Tembi

Bale-dokumentasi-resensi-buku»Menikmati Warisan Budaya di Yogyakarta

18 Mar 2005 08:20:00

Perpustakaan

Judul Buku : Mosaik Pusaka Budaya Yogyakarta
Penyusun : Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, Yogyakarta
Penerbit : Balai Pesestarian peninggalan Purbakala, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan I, 2003
Tebal Buku : 241 halaman

Menikmati Warisan Budaya di Yogyakarta

Kota Yogyakarta mendapat predikat sebagai kota budaya. Predikat ini tentu bukan sebagai sesuatu yang kosong belaka. Hal ini tentu berkait erat dengan kondisi geografi dan topografi wilayah Yogyakarta. Alam fisik sangat berpengaruh terhadap perilaku makhluk hidup (manusia) yang menghuni di dalamnya. Hubungan antara manusia dan alam lingkungannya menimbulkan simbiose. Di samping tentu saja, manusia melakukan perubahan/aktivitas yang dirasakannya dapat lebih menyamankan atau memberi kenikmatan dalam hidupnya. Akumulasi pengalaman dari berbagai interaksi tersebut terwujud dalam sesuatu yang kemudian dinamakan budaya.

Bentuk budaya ini sering digolongkan dalam dua golongan yakni budaya material dan nonmaterial. Budaya material yang bergerak dan tidak bergerak. Dari budaya material dapat dilihat cerminan atau refleksi situasi kehidupan, seperti misalnya dalam aspek yang berhubungan dengan religi, mata pencaharian, sistem sosial, ekonomi, politik, atau perilaku keseharian.

Kekayaan budaya di Yogyakarta tidak hanya berupa material tetapi juga tradisi. Jika dicermati masing-masing hasil budaya itu tampak masing-masing bertumbuh dan berkembang sendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu pula dapat dikatakan bahwa hasil budaya itu seperti sebuah mosaik. Masing-masing seperti terpisah tetapi dalam peran keseluruhan membentuk satu kesatuan. Masing-masing seperti terpisah tetapi justru saling mengisi dan menguatkan dan membentuk wujud tertentu dalam bingkai yang dinamakan Yogyakarta.

Istilah pusaka budaya yang digunakan dalam buku ini mengacu pada pengertian warisan budaya. Dalam khasanah masyarakat Indonesia, khususnya Jawa istilah pusaka mengandung pengertian sebagai sesuatu yang dihormati, dijaga, dan dirawat. Demikian pula maksud dari judul buku ini. Pusaka budaya yang ada di Yogyakarta dianjurkan untuk dihormati, dijaga, dan dirawat sehingga makna dan kehadirannya bisa terus ada seawet-awetnya.

Berdasarkan aspek temporal pusaka budaya yang ada di Yogyakarta dapat dibedakan menjadi: a. Budaya dari masa sebelum ada pengaruh Hindu dan Budha yang sering disebut sebagai Masa Prasejarah; b. Budaya dari masa berkembangnya pengaruh Hindu dan Budha yang disebut sebagai Masa Klasik; c. Budaya yang menampilkan adanya pengaruh Islam; d. Budaya yang berasal dari masa penjajahan yang sering disebut Masa Kolonial. Jika diamati pusaka budaya yang berasal dari berbagai masa dan pengaruh itu seperti serakan mosaik yang turut memberikan warna bagi keberadaan Yogyakarta. Selain itu juga menunjukkan perkembangan dari satu peradaban ke peradaban berikutnya.

Sartono K.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta