Jajang C Noer
Pilih Akting daripada Sutradara

Sampai menginjak usia 60 tahun, aktris ini masih eksis berperan dalam berbagai judul film Tanah Air. Meski perannya selalu menjadi ibu atau nenek, ia senang melakukan pekerjaannya sebagai aktris. Pernah mencoba menjadi sutradara drama televisi di pada dekade 90-an, faktanya dunia aktinglah yang sangat ia cintai.

Jajang C. Noer, Pilih Akting Daripada Sutradara
Jajang C Noer dalam filmnya Gending Sriwijaya, foto: Atjehpost.com

Mungkin tidak banyak yang tahu aktris senior kenamaan yang sudah malang-melintang di dunia perfilman Indonesia ini pernah mencoba dunia penyutradaraan pada dekade 1990-an. Sinetron ‘Bukan Perempuan Biasa’ adalah karya pertamanya sebagai sutradara. Karya tersebut dari naskah Arifin C Noer, suaminya, yang meninggal saat naskahnya baru selesai dibuat 7 episode.

Raam Punjabi yang saat itu dikejar deadline karena sinetron tersebut harus tayang segera, malah mencari sutradara lain yang sanggup meneruskan karya tersebut. Beberapa nama seperti Putu Wijaya, Garin Nugroho, Enison Sinaro menolak ajakan Raam, rupanya semua sutradara yang dihubungi Raam sudah dihubungi lebih dulu oleh Jajang untuk menolak tawaran tersebut.

Akhirnya Raam memberi kesempatan pada perempuan kelahiran Paris, 28 Juni 1952 ini untuk meneruskan karya sang suami dan menjadi sutradara sinetron tersebut. Jajang langsung mengiyakan karena merasa dialah yang paling tahu gaya cerita suaminya kala itu. Diluar dugaan, penghargaan Best Drama Series diterimanya di Festival Sinetron Indonesia tahun 1997. Ini juga menjadi buktinya kepada Raam bahwa ia juga mampu melakukan pekerjaan sebagai sutradara.

‘Bukan Perempuan Biasa’ menjadi sinetron pertama dan terakhir yang digarapnya sebagai seorang sutradara. Selanjutnya ia lebih suka menjalani hari-harinya sebagai aktris, wara-wiri di berbagai judul film, antara lain Biola Tak Berdawai, Eliana-Eliana, Laskar Pelangi, Cinta Tapi Beda, dan lainnya.

Wanita bernama lengkap Lidia Djunita Pamontjak ini mengaku tak pernah memilih-milih perannya dalam berbagai film. Judes sudah pernah dilakonkan, menjadi baik dan manis pun pernah. Siapa sutradara, bagaimana ceritanya, selalu menjadi pertimbangannya saat menerima tawaran berakting. Hanya saja peran Ibu selalu melekat pada dirinya, “Mungkin tampangku kampungan kali, jadi perannya selalu jadi ibu-ibu kampung,” paparnya.

Jajang C. Noer, Pilih Akting Daripada Sutradara
Jajang C. Noer bersama rekannya Ine Febriyanti
dalam pertunjukkan teater Padusi, foto: Dok Pribadi

Saat ditemui usai pagelaran teater bertajuk Padusi, pemenang Festival Film Indonesia tahun 1992 dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik melalui film Bibir Mer ini senang mendapat tempat di panggung pertunjukan. “Apalagi Rama Soeprapto sebagai sutradara pertunjukan ini yang saya tahu memiliki ‘passion’ yang besar terhadap dunia pertunjukkan, saya percaya pasti sangat bagus, apalagi karyanya dari Tom Ibnur sebagai orang yang saya pandang sangat bermartabat tinggi,” ungkap Jajang.

Menginjak di usianya yang sudah tak muda lagi, semangatnya dalam berkarya masih sangat besar, khususnya di akting. Tapi jangan pernah lagi menawarinya menjadi sutaradara, sudah pasti akan ditolaknya mentah-mentah. “Aku merasa pekerjaan sebagai sutradara itu sangat berat sekali. Selain itu tanggung jawabnya juga sangat besar, sudah cukup satu kali aku mencoba, itu pun aku sudah susah payah,” katanya sambil tertawa.

Disamping itu, ia melihat banyak sekali sutradara wanita yang memiliki kemampuan sangat baik, sebut saja Nia Dinata, Upik, Viva Vesti, Lola Amaria, dan masih banyak lagi. “Mereka semua bagus-bagus, sama sekali nggak ‘ecek-ecek’. Jadi aku yakin mereka bisa lebih baik ke depannya sebagai seorang sutradara wanita,” tambahnya.

Lalu apa rencana ke depan Jajang, jawabnya dengan santai, akan berakting sampai kapanpun. Dia berharap film Indonesia tak terus-terusan fokus pada bintang film muda, dan menempatkan aktris senior sebagai ‘pemanis’ saja.

“Di Amerika, Eropa, banyak film dengan orang tua sebagai tokoh utamanya, di sini bahkan tidak ada sama sekali. Padahal masalah manusia bukan hanya untuk anak muda. Semoga suatu saat nanti bisa terwujud,” tutur aktris yang tengah mempersiapkan peluncuran 3 film terbarunya ini.

Jajang C. Noer, Pilih Akting Daripada Sutradara
Jajang C Noer saat masih muda, foto: dok. Pribadi

Temen nan yuk ..!

Natalia S.



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta