Dolanan Boy-Boy-an-3
(Permainan Anak Tradisional-82)

Dolanan Boy-Boy-an-3

Ada aturan dalam melempar bola saat hendak mengenai sasaran pemain mentas. Pemain dadi sah mengenai pemain mentas, apabila bola mengenai anggota badan, misalkan dada ke bawah sampai kaki. Jadi apabila bola mengenai punggung dianggap sah. Begitu pula apabila mengenai kaki. Jika bola mengenai kepala, dianggap tidak sah, dan pemain dadi harus mengulangi lagi lemparannya. Selain itu, lemparan tidak boleh terlalu keras, yang penting menyentuh badan pemain mentas.

Sekarang, susunan piramida tinggal menyisakan 3 keping pecahan genting. Maka pemain dadi harus lebih cermat lagi. Sebisa mungkin tidak terlalu jauh meninggalkan susunan piramida. Apabila ada salah satu pemain mentas mendekatinya, misalkan pemain A, maka ia boleh segera mengejar dan melemparkan bola ke arah badannya. Sementara itu, pemain mentas lain segera kembali menyusunnya lagi hingga selesai. Jika lemparan bola mengenai pemain A, dan susunan piramida sudah selesai, maka yang sekarang menjadi pemain dadi adalah pemain A. Permainan diawali lagi dari awal. Pemain A menjaga susunan gacuk, sementara pemain mentas lainnya kembali berkumpul di garis lempar.

Namun apabila tadi lemparan tidak mengenai pemain A, maka pemain G segera kembali memungut bola yang terlempar jauh. Ternyata sebelum memungut bola, ternyata pemain-pemain yang menyusun susunan gacuk sudah selesai menyusunnya. Maka pemain G harus kembali menjadi pemain dadi. Ia harus kembali menjaga bola di dekat susunan gacuk, sementara para pemain mentas kembali berkumpul di garis lempar. Permainan dimulai lagi dari awal. Demikian seterusnya. Pemain terakhir yang terkena bola, dialah yang menjadi pemain dadi.

Jelas, dolanan ini membutuhkan kegesitan dan kecekatan berlari. Selain itu, kekompakan pemain juga penting, agar bisa mengelabuhi pemain dadi dan segera bersama-sama bisa menyusun susunan gacuk. Semua itu untuk pemain mentas. Sementara untuk pemain dadi harus tangguh, tidak mudah cengeng dan tidak boleh mudah putus asa. Ia harus mempunyai kekuatan berlari agar mudah mengejar pemain mentas. Jika tidak, pemain dadi akan menjadi bulan-bulanan dan biasanya akan dikungkung, yakni pemain yang terus menjadi pemain dadi.

Suwandi

Sumber buku “33 Permainan Tradisional yang Mendidik, Dani Wardani, 2010, Yogyakarta: Cakrawala; informan: Slamet (38) dan Retno (29), karyawan Tembi; Pengamatan dan Pengalaman Pribadi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta