Tembi

Berita-budaya»KAYA DHENGKUL IKET IKETAN

23 Aug 2011 07:10:00

KAYA DHENGKUL IKET-IKETANPepatah Jawa di atas secara harfiah berarti Seperti dengkut (mengenakan) ikat kepala (blangkon).

Iket atau blangkon tentu saja tidak ditempatkan di dengkul. Iket, destar, atau blangkon dikenakan di kepala. Hakikat kepala dan dengkul juga berbeda. Kepala dalam arti simbolik adalah sesuatu yang sangat berharga. Di dalam kepalalah letak otak dan segala ”komputer” kepandaian manusia. Jika kepala diberi ”kehormatan” dengan diberi iket, destar, atau blangkon adalah merupakan hal yang lumrah. Sementara dengkul secara simbolik sering dianggap lawan dari arti simbolik kepala. Artinya, adalah tumpul atau bodoh.

Pepatah ini ingin menyatakan tentang orang bodoh yang dijadikan pejabat. Ketika ia jadi pejabat ia tidak bisa berbuat banyak untuk menjalankan jabatannya sesuai peran dan fungsinya. Orang bodoh dan tidak berkemampuan yang dijadikan pejabat umumnya terjadi karena faktor KKN. Dekat dengan atasan atau penguasa.

Kaya dengkul iket-iketan sesungguhnya ingin menunjukkan betapa menggelikannya orang yang tidak punya kemampuan apa-apa namun memiliki dan memerankan jabatan yang tinggi.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta