Tembi

Yogyakarta-yogyamu»PAKAIAN PAKAIAN IMPORT MEMBANJIR DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 09:54:00

Yogyamu

PAKAIAN-PAKAIAN IMPORT MEMBANJIR DI YOGYAKARTA

Soal menyortir sampah, atau katakanlah barang bekas, barangkali bangsa kita patut dipuji. Lihat saja, setiap hari banyak pemulung sampah bertebaran baik di tempta-tempat pembuangan sampah maupun masuk ke lorong-lorong kampung. Bukan hanya itu saja, tempat-tempat penjualan barang bekas pun akhir-akhir ini kian marak karena menemukan pangsa pasarnya sendiri. Hal ini pada satu sisi menunjukkan betapa pintarnya bangsa kita menyiasati barang bekas dan pada sisi yang lain entah disadari atau tidak menunjukkan betapa ekonomi kita masih saja terseok sehingga kita barangkali, hanya bisa membeli, menggunakan barang bekas. Barang baru terasa begitu jauh dari jangkauan karena harganya memang di luar kapasitas kantong kita.

Akhir-akhir ini di Yogyakarta cukup merebak kios penjual pakaian bekas yang selalu diberi label: Pakaian Import, tetapi sesungguhnya pakaian tersebut adalah pakaian bekas. Bila dicermati harga pakaian yang dijajakan di kios-kios ini memang sangatlah murah. Bayangkan saja, sepotong jaket yang masih utuh bisa didapat dengan uang 15.000 rupiah sedangkan di toko yang menjual jaket serupa (tetapi baru) harga jaket semacam itu bisa mencapai 50.000-65.000 rupiah. Demikian pula dengan jenis-jenis pakaian lain. Baik itu kaus, celana pendek, celana panjang, hem, rompi, pakaian anak-anak, dan sebagainya..

Bila pembeli cermat dan telaten, tidak mustahil dia akan bisa mendapatkan harga pakaian yang sangat murah dengan kualitas barang yang masih bisa dibanggakan. Akan tetapi bila pembeli ceroboh tidak mustahil dia akan kecewa karena mendapatkan pakaian yang sudah rusak (jumlah kancing kurang, ritsluiting tidak bisa dijalankan, benang jahitan lepas, benang jahitan tidak senada dengan warna kain, dan sebagainya).

Lepas dari itu, apa yang digembor-germborkan sebagai pakaian import tersebut sebenarnya hakikatnya adalah sampah. Di negara asalnya, bisa diduga bahwa pakaian tersebut sudah tidak cukup bergengsi untuk digunakan/dikenakan, makanya barang-barang tersebut dijual ke Indonesia. Oleh kita barang-barang tersebut kita beri label import sehingga kelihatan menjadi lebih bergengsi. Lepas dari urusan gengsi-gengsian, pakaian model ini ternyata digemari oleh bangsa kita (setidaknya di Yogya). Tidak dapat dipungkiri pakaian model ini sangat membantu meringankan keuangan orang yang membelinya. Dengan demikian pula kebutuhan akan pakaian murah bisa terjangkau. Barangkali kita tidak perlu jatuh gengsi karena menggunakan barang bekas. Yang jelas, fungsinya tetap sama: melindungi tubuh dari panas dan dingin tanpa harus meninggalkan sisi mode/keindahan berbusana. Hanya saja, karena ini pakaian bekas, kita harus berhati-hati sebelum mengenakannya. Dianjurkan sebelum dikenakan pakaian jenis ini dicuci bersih, disucihamakan, diseterika, baru dikenakan. Sebagai pakaian bekas, ia tentu membawa sesuatu dari pemilik pertamanya, maka akan sangat baik kita berhati-hati sekali sebelum mengenakannya.

Berikut ini Tembi menyajikan bermacam-macam kios yang menjual pakaian sepeti yang telah diuraikan di atas. Barangkali Anda berminat mencari pakaian murah tanpa harus meninggalkan gaya berbusana.

Teks: Sartono Kusumaningrat
F oto: Didit Priya Daladi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta