Kidung Tantri Kediri

Author:editorTembi / Date:03-09-2014 /

Judul : Kidung Tantri Kediri 
Penulis : Revo Arka Giri Soekatno 
Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : ix + 334

Kidung Tantri Kediri merupakan sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa Pertengahan dari Bali. Teks ini adalah gubahan dari teks prosa Jawa Kuna Tantri Kamandaka.

Kidung Tantri Kediri

Kidung Tantri Kediri menceritakan tentang Prabu Eswaryapala dari kerajaan Patalipura. Raja ini setiap hari ingin menikah dengan seorang gadis. Sampai akhirnya tidak ada gadis yang pantas untuk dinikahi, kecuali putri Patih Nitibandeswarya yang bernama Dyah Tantri. Akhirnya Dyah Tantri bersedia dinikahkan dengan Sang Raja dan Dyah Tantri inilah yang bisa menghentikan kebiasaan raja tersebut.

Setelah menikah Dyah Tantri menceritakan fabel atau dongeng-dongeng binatang yang mengandung kebijaksanaan. Ceritanya adalah tentang persahabatan antara raja singa Candapinggala dengan seekor sapi Nandaka. Keduanya akhirnya mati karena berkelahi. Perkelahian ini terjadi karena adu domba patih Sambada, serigala yang licik.

Dongeng-dongeng dalam Kidung Tantri Kediri diceritakan secara bergilir dan dituangkan juga dalam bentuk cerita bingkai yang strukturnya cukup rumit. Teks Kidung Tantri Kediri sarat dengan pelajaran-pelajaran yang dipengaruhi filsafat Hindu-Buddha.

Penulis buku ini, membandingkan antara Kidung Tantri Kediri dengan Tantri Kamandaka. Selain itu aspek linguistik dan kesusastraan juga dibicarakan dengan detail.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 06-09-14

    Berdasarkan Hari Pas

    Dalam perspektif budaya Jawa pemilihan hari tanggal pelantikan sedikit banyak akan memberi tengara tentang bergulirnya roda pemerintahan. Menurut... more »
  • 06-09-14

    Manual Pelestarian R

    Judul : Manual Pelestarian Rumah Adat Kotagede. Buku 1  Penulis : Adibowo, dkk  Penerbit : REKOMPAK, 2011, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 06-09-14

    Orang Kelahiran Sela

    Watak orang Selasa Legi panas hati, agak dengki, selalu merasa kurang, senang bertengkar, saat marah membahayakan, dan karena ulahnya banyak orang... more »
  • 05-09-14

    Tidak Bisa Disangkal

    Banyak fotografer yang menjadi kurang sadar etika ketika membidikkan kameranya. Lihat saja pada peristiwa upacara keagamaan Waisak di Borobudur.... more »
  • 05-09-14

    55 Penyair Membaca B

    Penyair yang menulis Bantul bukan hanya mereka yang tinggal di Bantul, tetapi penyair yang pernah bersentuhan dengan Bantul, apapun bentuk... more »
  • 05-09-14

    Macapatan Malam Rabu

    Ibarat hidup adalah sebuah tanaman, macapatan dan gendhing-gendhing Jawa adalah pupuknya. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan segar jika selalu... more »
  • 04-09-14

    Denmas Bekel 4 Septe

    more »
  • 04-09-14

    Festival Museum DIY

    Festival Museum Yogyakarta 2014 yang mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda melalui Museum” dan tagline “Museum Goes to School” akan... more »
  • 04-09-14

    Baca Geguritan untuk

    Memang, geguritan yang dibacakan oleh para penggurit tidak berkisah langsung mengenai seni rupa, tetapi tema Jawa pada karya Apri Susanto yang ‘... more »
  • 03-09-14

    Kidung Tantri Kediri

    Judul : Kidung Tantri Kediri  Penulis : Revo Arka Giri Soekatno  Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta  Bahasa :... more »