Sebaran Batu Lumpang di Kabupaten Bantul

18 Nov 2015

Ada relatif banyak lumpang batu yang ditemukan di Bantul. Sebagian diamankan di Museum Purbakala Pleret, namun sebagian lagi masih tersebar di berbagai tempat di Bantul. Sekadar menunjuk tempat atau lokasi, misalnya di Tembi, Timbulharjo, Sewon.

Ada banyak artefak di berbagai tempat di Kabupaten Bantul yang berbentuk lumpang batu, yang dinamakan sesuai dengan pemaknaan masyarakat setempat pada masa lalu. Lumpang batu (alat tradisional terbuat dari batu yang bersama alu digunakan untuk mengupas padi) ini di beberapa tempat dinamakan watu kentheng (batu kenteng). Oleh karenanya ada sebuah dusun di Bantul, yakni di wilayah Kelurahan Murtigading, Kecamatan Sanden yang dinamakan Dusun Kenteng. Dinamakan demikian karena di dusun ini dulu terdapat 5 buah batu kenteng dengan ukuran relatif besar.

Ada pula masyarakat yang menamakan lumpang batu ini dengan nama Omben Kewan atau bahkan Omben Gajah. Penamaan ini dapat menjadi petunjuk sementara bahwa lumpang batu ini mungkin pernah digunakan sebagai wadah air untuk minum bagi binatang atau bahkan gajah.

Penamaan lumpang batu sendiri mengindikasikan bahwa artefak tersebut berbentuk seperti lumpang. Mungkin juga dulu memang difungsikan sebagai tempat atau alat untuk mengupas butir padi. Namun tidak menutup kemungkinan juga apa yang dinamakan lumpang batu itu pada masa lalu tidak digunakan sebagai lumpang dalam arti yang sesungguhnya.

Ada relatif banyak lumpang batu yang ditemukan di Bantul. Sebagian diamankan di Museum Purbakala Pleret, namun sebagian lagi masih tersebar di berbagai tempat di Bantul. Sekadar menunjuk tempat atau lokasi, misalnya di Tembi, Timbulharjo, Sewon. Ada pula di Bandung, Pendowoharjo, Sewon. Selain itu, ada yang terletak di Paker, Mulyodadi, Bambanglipuro. Ada lagi yang terdapat di Bendung Tegal.

Penyikapan warga masyarakat terhadap keberadaan lumpang-lumpang itu cukup beragam. Ada yang menganggap bahwa lumpang batu di wilayahnya adalah keramat. Namun ada yang menyatakan sebagai benda mati biasa. Ada lagi yang menanggapinya dengan rasa kepemilikan dan pemeliharaan yang besar karena di balik benda tersebut terkandung kisah-kisah yang berbau kesejarahan, mitos, legenda, dan lain-lain.

Pada intinya lumpang batu tersebut merupakan benda yang mengandung rekam jejak kehidupan manusia masa lalu. Dengan demikian benda-benda tersebut memberikan “catatan” kesejarahan masa lalu yang apabila dikaji lebih jauh dapat memberikan gambaran suasana kehidupan manusia masa lalu. Karena itu itu benda-benda tersebut memang memiliki nilai kebudayaan. Selain itu, keberadaannya juga memberikan/menguatkan identitas masyarakat setempat. Identitas semacam itu menjadi penting karena hal itu merupakan bagian dari keistimewaan masyarakat atau kewilayahan tempat lumpang batu itu berada.

asartono

Lumpang Batu Dusun Bandung, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, difoto: 9 November 2015, foto: a.sartono Lumpang Batu lain di Dusun Bandung , Pendowoharjo, Sewon, Bantul, difoto: 9 November 2015, foto: a.sartono Lumpang Batu di Dusun Paker, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, difoto: 9 November 2015, foto: a.sartono Lumpang Batu Dusun Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, difoto: tahun 2011, foto: a.sartono EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 21-11-15

    Ngayogjazz 2015 Mere

    Ngayogjazz diselenggarakan pada hari Sabtu Wage, 21 November 2015, di Desa Pendowoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.... more »
  • 21-11-15

    Pentas Baca Godlob N

    SuguhanTeater STEMKA di Pendapa Tembi Rumah Budaya malam itu memukau penonton yang berjubel di seputaran pendapa hingga halaman depan, kanan, dan... more »
  • 20-11-15

    Kirab Merti Kali Boy

    Merti Kali Boyong ini juga merupakan bagian dari ungkapan kegelisahan masyarakat terhadap pembangunan di Kabupaten Sleman yang mulai merambah... more »
  • 20-11-15

    Mahasiswa Berlatih W

    Tema kegiatan ini ‘Witing Tresna Jalaran Saka Kuliner’, yang merupakan plesetan pepatah Jawa, 'Witing Tresna Jalaran Saka Kulina'. Mungkin maksud... more »
  • 20-11-15

    Bupati Wates Dirawat

    Jiwanya tidak tertolong, karena mungkin sakitnya sudah parah sebelum dibawa ke rumah sakit ini. Berita wafatnya bupati Adikarto tersebut terekam di... more »
  • 19-11-15

    Sardono’s Restrospec

    Tokoh tari kotemporer Indonesia ini memodernkan tari tradisi dan berhasil mengenalkannya ke dunia internasional. Melalui pagelaran budaya... more »
  • 19-11-15

    Membuka Peninggalan

    Buku ini membahas berbagai peninggalan abad VIII-X, perbedaan yang ada antara yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta lokasi ditemukan... more »
  • 19-11-15

    Cetakan Kue Carabika

    Cetakan kue carabikan termasuk alat dapur tradisional masyarakat Jawa yang dipakai terutama jika punya hajatan, seperti pernikahan (mantu), kelahiran... more »
  • 18-11-15

    Sebaran Batu Lumpang

    Ada relatif banyak lumpang batu yang ditemukan di Bantul. Sebagian diamankan di Museum Purbakala Pleret, namun sebagian lagi masih tersebar di... more »
  • 18-11-15

    Bibit-bibit baru Pem

    Jumlah film yang masuk ke panitia Kompetisi Film Pendek ada 183 buah. Karya-karya tersebut, 70% berasal dari luar Jakarta. Film-film tersebut... more »