Tembi

Bale-dokumentasi-aneka-rupa»PEDANG

18 Nov 2008 09:12:00

Ensiklopedi

PEDANG

Senjata tradisional yang juga dikenal dan dipakai oleh masyarakat Jawa, khususnya pada zaman kerajaan adalah pedang. Bahkan hingga kini, pedang kadang masih dipakai oleh para senapati perang atau pimpinan prajurit dalam upacara-upacara tradisional di kraton seperti grebeg, pernikahan putri raja, atau penobatan raja. Walaupun sebenarnya senjata tradisional ini jika dibandingkan dengan keris, untuk wilayah nusantara jelas lebih dulu keris. Sebab keris diyakini menjadi karya budaya milik bangsa di nusantara ini.

Namun demikian, ternyata sebenanya pedang telah diciptakan oleh manusia pada abad sebelum Masehi. Pedang digunakan oleh berbagai suku bangsa di belahan dunia sebagai senjata. Fungsi pedang bukan hanya untuk membela diri, tetapi juga berfungsi untuk berperang, dan juga mengukur prestis seseorang. Sesuai dengan perkembangannya, pedang terus mengalami perubahan bentuksesuai dengan penciptanya dan fungsinya. Pedang biasa dirancang dengan satu mata pedang atau dua mata pedang. Pedang dengan 1 dan 2 mata pedang sering dipakai untuk menebas. Sementara ujung pedang yang lancip dan juga tajam, biasa dipakai untuk menusuk lawan. Pedang dibuat dengan ukuran panjang sekitar 60 cm atau lebih.

Pada umumnya, pedang terdiri dari dua bagian, yakni bilah dan gagang. Bilah merupakan bagian yang tajam, sering dipakai oleh pemakai untuk menebas atau memotong, sementara gagang berfungsi sebagai tempat pegangan tangan penggunanya. Bentuk pedang ada yang lurus, ada yang bentuknya melengkung. Pedang dibuat dari bahan-bahan seperti: besi, perunggu, baja, dan campuran besi baja. Ada kalanya pedang dibuat dari bahan emas, namunberfungsi hanya sebagai asesoris saja. Pedang juga terkadang dibuat dari kayu, fungsinya untuk latihan perang atau untuk mainan anak-anak. Bahkan zaman sekarang pedang sering dibuat dari bahan plastik. Fungsinya juga untuk mainan anak-anak.

Pedang juga memiliki banyak nama sesuai dengan suku bangsa penciptanya dan tempat diciptakannya. Di Jepang, sering disebut Samurai. Gladius adalah nama pedang untuk bangsa Romawi. Kekaisaran Roma akhir menggunakan istilah Spatha. Bangsa Cina menyebutnya dengan istilah Jian.

Di kerajaan-kerajaan nusantara, pedang digunakan sebagai senjata oleh prajurit, khususnya para senapati perang atau pemimpin perang. Pada umumnya prajurit menggunakan senjata tradisional jenis tombak. Namun adakalanyasekelompok prajurit khusus atau sering disebut bregada juga menggunakan senjata pedang. Mereka membawa senjata pedang ini saat ada upacara kirab, seperti saat upacara grebeg, wiyosan dalem, jemenengan dalem, dan sebagainya. Ketika Belanda masih menjajah bangsa di nusantara, senjata yang mereka bawa salah satunya pedang. Kiranya, dapat diduga bahwa prajurit kraton lokal menggunakan pedang terinspirasi semasa penjajahan.

Bagi masyarakat umum yang ingin melihat senjata pedang memang harus pergi ke beberapa lokasi yang memilikinya, di antara adalah museum. Beberapa museum di Yogyakarta, menyimpan pedang sebagai salah satu jenis koleksi, seperti Museum Rumah Budaya Tembi, Museum Sonobudoyo, Museum Benteng Vredeburg, dan lain-lain. Anda berminat berbagai jenis pedang, dapat mengunjungi tempat-tempat itu.

Teks dan foto : Suwandi



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta