Tembi

Yogyakarta-yogyamu»SELOKAN MATARAM PEMBAWA KESEJAHTERAAN

01 Jan 2008 07:14:00

Yogyamu

SELOKAN MATARAM PEMBAWA KESEJAHTERAAN

Ada semacam kepercayaan yang menyelimuti masyarakat Yogyakarta pada masa lalu (terutama sebelum adanya saluran irigasi Selokan Mataram) bahwa masyarakat Yogyakarta akan mendapatkan kesejahteraan bila Sungai Progo dan Sungai Opak bisa bertemu. Secara keletakan Sungai Progo berada di sisi sebelah barat Yogyakarta (menjadi batas antara Kotamadia Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo). Sedangkan Sungai Opak berada di sebelah timur Kotamadia Yogyakarta. Pada saat Selokan Mataram belum dibuat gambaran akan bertemunya Sungai Progo dan Sungai Opak tentu sulit dibayangkan oleh masyarakat Yogyakarta mengingat keletakannya demikian berjauhan.

Kepercayaan akan terwujudnya kesejahteraan ini benar-benar terbukti setelah Selokan Mataram benar-benar dibuat dan mampu "mengawinkan" Sungai Progo dan Sungai Opak. Secara realita saluran air yang bersumber dari Sungai Progo ini dalam perjalanannya ke arah timur telah mampu mengairi banyak lahan pertanian khususnya lahan-lahan di wilayah Kabupaten Sleman serta wilayah Kabupaten Bantul dan Kotamadya Yogyakarta. Daya jangkau pengairan Saluran/Selokan Mataram ini mencapai 20.945 hektar.

Di samping berfungsi untuk pengairan persawahan, air Selokan Mataram yang disadap dari Sungai Progo ini turut memberi pasokan air di sepanjang perjalanannya. Air Selokan ini juga berfungsi sebagai pengelontor cairan limbah cair di sepanjang alirannya. Sayang sekali akhir-akhir ini Selokan Mataram menanggung beban berat karena digunakan oleh banyak orang sebagai tempat pembuangan sampah. Tidak aneh kalau kemudian pintu-pintu air yang membagi air Selokan Mataram untuk berbagai keperluan sering tersumbat sampah. Di samping itu, limbah cair yang masuk ke dalamnya turut memperpekat kadar kecairan airnya. Keadaan ini jika tidak segera diantisipasi akan menimbulkan akan menimbulkan gangguan aliran air dan kadar kebersihan airnya di samping tentu saja akan mengganggu habitat yang ada di dalamnya (ikan).

Melihat kenyataan Selokan Mataram sehari-hari dapat menumbuhkan rasa prihatin yang dalam. Pasalnya selokan yang sangat terkenal dan bermanfaat di Yogyakarta dapat dikatakan tidak pernah sepi sampah. Apabila selokan ini dikeringkan airnya akan semakin kelihatan begitu banyak timbunan/endapan sampah yang terkandung di dalamnya serta bagaimana limbah cair yang mengerikan mengucur dari lubang-lubang yang ada di sepanjang talud Selokan Mataram. Nampaknya kesadaran untuk memelihara Selokan Mataram belum tumbuh dengan baik pada masyarakat Yogyakarta.

Sumber: Suhindriyo, 2001, Anugerah Kali Progo, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama
Teks: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit PD




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta