Tembi

Yogyakarta-yogyamu»TROTOAR CANTIK DI JALAN PARANGTRITIS

01 Jan 2008 10:04:00

Yogyamu

TROTOAR CANTIK DI JALAN PARANGTRITIS

Trotoar sebagai kelengkapan dari bangunan jalan, khususnya jalan raya, merupakan bangunan atau katakanlah ruang yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Dengan demikian trotoar merupakan bagian integral dari sebuah bangunan yang bernama jalan raya. Troroar dibangun agar pejalan kaki dapat berjalan di sisi jalan raya dengan aman dan nyaman. Jadi, sebenarnya trotoar adalah hak bagi pejalan kaki sekalipun pada kenyataannya banyak trotoar dipergunakan untuk kegiatan lain (pedagang kaki lima, tempat parkir, halaman toko, tempat pengendara menyerobot jalan, dan sebagainya).

Jalan Parangtritis yang membujur dari Pojok Beteng Wetan hingga Pantai Parangtritis juga dilengkapi dengan trotoar ini sekalipun pada ruas-ruas tertentu trotoarnya masih berupa tanah terbuka yang menyambung dengan halaman rumah penduduk. Sekalipun demikian, perbaikan pada ruas Jalan Parangtritis khususnya yang berada di kota atau dekat dengan kota, terus dilakukan. Pada sisi kanan dan kiri jalan ini juga dibuat selokan atau saluran pembuangan air yang lumayan dalam. Sayangnya, saluran pembuangan air ini seringkali kali mampet oleh timbunan sampah sehingga jika musim hujan tiba banjir menggenangi ruas Jalan Parangtritis ini.

Saat ini, tepatnya sejak awal Desember 2008, trotoar di kanan kiri Jalan Parangtritis ini mulai dipercantik. Trotoar ini selain difungsikan untuk pejalan kaki juga difungsikan untuk menutup saluran pembuangan air di bawahnya. Pembangunan trotoar baru tersebut selain diperuntukkan demi fungsi-fungsi itu juga diperuntukkan guna memperindah kota.

Keramik berwarna merah bata pun dipilih untuk mempercantik permukaan trotoar. Selain itu batu kerikil putih berbentuk bulat pun dipilih sebagai ornamen yang akan menambah kecantikan perwajahan trotoar. Tidak tanggung-tanggung, batu kerikil bulat putih tersebut didatangkan dari Pulau Dewata. Akhirnya, terbangunlah trotoar yang secara visual memang cantik. Warna merah bata yang dipadukan dengan kerikil bulat putih itu menimbulkan warna kontras yang menyolok. Sayangnya, keramik sebagai penutup permukaan trotoar ini memiliki permukaan yang licin. Akibatnya, jika pejalan kaki melewatinya mesti ekstra hati-hati jika tidak ingin terpeleset dan jatuh.

Semestinya akan lebih baik jika keramik yang dipilih untuk pejalan kaki adalah keramik yang berpermukaan agar kasar sehingga meminimalisasi kecelakaan pejalan kaki akibat terpeleset. Pilihan dan paduan warna untuk trotoar itu sendiri sebenarnya sudah sangat bagus. Hanya keramiknya yang halus licin itu sebenarnya berbahaya bagi pejalan kaki, lebih-lebih jika musim hujan.

Kita tidak berharap bahwa trotoar yang dibangun untuk pejalan kaki dengan penampilan yang cantik ini nantinya justru menimbulkan korban. Kasihan juga para orang tua yang langkah kakinya mulai lambat dan terseok-seok jika melewati trotoar yang licin ini. Demikian juga anak-anak yang belum tahu seberapa besar resiko berjalan di atas permukaan keramik yang licin.

Trotoar cantik ini untuk sementara telah selesai dibangun di kanan kiri Jalan Parangtritis, khususnya mulai ujung Jalan Parangtritis di sisi selatan Pojok Beteng Wetan sampai dengan sisi selatan Pasar Prawirotaman. Panjang trotoar yang telah dipercantik ini kurang lebih 1 kilometeran dengan lebar rata-rata antara 1-2 meter. Trotoar cantik ini akan lebih bagus lagi jika dipadukan dengan keamanan dan kenyamanan fungsinya.

sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta