Kesadaran Nasional. Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Jilid I

Author:editorTembi / Date:13-08-2014 /

Judul : Kesadaran Nasional. Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Jilid I
Penulis : Prof. Dr. Slamet Muljana
Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xii + 358

Pada masa penjajahan inilah semangat nasionalisme tampak nyata sekali. Nasionalisme muncul dan berkembang untuk melawan kolonialisme. Pelopornya adalah golongan kaum terpelajar.

Kesadaran Nasional. Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Jilid I

Ibarat nyawa, nasionalisme adalah jantung kehidupan suatu negara. Mereka yang bekerja untuk mempertahankan kedaulatan dan kebesaran negaranya adalah wujud nasionalisme yang hidup.

Indonesia adalah negara yang pernah mengalami penjajahan. Pada masa penjajahan inilah semangat nasionalisme tampak nyata sekali. Nasionalisme muncul dan berkembang untuk melawan kolonialisme. Pelopornya adalah golongan kaum terpelajar. Mereka sadar bahwa kesejahteraan dan kecakapan bangsa harus diusahakan sendiri. Penjajahan hanya akan menimbulkan kesengsaraan dan kemiskinan. Oleh karena itu penjajahan harus dilawan.

Untuk melaksanakan cita-cita tersebut, kaum terpelajar membentuk organisasi. Organisasi yang awal berdiri adalah Budi Utomo, yang bergerak di bidang pendidikan dan tidak berpolitik. Karena melalui pendidikan inilah akal pikiran dan budi seseorang dapat terbuka.

Organisasi-organisasi lain kemudian bermunculan, seperti Syarekat Islam, Indische Partij, Partai Nasional Indonesia, Partai Komunis Indonesia, dan lain-lain. Tujuannya juga berkembang, tidak hanya memajukan pendidikan tetapi juga ekonomi, sosial, dan politik, yang akhirnya menuju Indonesia merdeka. Dalam masalah nasionalisme kaum wanita juga tidak mau kalah, sehingga muncul berbagai organisasi wanita.

Organisasi-organisasi tersebut tentu saja menghadapi berbagai masalah, baik dari dalam maupun dari luar. Masalah dari dalam misalnya dana/keuangan, perbedaan pendapat antaranggota sehingga menimbulkan perpecahan dan lain-lain. Hambatan dari luar tentu saja adalah kaum penjajah yang tetap ingin berkuasa, sehingga dengan berbagai cara organisasi tersebut dihambat bahkan dimatikan. Misalnya dengan menangkap tokoh-tokohnya, hukuman bagi yang terlibat dan lain-lain.

Berbagai kendala tersebut tidak menjadikan semangat nasionalisme surut, tetapi justru makin berkembang. Semangat inilah yang harus kita jaga sampai kapan pun. Karena pada hakikatnya, nasionalisme adalah manifestasi kesadaran nasional dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Oleh karena itu nasionalisme atau kesadaran nasional tidak pernah mengenal batasan waktu.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 06-09-14

    Berdasarkan Hari Pas

    Dalam perspektif budaya Jawa pemilihan hari tanggal pelantikan sedikit banyak akan memberi tengara tentang bergulirnya roda pemerintahan. Menurut... more »
  • 06-09-14

    Manual Pelestarian R

    Judul : Manual Pelestarian Rumah Adat Kotagede. Buku 1  Penulis : Adibowo, dkk  Penerbit : REKOMPAK, 2011, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 06-09-14

    Orang Kelahiran Sela

    Watak orang Selasa Legi panas hati, agak dengki, selalu merasa kurang, senang bertengkar, saat marah membahayakan, dan karena ulahnya banyak orang... more »
  • 05-09-14

    Tidak Bisa Disangkal

    Banyak fotografer yang menjadi kurang sadar etika ketika membidikkan kameranya. Lihat saja pada peristiwa upacara keagamaan Waisak di Borobudur.... more »
  • 05-09-14

    55 Penyair Membaca B

    Penyair yang menulis Bantul bukan hanya mereka yang tinggal di Bantul, tetapi penyair yang pernah bersentuhan dengan Bantul, apapun bentuk... more »
  • 05-09-14

    Macapatan Malam Rabu

    Ibarat hidup adalah sebuah tanaman, macapatan dan gendhing-gendhing Jawa adalah pupuknya. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan segar jika selalu... more »
  • 04-09-14

    Denmas Bekel 4 Septe

    more »
  • 04-09-14

    Festival Museum DIY

    Festival Museum Yogyakarta 2014 yang mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda melalui Museum” dan tagline “Museum Goes to School” akan... more »
  • 04-09-14

    Baca Geguritan untuk

    Memang, geguritan yang dibacakan oleh para penggurit tidak berkisah langsung mengenai seni rupa, tetapi tema Jawa pada karya Apri Susanto yang ‘... more »
  • 03-09-14

    Kidung Tantri Kediri

    Judul : Kidung Tantri Kediri  Penulis : Revo Arka Giri Soekatno  Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta  Bahasa :... more »