Djogdja Tempo Doeloe
SIARAN PELANTIKAN
SULTAN HAMENGKU BUWANA IX
Pelantikan
Sultan Hamengku Buwana IX menjadi raja Yogyakarta merupakan
peristiwa akbar. Sama seperti pelantikan raja-raja yang lain di
belahan bumi Nusantara. Untuk keperluan itu semua orang yang
terlibat kegiatan di dalam Keraton Yogyakarta diwajibkan mengenakan
busana tradisional Jawa, khususnya busana Jawa gaya Yogyakarta (Mataraman).
Tidak terkecuali para insan pers waktu itu. Untuk dapat meliput
acara pelantikan Sultan Hamengku Buwana IX menjadi raja Kasultanan
Yogyakarta tanggal 18 Maret 1940, insan-insan pers pun mengenakan
busana tradisional Jawa. Hal ini sebagai bentuk penghormatan pada
sultan dan keraton serta masyarakat Yogyakarta.
Dalam gambar berikut
terlihat seorang penyiar radio tengah melakukan siaran langsung
tentang upacara pelantikan Sultan Hamengku Buwana IX. Penyiar
tersebut didampingi seroang abdi dalem Keraton Yogyakarta yang juga
mengenakan busana tradisional Jawa. Barangkali gambar tersebut juga
menegaskan tentang makna dari pepatah Jawa negara mawa tata desa
mawa cara yang artinya adalah setiap bangsa, negara, atau komunitas
mempunyai tatacara atau aturan hidupnya sendiri-sendiri.
a.sartono
Sumber: M.P. van Bruggen,
R.S. Wassing, dkk., 1998, Djokdja en Solo, Nederland: Asia Major. |