Malam ini di Tembi Cicak-Cicak Menatap Takdir Di Negeri Langit

Author:editorTembi / Date:12-08-2014 / Tajuk dari Sastra Bulan Purnama ini mengambil kalimat dari tiga judul antologi puisi yang akan di-launching, yaitu “Cicak-Cicak Menatap Takdir Di Negeri Langit’. Pada antologi puisi ‘Negeri Langit’ menampilkan penyair-penyair dari beberapa kota di Indonesia, termasuk beberapa penyair dari Yogyakarta.

Malam ini di Tembi Cicak-Cicak Menatap Takdir Di Negeri Langit

Tiga antologi puisi yakni “Cicak-Cicak di Dinding” karya Adri Darmadji Woko, “Tiga Menatap Taldir” karya tiga penyair Yvone de Fretes, Prijono Tjiptoherijanto, Irawan Massie dan ‘Negeri Langit” karya 153 penyair Indonesia, akan di-launching dalam acara Sastra Bulan Purnama edisi ke-35, Selasa, 12 Agustus 2014, pukul 19.30 di  Tembi Rumah Budaya, Bantul, Yogyakarta.

Tajuk dari Sastra Bulan Purnama ini mengambil kalimat dari tiga judul antologi puisi yang akan di-launching, yaitu “Cicak-Cicak Menatap Takdir Di Negeri Langit’. Pada antologi puisi ‘Negeri Langit’ menampilkan penyair-penyair dari beberapa kota di Indonesia, termasuk beberapa penyair dari Yogyakarta seperti Slamet Riyadi Sabrawi, Sutirmen Eka Ardhana, Matroni Muserang dan sejumlah nama lain.

Adri Darmadji Woko (63 tahun), yang akan meluncurkan antologi puisi miliknya yang berjudul “Cicak-Cicak Di Dinding”, sudah sejak dekade 1970-an aktif menulis puisi. Selain dimuat di media cetak, termasuk Horison, puisinya ada dalam sejumlah antologi puisi termasuk antologi puisi “Negeri Langit”. Antologi puisi yang diluncurkan ini memuat puisi, yang ditulis Adri sejak tahun 1970-an sampai 2014.

Sastra Bulan Purnama edisi ke-35 menyajikan tiga antologi puisi yang semuanya diterbitkan Penerbit Kosa Kata Kita dan sebagian besar penyairnya tidak tinggal di Yogya. Sastra Bulan Purnama memang memberi ruang bagi penyair yang sudah menerbitkan antologi puisi untuk di-launching sebagai bentuk distribusi makna kepada publik.

‘Negeri Langit’ merupakan antologi puisi dari 153 penyair Indonesia dan merupaka seri antologi Negeri Poci 5. Setiap tahun, ada seri antologi Negeri Poci, yang diikuti oleh banyak penyair di Indonesia yang kemudian, oleh kuratornya dipilih. Pada tahun 2014 ini terpilih 153 penyair.

“Kami mesti menerapkan ‘standar ganda’ dalam bagaimana memahami, menyelidik, dan menyidik puisi yang ditulis oleh para penyair generasi 50-60-70-an, dipersandingkan dengan penyair yang lahir pada tahun 80-an-90-an,” kata Adri Darmadji Woko dan Kurniawan Junaedhie selaku kurator.

Selain pembacaan puisi dan musik puisi dari gitar akustik Pedro, akan tampil monolog oleh Thomas Haryanto Soekiran, seniman dari Purworejo membawakan lakon “Semar’ dan Naning Pranoto dari Jakarta juga akan memainkan satu lakon monolog. Sastra Bulan Purnama, seperti selama ini telah berlangsung, tidak hanya menyajikan pembacaan puisi, tetapi terbuka bagi para seniman untuk meampilkan bentuk penyajian lain seperti monolog, dramatisasi puisi dan lainnya.

Dalam Sastra Bulan Purnama pada edisi berbeda, Dhenok Kristianti pernah memainkan monolog dengan lakon “Kunjungan Nyonya Tua’. Meritz Hinddra, Puntung Pujadi dan Daru Maheldaswara pernah mengolah puisi menjadi pertunjukan drama, dan penampilan musik puisi dari Untung Basuki, Giwang Topo, Jay, Doni Suwung dan kelompok musik lainnya.

Nonton yuk ..!

Ons Untoro

Bale Karya Pertunjukan Seni

Latest News

  • 14-08-14

    Museum Khusus Jender

    Rumah itu pernah menjadi kediaman Jenderal Sudirman dan keluarga sejak 18 Desember 1945—19 Desember 1948, saat ia menjabat sebagai Panglima Besar... more »
  • 14-08-14

    Ngabuk Wong Meteng

    Pepatah ini mengajarkan bahwa janganlah menyakiti orang yang sudah dalam kondisi atau keadaan lemah. Menyakiti orang yang lemah (fisik, materi,... more »
  • 14-08-14

    Penyair Senior Memba

    Ini kali, penyair yang sudah dikenal sejak dekade 1970-an, dan sampai sekarang masih terus menulis puisi, hadir di Tembi Rumah Budaya untuk... more »
  • 14-08-14

    Jembatan Winongo, Si

    Jembatan ini menjadi sarana penghubung antara Dusun Niten dan Dusun Glondong. Diduga jembatan ini dibangun seiring dengan dengan pembangunan beberapa... more »
  • 13-08-14

    Kesadaran Nasional.

    Judul : Kesadaran Nasional. Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Jilid I Penulis : Prof. Dr. Slamet Muljana Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta... more »
  • 13-08-14

    Pameran Seni Rupa Ib

    Pameran di Bentara Budaya Yogyakarta ini, pada 8-17 Agustus 2014, lebih untuk menemukan strategi visual yang dapat menggambarkan keterlibatan dan... more »
  • 12-08-14

    Resep Gudheg Nanas d

    Dalam majalah Kajawen berbahasa dan beraksara Jawa tersebut, Pujirah menulis resep berdasar bahan, bumbu, dan cara memasak untuk “gudbeg nanas”.... more »
  • 12-08-14

    Malam ini di Tembi C

    Tajuk dari Sastra Bulan Purnama ini mengambil kalimat dari tiga judul antologi puisi yang akan di-launching, yaitu “Cicak-Cicak Menatap Takdir Di... more »
  • 12-08-14

    Komik Baru Peter van

    Buku Rampokan ini tidak saja bagus dari sisi goresan ilustratifnya, tetapi juga dari sisi gagasan atau isinya yang berkisar tentang kondisi di Hindia... more »
  • 11-08-14

    De Mata Trick Eye Mu

    Wahana ini memang mampu memberikan hiburan dan kegembiraan bagi pengunjung, terutama yang gemar berfoto ria. Foto-foto 3D yang menjadi latar belakang... more »