- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Jaringan-museum»PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAGI MUSEUM
23 Apr 2011 07:00:00Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat pesat di era globalisasi dewasa ini sudah mendera di segala kehidupan, termasuk di dunia permuseuman. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, termasuk dunia internet, sangat memudahkan museum untuk melakukan terobosan publikasi lewat dunia maya sehingga jangkauannya lebih luas. Dengan teknologi informasi ini pula, para pelanggan dan pengunjung museum di manapun berada, bisa melakukan komunikasi yang efektif dan efisien dengan museum yang dituju.Maka dari itu, dunia permuseuman, termasuk para pengelolanya harus familier terhadap teknologi informasi agar tidak gagap teknologi. Usaha untuk mengenal teknologi harus terus dilakukan oleh dunia permuseuman agar SDM museum terus maju, salah satunya dengan cara terus mengembangkan wawasan, termasuk pelatihan-pelatihan. Demikian antara lain inti sambutan tertulis Drs. Djoko Dwiyanto, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY yang disampaikan oleh Drs. Nursatwika, Kepala Bidang Sejarah, Purbakala, dan Museum, saat pembukaan Pelatihan Tenaga TeknisMuseum Tahun 2011 dengan tema ”Pengenalan Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Museum”, yang diselenggarakan di Museum Tembi Rumah Budaya, pada hari Rabu (20/4) lalu.
Pelatihan Tenaga Teknis Museum diselenggarakan rutin oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY sebagai fasilitator bagi museum-museum yang ada di Yogyakarta dan diselenggarakan setiap tahunnya. Pelatihan bertujuan untuk menambah wawasan dan ketrampilan bagi SDM museumsehingga museum-museum di DIY mudah melakukan komunikasi dengan para pengunjung museum di dunia internet. Pelatihan kali ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari rencana 60 peserta. Peserta berasal dari museum-museum di wilayah DIY yang sudah bergabung di organisasi Badan Musyawarah Musea (Barahmus DIY) yang terdiri dari 30 museum. Pada saat pembukaan juga dihadiri oleh Ketua Umum Barahmus, KRT. Thomas Haryonagoro, Dewan Pertimbangan Museum, Drs. Wahyu Indrasana, dan sebagian Kepala-Kepala Museum anggota Barahmus.
Pelatihan kali ini menampilkan 3 pembicara, yaitu Archadius Budi Adi Santosa, praktisi TI, dengan topik pembahasan ”Pengenalan Teknologi Informasi (Internet, Website, Facebook, Twitter, email, dsb)”; RM. Donny Surya Megananda, S.Si., MM., dengan topik ”Pengoperasian Teknologi Informasi (Internet, Website, Facebook, Twitter, email, dsb)”; dan RB. Hendri Kuswantoro, S.Kom (MMTC), dengan topik ”Pembuatan Koneksi Internet (Intraweb) Antar Museum”.
Dalam pelatihan teknologi informasi kali ini, semua peserta diberi pengetahuan dasar tentang materi, kemudian langsung berpraktik, seperti membuat facebook, email, twitter, menjelajah web-web museum, dan mencoba mengenal jejaring internet antar museum. Banyak peserta yang membawa laptop sehingga memudahkan pelatihan kali ini. Diharapkan dengan pelatihan ini, museum-museum di DIY semakin dikenal oleh dunia luar lewat internet.
Suwandi
Artikel Lainnya :
- Resep Warisan dari mBah Hadi(19/11)
- Nisan Belanda di Pasar Beringharjo(26/07)
- Peresmian RS Yap 1923(12/07)
- Batu Lumpang Dam Tegal, Bantul(12/07)
- 3 Agustus 2010, Djogdja Tempo Doeloe - JEMBATAN KALI SERANG, KULON PROGO TAHUN 1925(03/08)
- 24 Agustus 2010, Ensiklopedi - DOLANAN OBAR-ABIR(24/08)
- SEMIOTIKA VISUAL DARI KRISBUDIMAN(11/10)
- 29 Maret 2010, Klangenan - 2000 IKLAN SEPANJANG 1 KM(29/03)
- Masjid Quwwatul Islam, Dulu Bernama Surau Kalimantani(07/02)
- Adipati Karno(04/05)