'Ya, Bagus', Ucapan Khas Tino Sidin Dihadirkan Ulang

Tino Sidin meninggalkan karya berupa sketsa hitam putih sejumlah 115 buah. Sketsa cat air/spidol sebanyak 35 karya, dan lukisan cat minyak/acrylic sebanyak 31 karya. Dari sejumlah yang ditinggalkan sebanyak 24 karya sketsa dalam keadaan rusak dan satu lukisan cat minyak ‘Jaka Tarub’ ukuran 4,75 x 1,5 m juga dalam keadan rusak.

1.	Satu dari sejumlah sketsa karya Tino Sidin dipamerkan di Gedung Heritage BI, Yogyakara , Foto: Ons Untoro
Salah satu skets karya Tino Sidin

Tino Sidin, meski sekarang sudah tiada, tetapi tidak pernah dilupakan. Namanya seperti terus menempel di ingatan orang yang senang menggambar.

Ingatan akan Tino Sidin kembali dihadirkan di Gedung Heritage Bank Indonesia di titik nol kilometer Yogyakarta. Di tempat ini karya-karya koleksi Tino Sidin, yang disimpan oleh anak-anaknya, dipamerkan. Kita menjadi tahu, bahwa Tino Sidin tidak hanya membuat skets, tetapi juga melukis dengan media kanvas, dan membuat komik.

Pamerannya memang sudah selesai Minggu malam 25 November lalu. Sebelum pameran ditutup, pada Minggu pagi diselenggarakan lomba mewarnai.

Pameran ini mengambil tajuk ‘Ya, Bagus Tino Sidin’. Kata-kata ini selalu diucapkan Tino Sidin untuk merespon karya anak-anak. Ia, Tino Sidin, tidak pernah menyalahkan, apalagi mencela karya anak-anak, melainkan selalu menumbuhkan semangat dengan kata-kata seperti dipakai untuk tajuk pameran koleksi Tino Sidin: “Ya.. bagus”.

Yang dikenal dari Tino Sidin, dia tidak mengajak anak-anak untuk menjadi pelukis, tetapi lebih mengajak anak-anak untuk gemar menggambar. Melalui Tino Sidin, anak-anak yang dulu pernah belajar menggambar darinya dan sekarang sudah dewasa, menjadi tahu bahwa menggambar itu tidak susah.

Ia begitu populer ketika itu, melalui acara ‘Gemar Menggambar’ yang disiarkan TVRI Yogyakarta tahun 1969-1978, dan 1979-1989 di TVRI Jakarta.

Tino Sidin meninggal pada 29 Desember 1995. Untuk kembali mengingat (-kan) sosok Tino Sidin, keluarganya akan membuat Taman Tino Sidin, di Jalan Tino Sidin, Kadipiro. Beberapa kegiatan yang dilakukan di gedung Bank Indonesia, Yogyakarta, seperti pameran koleksi karya-karya Tino Sidin, sarasehan dan lomba mewarnai adalah upaya untuk ‘mengawali’ Taman Tino Sidin itu.

Sri Sultan Hamengku Buwana X, yang membuka pameran karya-karya Tino Sidin dan diwakili putrinya, GKR Pembayun mengatakan ,“Tino Sidin telah menanamkan semangat untuk berkreasi dan berinovasi pada generasi penerus bangsa melalui teknik mengajar yang mudah, sederhana dan menyenangkan. Semua ini penting untuk terus kita kembangkan sebagai sarana kegiatan dalam rangka menggali potensi anak-anak muda untuk belajar kreatif dan inovatif dalam upaya mewujudkan kemandiriannya”.

Beberpa skets karya Tino Sidin yang masih utuh dipamerkan di Gedung Heritage BI Yogyakarta. Foto: Ons Untoro
Beberapa skets karya Tino Sidin yang menggunakan spidol

Pameran koleksi Tino Sidin ini dikuratori oleh Mikke Susanto, pengajar di jurusan seni rupa ISI Yogyakarta. Bagi Mikke, Tino Sidin sampai kini tidak dinilai eksis sebagai pelukis, meskipun karya lukisnya ratusan jumlahnya. Hal ini mencuat karena berbagai aktivitasnya yang lebih didominasi oleh kegiatan mendidik anak-anak melalui gambar dan buku.

“Sampai-sampai kebiasaannya yang diucapkan ‘Ya.. Baguuus menjadi penanda ketika mengingat namanya. Terkadang dilanjutkan dengan kata-kata, ‘Jangan takut-takut’ atau ‘Ya..besok ngirim lagi ya!’ menjadi undangan agar anak-anak menggambar lagi tanpa bosan. Ia dicintai anak-anak, karena baginya tidak ada gambar anak-anak yang jelek. Semua bagus,” kata Mikke Susanto.

Tino Sidin meninggalkan karya berupa sketsa hitam putih sejumlah 115 buah. Sketsa cat air/spidol sebanyak 35 karya, dan lukisan cat minyak/acrylic sebanyak 31 karya. Dari sejumlah yang ditinggalkan sebanyak 24 karya sketsa dalam keadaan rusak dan satu lukisan cat minyak ‘Jaka Tarub’ ukuran 4,75 x 1,5 m juga dalam keadan rusak.

Satu pesan dari Tino Sidin untuk anak-anak, yang ditulis tangan dan ditanda tangani oleh Tino Sidin disertakan dalam katalog pameran, berikut bunyi pesan tersebut:

“Pak Tino mengharap agar anak-anak Indonesia senang menggambar!. Oleh Sebab itu Pak Tino berusaha memberikan pelajaran menggambar, baik melalui TVRI dan kaset serta buku! Dengan menggambar engkau berkreasi, guna menunjang Pembangunan Negeri kita, Indonesia tercinta”.

Ons Untoro

Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta