Memasukkan Pensil dalam Botol-1
(Permainan Anak Tradisional-86)
Ada satu lagi jenis dolanan atau permainan dalam bentuk lomba yang sering dimainkan oleh anak-anak saat tujuh belasan yakni memasukkan pensil dalam botol. Umumnya dolanan ini dalam bentuk kompetisi, ada yang kalah dan ada yang menang, Pemenang mendapat hadiah, merasa bangga dan senang, sementara yang kalah harus sportif mengakui teman lain sebagai pemenang.
Dolanan ini pun sudah lama dimainkan oleh anak-anak, setidaknya sudah dkenal oleh penulis 30 tahun lalu. Hanya saja mulai kapan permainan ini mulai muncul, tidak diketahui secara pasti. Yang pasti kemunculannya sudah agak lama. Sampai sekarang pun, dolanan ini masih ditemui khususnya saat menjelang perayaan tujuh belasan. Acara atau perayaan lain pun kadang memanfaatkan permainan ini untuk memeriahkan acara, seperti ulang tahun, keakraban, outbond, dan lainnya. Yang jelas, hingga kini masih ada sebagian anak-anak yang bermain dolanan ini, walaupun intensitasnya sudah berkurang jauh jika dibandingkan era 1990-an.
Dolanan ini tidak membedakan anak yang ikut lomba, baik laki-laki dan perempuan. Bahkan seringkali dalam lomba mereka dicampur. Umumnya anak-anak yang ikut lomba ini usia SD, antara umur 6—12 tahun. Mereka dikelompokkan menurut usia, yakni usia 6—9 tahun dan usia 10—12 tahun. Anak semua kalangan ikut lomba dan tidak membeda-bedakan status sosialnya. Tidak menutup kemungkinan orang dewasa pun kadangkala bermain lomba seperti ini.
Tempat yang dipilih biasanya tanah lapang, lapangan olahraga atau tempat lainnya yang luas. Sebisa mungkin area yang dipakai rata, agar botol-botol yang dipakai sebagai alat lomba bisa berdiri tegak dan anak-anak bisa leluasa berlari sebelum memasukkan pensil dalam botol. Waktu yang sering dipakai adalah pagi, siang, atau sore hari. Sangat jarang mengadakan lomba waktu malam, kecuali penerangan cukup, indoor, dan saat diadakan lomba kondisi hujan.
Sementara alat-alat yang sering dipakai dalam lomba ini adalah pensil, benang kasur, botol, tali rafia (atau sejenisnya), alat pencatat. Jumlah pensil, benang, botol menyesuaikan jumlah lajur yang dipakai dalam lomba. Apabila jumlah lajur yang dipakai 5, maka jumlah pensil, benang, dan botol masing-masing berjumlah lima buah. Ada kalanya jika keadaan darurat, tidak memakai lajur. Jadi asalkan ada botol, pensil dan benang, dolanan ini juga bisa terlaksana.
Biasanya botol yang dipakai untuk dolanan ini adalah botol minuman “softdrink”, seperti “cocacola”, “sprite”, atau “fanta”. Selain ukurannya mini, juga mudah mendapatkannya. Tetapi juga bisa memakai botol minuman yang lain, asalkan bisa seragam.
bersambung
Suwandi
Foto: www.flickr.com
Sumber Pengamatan dan Pengalaman Pribadi
Artikel Lainnya :
- 26 Juli 2010, Klangenan - SEPEDA ONTHEL DI YOGYA(26/07)
- JALAN-JALAN DENGAN NAMA JENDRAL DI YOGYA(01/01)
- Raja, Priyayi, dan Kawula. Surakarta 1900 - 1915(06/10)
- 25 Januari 2011, Kabar Anyar - SEKOLAH INTERNASIONAL SINGAPURA DI SURABAYA BELAJAR SENI TRADISI DI Tembi(25/01)
- Kongres Perempuan Pertama. Tinjauan Ulang (08/12)
- Persilangan Jalan dan Penjual Makanan(19/12)
- Selayang Pandang Penguasa Pradja Paku Alaman(14/12)
- PERLAKUAN TERHADAP PADI DI MASA LALU(12/11)
- Dunia Mistik Orang Jawa. Roh, Ritual, Benda Magis.(16/06)
- Mengenal Secara Mudah dan Lengkap Kesenian Karawitan (20/10)