
- KYAI TUMUT DAN TERJADINYA DUSUN TUMUT, MOYUDAN, SLEMAN(14/04)
- 20 Januari 2011, Kolom - RANGKUL SAUDARA KITA DAN BEKERJA BERSAMA(20/01)
- 11 Februari 2011, Kabar Anyar - KUNJUNGAN SMA PANGUDI LUHUR DI Tembi RUMAH BUDAYA TANGGAL 7 DAN 8 FEBRUARI 2011(11/02)
- 12 Maret 2011, Kabar Anyar - SENI LUKIS UNTUK REKONSILIASI(12/03)
- Yudi Bernyanyi Lagu Sebelum Tidur(09/06)
- Melacak Kebenaran Fakta Sejarah Melalui Arsip(08/02)
- 10 Juni 2010, Situs - KYAI GUNO MRICO: CIKAL BAKAL KAMPUNG MRICAN, GIWANGAN, UMBULHARJO, YOGYAKARTA(10/06)