Ada Padang Pasir di Pantai Laut Selatan

Semuanya itu menyuguhkan pemandangan dan suasana alam yang indah dan sekaligus mungkin, misterius. Lebih-lebih dengan adanya mitos Nyai Rara Kidul serta larangan-larangan tertentu di tempat ini, seperti tidak diperkenankan mengenakan pakaian berwarna hijau dan ungu terong.

Sisi timur Pantai Parangtritis, Bantul, Sabtu, 17 November 2012, foto: a.sartono
Sisi timur Pantai Parangtritis, kecuali menyuguhkan ombak dan
pasir juga bukit memanjang bak tembok raksasa

Gumuk pasir yang berada di Pantai Parangtritis sampai Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, menurut para ahli merupakan satu-satunya fenomena gumuk (bukit kecil) pasir yang ada di Indonesia. Bahkan hanya ada dua di dunia, yakni di Meksiko dan Indonesia.

Dulu, ketika belum banyak pemukiman di pantai selatan Bantul itu, gumuk pasir di wilayah tersebut terlihat sedemikian luas dan relatif bersih. Namun setelah cukup banyaknya pemukim di wilayah ini dan juga karena maraknya penambangan pasir, bukit pasir tersebut mengalami kerusakan dan penyempitan. Program penghijauan untuk penyelamatan pantai dari abrasi mau tidak mau juga turut mengubah wajah atau tampilan gumuk pasir.

Sejak dulu, bahkan mungkin sejak sebelum Belanda datang ke Yogya (Bantul), wilayah ini sesungguhnya sudah cukup dikenal orang. Salah satu buktinya, banyak tokoh-tokoh besar dimakamkan di bukit-bukit Parangtritis yang letaknya tidak jauh dari pantai. Tokoh-tokoh tersebut antara lain, Syeh Maulana Malik Maghribi, Syeh Bela Belu, Damiaking, Kyai Selohening, dan Eyang Dipokusumo. Pantai ini juga pernah menarik minat Panembahan Senopati ketika ia berikthiar untuk mendirikan kerajaan.

Gumuk Pasir Parangtritis di sisi barat Pantai Parangtritis, difoto Sabtu, 17 November 2012, fofo: a.sartono
Gumuk atau bukit pasir Parangtritis, menyuguhkan pemandangan ala gurun

Mungkin daya tarik tempat ini karena faktor gumuk pasir-nya yang memang sangat fenomenal dan tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia. Selain itu, ada daya tarik yakni deburan ombaknya yang keras dan besar, tebing-tebing bukitnya yang seolah menjadi benteng bagi gempuran ombak, dan tiupan anginnya yang keras.

Semuanya itu menyuguhkan pemandangan dan suasana alam yang indah dan sekaligus mungkin, misterius. Lebih-lebih dengan adanya mitos Nyai Rara Kidul serta larangan-larangan tertentu di tempat ini, seperti tidak diperkenankan mengenakan pakaian berwarna hijau dan ungu terong.

Gumuk Pasir di sisi barat Pantai Parangkusumo, difoto Sabtu, 17 November 2012, foto: a.sartono
Sisi barat Pantai Parangkusumo menyajikan gumuk pasir
yang mulai ditumbuhi banyak tanaman

Daya tarik dan keunikan gumuk pasir ini tidak urung menyebabkan banyak kepentingan masuk ke wilayah ini. Selain kepentingan ekonomi, juga kepentingan-kepentingan studi, pelestarian, budaya, dan wisata. Wajar belaka jika tempat ini kemudian sering dijadikan lokasi syuting film, latihan teater, olahraga, prewedding, pentas kesenian, upacara adat dan ritual tertentu, sampai pendirian laboratorium geospasial.

Gumuk pasir Parangtritis kebanyakan memiliki tipologi sabit (barchan). Gumuk pasir Parangtritis dianggap menjadi fenomena aneh karena gumuk pasir semacam ini hanya terjadi di daerah gurun. Bukit-bukit kecil dari pasir itu mungkin bagian dari keistimewaan Yogyakarta.

Jalan aspal penguhubung Pantai Parangtritis-Depok, membujur sepanjang pantai, difoto Sabtu, 17 November 2012, foto: a.sartono
Kanan-kiri jalan penghubung Pantai Parangtritis-Parang Kusumo-Depok ini
dulunya berupa gumuk pasir, sekarang cukup lebat ditumbuhi aneka tanaman

Ke Yogya yuk ..!

a.sartono



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta