FESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZA

FESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZAFestival Museum 2011 kembali digelar di Yogyakarta pada hari Rabu (5/10) lalu. Kebetulan kegiatan itu bertepatan dengan hari ulang tahun TNI. Untuk tahun ini, salah satu kegiatan festival adalah Karnaval Museum, yang mengambil rute tidak seperti biasanya, yaitu di jantung Yogyakarta, Malioboro, tetapi dipindah ke lokasi sebelah timur Yogyakarta, yaitu mengambil start dari Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menuju finish di Ambarrukmo Plaza.

Bila setiap karnaval di Yogyakarta saat ini dipusatkan di Malioboro, karnaval museum mencoba untuk menghadirkan di tempat lain. Selain untuk memecah kemacetan juga memberi hiburan kepada masyarakat yang berada di sekitar Jalan Affandi hingga Jalan Solo atau Jalan Adisucipto.FESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZA

Karnaval museum kali ini merupakan karnaval yang ke-4 sejak pertama kali digelar tahun 2007 lalu. Karnaval museum digelar secara rutin dan menjadi agenda tahunan Pariwisata Yogyakarta. Festival Museum bisa hadir di tengah masyarakat atas kerjasama Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Barahmus DIY, dan museum-museum di Yogyakarta.

Kali ini karnaval diikuti sekitar 25 museum anggota Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, antara lain Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandhala, Museum Pusat TNI AD, Museum Bahari, Museum Monumen Yogya Kembali (Monjali), Museum Ullen Sentalu, Museum Tembi Rumah Budaya, Museum Biologi UGM, MuseuFESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZAm Dewantara Kirti Griya Tamansiswa, Museum Gunungapi Merapi, Museum Puro Pakualaman, Museum Wayang, Museum Geoteknologi Mineral UPN, Museum Gembira Loka, Museum Tani Jawa, Museum Benteng Vredeburg, Museum Sandi, Museum Perjuangan, dan Museum Gumuk Pasir.

Setiap museum peserta karnaval diberi kebebasan berekspresi dan menampilkan keunikan dan kekhasan museumnya. Tujuannya agar masyarakat terhibur, penasaran, mengenal, dan selanjutnya mau berkunjung ke museum sebagai salah satu alternatif berwisata mengenal sejarah, budaya, seni, dan pengetahuan masa laFESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZAmpau. Festival Museum 2011 mengambil tema “Museum Sipirit Masa Depan Bangsa.”

Karnaval Museum 2011 dengan rute baru ini sempat memacetkan arus lalu lintas sekitar Jalan Affandi dan Jalan Adisucipto sekitar pukul 15.00—17.00 WIB. Namun di balik itu, masyarakat juga merasa terhibur dengan penampilan peserta karnaval, yang tidak hanya menampilkan koleksi-koleksi unik, seperti Rudal (Museum TNI AU) dan replika Keris Raksasa (Museum Tembi), tetapi juga hiburan kesenian tradisional jathilan, reog, prajurit tempo dulu, mobil kuno, kereta kuda, dan lainnya. Mereka berarak-arakan mengular sepanjang ratusan meter.

FESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZASebelum tiba di tempat finish, Assek Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi DIY, dr. Andung Prihadi, M.Kes mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di depan Ambarrukmo Plaza dan di hadapan tamu undangan lainnya telah meresmikan dan menyampaikan sambutan Festival Museum 2011. Intinya, pemerintah menyambut baik Festival Museum yang digelar rutin setiap tahun. Sultan berharap dengan adanya Festival Museum tahun ini bisa menjadi penghubung masa lalu dengan masa kini.

Festival Museum 2011, selain disemarakkan dengan Karnaval Museum, juga diisi dengan Pameran Museum di Lantai II Ambarrukmo Plaza. Pameran Museum diikuti oleh 15FESTIVAL MUSEUM 2011: DARI UNY KE AMBARRUKMO PLAZA museum anggota Barahmus, berlangsung dari 5—9 Oktober 2011. Pameran Museum didukung oleh Museum Benteng Vredeburg, Barahmus DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Museum Monjali, Museum Pusat TNI AU, dan Ambarrukmo Plaza. Pameran Museum mengambil tema “Jogjakarta Benteng Proklamasi.” Pameran Museum di Mall, merupakan kegiatan pertama kali yang dilakukan oleh kalangan permuseuman di DIY.

Usai Pembukaan Festival Museum, tamu undangan berkesempatan menyaksikan Pameran Museum di Lantai II Ambarrukmo Plaza.

Suwandi
Foto: Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta