Tembi

Yogyakarta-yogyamu»NAMA NAMA WARUNG, KIOS, TOKO YANG BERBAU JAWA DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 10:21:00

Yogyamu

NAMA-NAMA WARUNG, KIOS, TOKO
YANG BERBAU JAWA DI YOGYAKARTA

Di Yogyakarta ada banyak kios, toko, restoran, warung, dan nama-nama tempat yang menggunakan banyak nama berbaau asing. Nama-nama ini sering dibuat/dibangun untuk membangun citra modern, berkesan elitis, dan seolah memberikan kelas tertentu bagi konsumen atau produsennya sendiri. Tidak aneh nama-nama yang demikian itu mampu membius banyak konsumen. Keterbiusan konsumen ini seringkali tidak didasarkan pada pertimbangan realistis, misalnya pertimbangan nilai produksi/ kualitas produksi, ragam, atau nilai artistik, dan sebagainya. Para konsumen lebih sering terbius oleh nama-nama yang dibuat seakan-akan mengesankan kelas sosial tertentu. Artinya, produk yang menggunakan atau keluaran dari nama yang dimaksud itu hanya digunakan oleh kelas tertentu. Kelas yang hebat, kelas yang elit, kelas yang tidak semua orang bisa mencapainya.

Dari sekian nama yang berbau asing atau yang dibuat mengesankan diri asing, ternyata masih banyak juga nama-nama kios, warung, toko, restoran, dan tempat-tempat tertentu yang setia menggunakan nama Indonesia atau bahkan nama yang berbau Jawa. Bila dicermati nama-nama yang berbau Jawa ini ternyata masih cukup banyak ditemukan di sudut-sudut kota Yogyakarta.

Ada beberapa alasan mengapa mereka justru menggunakan nama-nama yang njawani daripada nama-nama yang berbau barat/asing. Alasan yang dapat dikemukakan di antaranya adalah: mereka ingin beda, eksentrik, dan ingin menunjukkan keberpihakannya pada lokalitas. Sekalipun demikian, banyak nama-nama yang njawani ini dalam visualisasinya tidak kalah menarik dengan visualisasi nama-nama yang berbau asing. Pada sisi ini sesungguhnya nampak bahwa nama-nama yang njawani ini merupakan bentuk-bentuk perlawanan atau dapat juga dikatakan sebagai sinisme bagi membanjirnya nama-nama yang berbau asing.

Hal tersebut dapat juga dimengerti sebagai suatu bentuk kegelisahan lokalitas yang tersembunyi akibat derasnya pengaruh asing yang melanda hampir semua sudut kehidupan. Banjirnya pengaruh asing termasuk pada penamaan dan penggunaan istilah-istilah yang dapat dikatakan menjadi sesuatu yang biasa secara diam-diam menggelisahkan hal-hal yang berbau lokal. Istilah dan nama-nama lokal seolah menjadi tenggelam, ketinggalan zaman, tidak elit, tidak mencerminkan kelas sosial yang tinggi, dan sebagainya. Hal serupa dapat dicermati juga dalam penamaan nama-nama bayi di Indonesia/Jawa. Banyak orang Jawa sudah merasa enggan atau malu menamai anak-anaknya dengan nama-nama Jawa yang selama ini lazim digunakan. Padahal nama-nama Jawa tersebut banyak yang mengandungi makna/pesan yang baik.

Di antara sekian nama-nama/istilah asing yang bertebaran di sudut-sudut kota Yogyakarta, masih ada nama-nama lokal yang tetap digunakan untuk berbagai nama tempat (warung, kios, toko, restoran, dan sebagainya). Bila dicermati dan dicerna maknanya mungkin akan terasa unik. Berikut ini Tembi menyajikan beberapa hasil bidikannya berkaitan dengan nama-nama lokal tersebut. Bila Anda memang sedang berada di Yogyakarta, nikmati salah satu keunikan Yogyakarta ini.

Teks: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priyo Daladi



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta