Tembi

Yogyakarta-yogyamu»PENJUAL ROKOK TRADISIONAL DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 09:52:00

Yogyamu

PENJUAL ROKOK TRADISIONAL DI YOGYAKARTA

Dalam dunia roko-merokok produksi rokok model pabrik dengan berbagai merk tentu bukan merupakan hal yang aneh lagi. Produksi rokok di tanah air ini konon juga telah turut meningkatkan pendapatan nasional. Akan tetapi di sela-sela gemerlapnya dunia rokok prabik itu ternyata masih ada juga orang yang suka merokok tingwe (nglinting dhewe) dengan berbagai alasan. Alasan yang pertama adalah karena kegemaran. Beberapa orang merasa kurang marem jika tidak merokok tingwe yang dalam pencecapan para perokok prabik terasa terlalu berat atau bahkan memabukkan. Alasan lain lagi karena faktor ekonomi. Banyak orang merokok tingwe karena dirasakan lebih hemat. Menurut mereka tingwe bisa 3 sampai 4 kali lebih hemat daripada rokok keluaran prabik.

Memang tidak mudah sekarang ini untuk bisa menemukan penjual perangkat tingwe. Hal ini barangkali disebabkan oleh gencarnya ekspansi rokok prabik melalui berbagai kemudahan yang ditawarkannya. Kemudahan pertama adalah mudah di dapatkan di sembarang toko, kios atau warung. Kemudahan yang kedua adalah kemasannya praktis, menarik, tidak mudah basah, serta mudah di bawa ke mana pun. Kemudahan yang ketiga adalah kadar nikotinnya lebih terkontrol. Kemudahan yang lain adalah rokok prabik bisa diberi ramuan 'berasa' selain tembakau seperti menthol, dan sebagainya.

Salah satu penjual ubarampe merokok yang katakanlah tradisional, (di luar rokok pabrik) terdapat di sebelah utara Pasar Ngasem Yogyakarta. Hal ini dapat juga diketemukan di beberapa pasar tradisional yang lain. Hanya saja untuk menemukan pedagang semacam ini diperlukan pengamatan yang telaten karena di pasar-pasar tradisional pun pedagang semacam ini hanya tinggal satu dua orang saja. Kecuali itu pedagang semacam ini biasanya menggelar dagangannya dalam tempat yang relatif sempit, sekitar 2 m x 2 m saja.

Ubarampe atau ramuan untuk membuat tingwe biasanya terdiri atas tembakau, kertas sigaret/kertas rokok, pipilan klembak, pipilan cengkeh, dan kadang-kadang ditambah pipilan kemenyan wangi. Aroma asap dari rokok jenis ini dikenal sangat sengak. Sekalipun demikian, bagi perokok jenis ini 'rasa' dari rokok ini demikian enak yang dalam bahasa Jawa dikenal nyamleng 'sangat enak dan cenderung memabukkan'.

Berikut ini beberapa hasil bidikan kamera Tembi tentang penjual ubarampe rokok tradisional di Yogyakarta. Silakan menikmati.

Foto: Didit PD.
Teks: Sartono K.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta