Cornelia Agatha Jadi Anak Band
Sinetron si Doel yang diperankan Rano Karno, Benyamin Sueb, Mandra dan lainnya sangat sukses di masanya. Kesuksesan sinetron itu turut membawa serta nama si Sarah ‘Cornelia Agatha’ naik daun. Puas berakting, sekarang ia sedang sibuk dengan dunia barunya, sebuah band berbasis puisi bernama Cornel's Jazz and Poetry.
Lia membaca puisi dengan penuh penghayatan
Lahir di Jakarta 11 Januari 1973, Cornelia Agatha berdarah campur-campur, Jawa, Manado, Belanda, Jerman dan Yahudi. Sejak duduk di kelas 5 SD bakat akting Lia, panggilan akrabnya, memang sudah terlihat. Dunia modeling dan mengikuti ajang covergirl Majalah Mode menjadi awal terjun Lia di dunia keartisan.
Layar lebar justru menjadi awal keseriusannya menggeluti dunia seni peran. Tercatat ia ambil bagian dalam film “Lupus 1” (1987), “Elegi Buat Nana” (1988), “Rini Tomboy” (1991), “Detik Terakhir” (2005) dan lainnya. Wajahnya kemudian turut mewarnai dunia sinetron saat itu. Peran sebagai Dayu, seorang penari dalam sinetron “Perempuan Pilihan” kemudian memuluskan jalannya mendapatkan penghargaan Forum Film bandung (FFB) 2002 sebagai aktris terpuji.
Setelah menikah dengan Sony Lawlani pada 2006, kemunculan di layar TV perlahan berkurang, apalagi setelah ia dikaruniai bayi kembar bernama Makayla Athaya Lalwani (perempuan) dan Tristan Athala Lalwani (laki-laki). Alih-alih masih mencintai dunia akting, Lia serius ambil peran dalam dunia teater. Pementasan pertamanya “Bayi di Aliran Sungai”, sebagai perempuan seribu tahun, cukup membuat ia gugup karena pengalaman pertama.
Perlahan panggung teater ternyata menjadi pilihan ibu dua anak ini. Ia terlibat dalam pementasan teater bersama Teater Koma. Sampai akhirnya ia membuat pagelaran teater sendiri, mengambil peran sekaligus menjadi produser dalam pertunjukan bertajuk ‘Korla’. “Pada akhirnya aku lebih suka teater dibanding sinetron atau film, di teater lebih menantang,” ujarnya.
Lepas dari cerita rumah tangganya yang sedang ramai dibicarakan, Lia sibuk memberitahu mengenai dunia baru yang sedang dijajakinya. Menjadi anak band dengan konsep jazz puisi, Cornel’s Jazz and Poetry adalah kelompok musik barunya yang turut mewarnai kancah musik Tanah Air. “Sudah dua tahun ini aku sekolah musik di Institut Musik Daya Indonesia. Aku memang suka musik dan main piano dari kecil,” katanya.
Kelompok musik yang baru dibentuknya setahun ini dikatakan berbeda dengan yang lain. “Kalau musikalisasi puisi kan sudah banyak, konsep musik kita jazz tapi pakai karya puisi, temanya sih beda-beda tapi lebih banyak cinta,” tambahnya.
Karena masih terhitung baru, Lia dan bandnya masih rajin manggung sana-sini, termasuk di ajang Java Jazz awal Maret 2013.
“Sebagai seorang aktris ya harusnya bisa semua gak cuma akting aja. Apalagi kalau di teater aku sebenarnya harus bisa nyanyi dan nari sebagai pelengkap. Dan yang terpenting terus eksplor lah,” kata penyuka James Brown ini.
Temen nan yuk ..!
Natalia S.
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Sammaria Simanjuntak Si Arsitek muda Yang Membelok ke Jurusan Sutradara(28/01)
- Dwi Sujanti Nugraheni, Setia Memelihara Mimpi(23/01)
- Thomas Ramadhan Jadi Produser Anaknya Nge-Band Rock(12/01)
- Agussis Melukis Bak Pembatik(03/12)
- Tedy Nurmanto Membuat Gitar dari Tanah Liat(01/12)
- Fombi Membuat Puisi Untuk Lebih Mudah Dipahami(26/11)
- Jono Gugun Blues Shelter(19/11)
- Bow Vernon, Menghapus Perang di Kalangan Pesulap(15/11)
- Prisia Nasution Garap 3 Film Pendek(12/11)
- Ketzia Laurentyna, Nyanyi Jalan Terus, Bisnis pun Siap Diretas(01/11)