Buku Yang Menyingkap Banyak Aspek Banyumas

13 Nov 2015

Buku ini membicarakan tentang sejarah, peranan (sumbangsih) dan eksistensi Banyumas, juga bahasa sebagai ciri khas pembeda dengan daerah lain. Tidak ketinggalan beberapa kesenian yang ada di Banyumas juga dikupas dalam buku ini.

Judul : Banyumas. Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak 
Penulis : Budiono Herusatoto 
Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : xiv + 264

Dalam percaturan sejarah Indonesia nama Banyumas memang tidak “sering” disebut dibandingkan Yogyakarta atau Surakarta. Padahal Banyumas juga mempunyai peran yang tidak kalah penting dibanding daerah lain.

Secara politik memang tidak pernah ada raja yang berkeraton di Banyumas. Yang ada adalah adipati sebagai penguasa setempat, yang harus taat pada raja yang sedang berkuasa. Tetapi elit Banyumas, dan juga rakyatnya, mempunyai andil dan peran cukup besar dalam perjalanan sejarah. Mereka memiliki peran yang besar dalam mendampingi para raja Jawa dalam mempertahankan keutuhan dan eksistensi kekuasaan, juga dalam mendirikan kerajaan baru Jawa, sejak abad ke -16 (misal Demak, Pajang, Mataram Islam dan Kasultanan Yogyakarta). Sebagai contoh Yudanegara III, adalahsenapati pendhem (sandiyuda/intelijen) pada masa perjuangan Pangeran Mangkubumi (Hamengku Buwana I).

Secara budaya wong mBanyumasan yang identik dengan dialekngapak-ngapak, kalau berbicara cenderung lugas, apa adanya. Tetapi bukan berarti mereka tidak bisa berbahasa krama. Orang Banyumas juga bersifat lebih terbuka (cablaka), tidak ada yang ditutup-tutupi atau basa-basi.

Buku ini membicarakan tentang sejarah, peranan (sumbangsih) dan eksistensi Banyumas, juga bahasa sebagai ciri khas pembeda dengan daerah lain. Tidak ketinggalan beberapa kesenian yang ada di Banyumas juga dikupas dalam buku ini. Semua itu langsung maupun tidak langsung sangat berperan dalam membentuk watak dan karakter orang Banyumas.

Kusalamani

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 14-11-15

    Selasa Kliwon Hari B

    Selasa Kliwon, 17 November 2015, kalender Jawa tanggal 4, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Namun tidak baik... more »
  • 14-11-15

    Karyawan PT Frisian

    Mereka sangat antusias belajar gamelan. Apalagi masing-masing kelompok, tidak hanya bermain gamelan, tetapi juga mencoba menembangkan syairnya, yaitu... more »
  • 14-11-15

    Museum Sonobudoyo Ul

    Bertepatan dengan hari jadi yang ke-80 tahun di bulan November 2015, Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta mengadakan program kunjungan gratis sehari... more »
  • 14-11-15

    Nasi Rawon Komplit T

    Dagingnya yang sangat empuk dengan bumbu rawon yang demikian meresap membuat lidah terlena karena nikmat. Kecambah segar menjadi penjeda yang kompak... more »
  • 13-11-15

    Buku Yang Menyingkap

    Buku ini membicarakan tentang sejarah, peranan (sumbangsih) dan eksistensi Banyumas, juga bahasa sebagai ciri khas pembeda dengan daerah lain. Tidak... more »
  • 13-11-15

    Hasil Kompetisi Trie

    Untuk tahun 2015 ini kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia V diputuskan berskala internasional. Optimisme Bentara Budaya selaku penyelenggara... more »
  • 12-11-15

    Indonesia Menari 201

    Sukses digelar sejak tahun 2012, Indonesia Menari yang digagas Galeri Indonesia Kaya kembali hadir mengajak masyarakat untuk menari massal dengan... more »
  • 12-11-15

    Merti Tuk Wujud Komi

    Merti Tuk ini dilakukan dengan kirab yang melibatkan hampir semua warga Dusun Ngepring dan Kemiri. Ada pun yang dikirab adalah nasi tumpeng, nasi... more »
  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »