- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»JALAN JALAN DENGAN NAMA JENDRAL DI YOGYA
01 Jan 2008 08:11:00Yogyamu
JALAN-JALAN DENGAN NAMA JENDRAL DI YOGYA
Di Yogya, seperti juga di kota-kota lain di Indonesia, mudah ditemukan nama jalan yang menggunakan nama-nama Jendral. Biasanya, orang yang namanya dipakai sebagai nama jalan, orang tersebut sudah meninggal dan mempunyai jasa untuk negara maupun untuk kota bersangkutan. Kalau jasa yang dipunyai menyangkut negara biasanya pula namanya bisa ditemukan untuk nama di kota-kota di Indonesia. Misalnya, di Yogya ada nama jalan Jendral Sudirman, di Jakata juga ada nama yang sama untuk nama jalan.
Nama-nama "jalan jendral" di Yogya dari Brigjen sampai Jendral penuh. Karena wilayah Yogya tidak terlalu luas sehingga "jalan jendral" tersebut seperti saling bertemu pada tingkat pangkat yang lebih rendah. Misalnya, kalau dari arah utara di Jalan Jendral Sudirman, setelah melewati jalan-jalan lain sampai jalan Malioboro akhirmya bertemu "jalan jendral" lagi, yakni jalan jendral Ahmad Yani, masih dikawasan Malioboro, tepatnya di depan Istana Negara "Gedung Agung". Dari sini kemudian akan sampai pada jalan Brigjen Katamso, jalan Mayjen Sutoyo, kembali ke jalan Jendral DI.Panjaitan, Letjen Suparto. Pendeknya, "jalan jendral"seperti mengingatkan terhadap militer. Orang bisa menyebutnya dengan cara berguarau: militerisasi jalan.
Jalan-jalan jendral di Yogya memang menyerupai pangkat dalam militer. Artinya, nama-nama jalan tersebut menyertakan seluruh pangkat jendral dari jenjang awal jendral sampai jendral: Brigjen, Mayjen, Letjen dan Jendral. Nama-nama jendral yang dipakai untuk nama jalan, untuk Yogya, adalah pahlawan revolusi, seperti A.Yani, Katamso. Mendengar nama jalan itu, setidaknya orang akan mengingat akan peristiwa G30S/PKI. Namun mendengar nama jalan jendral Sudirman, orang akan mengingat tokoh pejuang kemerdekaan.
Dari nama-nama "jalan jendral" yang kebanyakan terletak di pusat kota, atau setidaknya di pemerintah kota Yogya, barangkali bisa untuk mengerti, bahwa posisi jendral selalu ada di pusat kekuasaan dan kota sebagai pusat kekuasaan, rupanya tepat untuk menaruh sekaligus mengingat nama jendral bersangkutan. Meski, tidak semua jendral, yang sudah meninggal, namanya bisa ditemukan sebagai nama jalan. Untuk Yogya, nama jendral disebut diatas adalah jendral yang sudah akrab di telinga orang Yogya khususnya, atau publik yang sering ke Yogya dan melewati jalan-jalan utama di Yogya, terutama jalan Jendral Sudirman dan jalan Jendral Ahmad Yani.
Menyusuri kota Yogya sembari mencari "jalan jendral" sambil membayangkan "wilayah militer" tidak dilarang untuk mengembangkan imajinasi mengenai "jendral-jendral" yang ada di jalan kota Yogyakarta. Orang bisa juga berteriak dengan menyebut nama jendral untuk memberi tahu pada temannya wilayah jalan jendral.
Siapa mau ke Rumah Budaya Tembi, bisa melewati Jalan Brigjen Katamso, Mayjen Sutoyo, Jendral DI. Panjaitan. Pada tiga jalan itu, salah satu atau ketiganya sekaligus dengan agak memutar, pasti akan sampai ke Rumah Budaya Tembi.
Ons Untoro
Foto-foto: Didit
Artikel Lainnya :
- Pentas Baca Bahasa Inggris Rasa Jawa(18/06)
- Duuuh!!! Sulitnya Mendapatkan Tempat Parkir(16/01)
- Pameran Video Yang taksa [ambigu](14/04)
- 25 Januari 2011, Djogdja Tempo Doeloe - FOTO AKSI PASUKAN TERJUN PAYUNG BELANDA 1948(25/01)
- Balapan Theklek(31/01)
- KETIGA, AKEH BEBENDU(30/09)
- MI LETHEG BANTUL, MI SEHAT YANG DIOLAH SECARA TRADISIONAL(01/01)
- 20 Oktober 2010, Perpustakaan - Mengenal Secara Mudah dan Lengkap Kesenian Karawitan Gamelan Jawa(20/10)
- DUA VERSI MAKAM KI AGENG MANDARAKA (KI JURU MERTANI)(05/05)
- Gedung SD yang Mangkrak di Jogja dan Sekitarnya(11/04)