Tembi

Makanyuk»DEGAN BAKAR, VARIASI LAIN DARI KELAPA MUDA

19 Oct 2009 09:19:00

Makan yuk ..!

DEGAN BAKAR, VARIASI LAIN DARI KELAPA MUDA

Es kelapa muda sudah umum dikenal di mana pun di saentero bumi nusantara. Bahkan di luar itu. Akan tetapi es kelapa muda bakar tentu merupakan sajian kuliner yang mungkin masih agak asing di telinga kita. Sekalipun demikian, sekitar setahunan yang lalu kelapa muda atau degan bakar bisa ditemukan di beberapa kedai di Jogja. Hanya saja pada saat ini hanya tinggal satu-dua kedai saja yang masih setia menyajikan jenis minuman/santapan ini. Salah satunya adalah kedai milik Handoko yang terletak di Jl. Kaliurang Km 12,5 Dusun Candikarang, Kalurahan Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Kedai ini sangat mudah ditemukan karena keletakannya berada persis di sisi barat Jalan Kaliurang dan tepat berada di selatan Jembatan Dusun Candikarang.

Gagasan menyajikan degan bakar di Jogja menurut Handoko bermula dari dirinya. Ide atau gagasan itu diwujudkannya tiga tahun yang lalu. Sejak ia memunculkan gagasan itu banyak orang mengikutinya. Namun kini orang-orang yang mengikutinya banyak yang telah menutup kedai degan bakarnya. Mungkin tidak telaten dan merasa repot. Demikian tutur Handoko.

Semula Handoko memang hanya coba-coba. Coba-coba itu diawali dari lingkungan orang tuanya yang pernah beberapa kali membakar degan untuk keperluan pengobatan. Setelah Handoko merasakan sendiri ternyata rasanya memang sangat enak. Berawal dari situlah Handoko kemudian mengembangkannya menjadi suguhan yang cukup spesifik.

Pada intinya degan bakar tidak jauh berbeda dengan degan biasa. Letak kelebihannya adalah pada penyajiannya yang harus dibakar dulu. Mula-mula degan yang baru dipetik dari pohon diambil satu-satu. Butiran degan disusun di atas angsang yang terbuat dari besi beton yang dijalin dengan sistem las. Di bawah angsang itulah bara dari batok kelapa dinyalakan. Panas bara atau api dari batok kelapa ini akan menghanguskan sabut degan muda hingga mencapai sedikit dinding luar batoknya. Jika sudah demikian, maka degan sudah matang. Proses pembakaran degan ini umumnya memerlukan waktu sekitar 1 jam. Jadi, jika Anda hendak mencicipi degan bakar Anda mesti sabar menunggunya. Kalau tidak demikian dapat juga terjadi degan bakar siap disajikan begitu Anda datang jika sebelumnya Handoko memang telah melakukan pembakaran atas degannya. Jika itu terjadi Anda jelas beruntung.

Degan bakar biasanya akan disajikan dengan dikupas terlebih dulu sisa sabutnya sehingga Anda tidak perlu khawatir akan terkena hitam arang sabut degan yang terbakar. Sesudah itu batok kelapa akan dibuka dengan lebar kira-kira seukuran tutup gelas. Daging buah akan dikerok di dalam batoknya. Usai itu Anda tinggal pilih mau diberi pemanis berupa air gula kelapa atau air gula pasir. Menurut Tembi akan lebih sedap jika dibubuhi air gula kelapa.

Nah, degan hangat pun siap disantap. Air degan murni yang bercampur dengan air gula serta daging buah degan yang segar kenyil-kenyil itu sungguh menggugah selera. Lebih-lebih jika hari tengah panas terik. Rasanya memang beda dengan es kelapa muda. Jika es kelapa muda demikian dingin, maka degan bakar berasa hangat. Rasa manis segar, gurih, dan kenyil-kenyil degannya dipadu dengan kehangatannya menimbulkan sensasi rasa degan yang beda. Lebih-lebih aroma sabut kelapa bakarnya ikut menghiasi keharuman aroma isi buahnya. Nikmat benar.

Menurut beberapa pembeli atau pelanggan Handoko yang juga sempat berbincang dengan Tembi, degan bakar selain nikmat disantap juga berkhasiat menyembuhkan diabetes, maag, dan serak di kerongkongan. Untuk pembuktiannya tentu perlu penelitian dari para ahlinya. Yang jelas degan bakar merupakan wujud sajian lain dalam jagad kuliner Jogja dan tidak bisa ditemukan di sembarang tempat.

a sartono




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta