Jejak-jejak Aktivitas Gunung Api di Kawasan Imogiri
Tentu saja menjadi agak aneh mengingat Bantul lebih dekat dengan laut. Mestinya perbukitannya lebih mengandung batuan kapur atau karang seperti daerah Gunung Kidul.
Sisi selatan-barat puncak Gunung Merak, Imogiri
Di perbukitan Imogiri (dan Pundong), Bantul ada sebaran batuan jenis batu andesit. Jenis batuan ini mayoritas terikat oleh jenis batuan lain, tanah, dan unsur-unsur batuan lain dalam berbagai ukuran. Secara keseluruhan butiran batuan andesit ini kemudian membentuk apa yang disebut sedimen breksi.
Sedimen breksi adalah jenis batuan yang terbentuk akibat sedimentasi dari berbagai jenis batuan dengan bermacam-macam unsur kimia serta ukuran batuan mulai mikro hingga makro. Sedimen breksi ini setelah mengalami proses pengendapan yang lama (ratusan hingga jutaan tahun) akhirnya membentuk struktur tersendiri seperti cor beton. Artinya, batuan yang terikat di dalam proses sedimentasi ini menjadi saling merekat kuat seperti menyatu.
Sebaran batuan andesit di permukaan bukit-bukit di Imogiri, Pundong, dan mungkin kawasan lain di jalur Pegunungan Seribu sisi selatan menunjukkan karakter yang sama. Bagi awam, sebaran batuan andesit (batu kali) di permukaan (mungkin juga di dalam) bukit-bukit tersebut akan terlihat agak aneh.
Detail profil sebaran batuan andesit
Keanehan itu mungkin muncul karena “pembacaannya” dikaitkan dengan konteks sekarang dimana gunung berapi (Gunung Merapi) terletak relatif jauh dari Bantul. Mungkinkah semburan magma atau material padat dari Gunung Merapi pada masa lampau pernah mencapai Bantul bagian selatan? Atau mungkinkah batuan andesit di bukit-bukit Imogiri dan Pundong itu berasal dari magma yang membeku di dalam kerak bumi lantas tersingkap ke permukaan, kemudian karena berbagai proses geologis terpecah-terikat dengan berbagai sedimen dan membentuk batuan breksi ?
Barangkali hal demikian memang dimungkinkan. Mungkinkan di Bantul sendiri pada masa purba pernah terjadi aktivitas gunung berapi ? Semuanya barangkali memang dapat terjadi. Tentu saja menjadi agak aneh mengingat Bantul lebih dekat dengan laut. Mestinya perbukitannya lebih mengandung batuan kapur atau karang seperti daerah Gunung Kidul. Namun kenyataannya tidak demikian. Kandungan batuan andesit di perbukitan di Bantul sisi selatan ternyata banyak mengandung sebaran batuan andesit sehingga lebih mencirikan aktivitas kegunungapian di masa lalu.
Tembi memotret batuan andesit di perbukitan di Bantul itu, khsusunya di puncak Bukit Merak yang sebagian besar digunakan untuk kompleks Makam Raja-Raja Mataram. Sebagian besar batuan andesit yang ada di permukaan tanah tampak telah lepas dari ikatan sedimentasinya. Hal ini terlihat di sisi kiri dan bagian belakang dari kompleks makam tersebut.
Bagian tengah selatan-barat puncak Gunung Merak
Bukit pada bagian kiri dari arah pintu keluar kompleks makam raja-raja itu merupakan puncak tertinggi dari Gunung Merak. Puncak ini sering dikunjungi orang mengingat ada jalan setapak ke arah lokasi ini.
Pada bagian belakang kompleks makam pun terdapat beberapa tonjolan batuan andesit dalam ukruan relatif besar. Selain itu permukaan batuan andesit di belakang kompleks makam yang disebut sebagai Batu Mekah itu sangat kasar (cenderung berbentuk meruncing seperti segititiga). Demikian pula sebagian besar batuan andesit di puncak Gunung Merak ini juga memiliki permukaan yang kasar (tidak gundul atau halus). Barangkali semua itu terjadi karena proses pembekuan yang berbeda. Mungkin juga disebabkan oleh proses pelapukan atau korosinya yang berbeda dengan di tempat lain.
Lepas dari semuanya itu, apa yang disuguhkan di permukaan Gunung Merak, Imogiri, Bantul, memang menyuguhkan sesuatu yang menarik dan menimbulkan banyak tanda tanya.
Jalan setapak menuju puncak Gunung Merak
Ke Yogya yuk ..!
A. Sartono
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Yogyakarta Tidak Bebas Banjir(07/01)
- Persilangan Jalan dan Penjual Makanan(19/12)
- Tugu-tugu Tiruan Tugu Yogya(12/12)
- Dalam Sekejap Bukit-bukit Kering itu Menghijau(05/12)
- Ada Padang Pasir di Pantai Laut Selatan(28/11)
- Arak-arakan Bedhol Kaprajan Kotagede(21/11)
- Sumur Miring di ISI Yogya, Karya Seni yang Menunggu Ambruk(14/11)
- Alih Fungsi, Jalan Sepur Pun Jadi Jembatan Kampung(07/11)
- Musim Kering di Pinggiran Yogyakarta(31/10)
- Penanda Khas Ruas Jalan di Jogja(24/10)