Sensasi Tahu Gimbal Semarang di Pingit Yogya

Author:kombi / Date:27-09-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Sensasi Tahu Gimbal Semarang di Pingit Yogya

Gimbal adalah semacam bakwan yang digoreng melebar dengan isi berupa udang. Gimbal ini tidak digoreng kering melainkan sedikit basah sehingga ketika diangkat dari minyak panas terlihat “kiwir-kiwir”, Tidak kaku dan tidak keras seperti rempeyek. Biasanya gimbal ini dipotong-potong dengan menggunakan gunting.

Tampilan Tahu Gimbal yang merangsang selera makan, difoto: Sabtu, 21 September 2013, foto: a.sartono
Tampilan Tahu Gimbal yang merangsang selera makan

Pada masa kini untuk dapat menikmati aneka menu khas daerah yang ada di Nusantara mungkin tidak sesulit zaman dulu. Ada begitu banyak menu makanan khas daerah dijajakan di daerah lain. Demikian pula dengan menu masakan khas Semarang kini dapat dinikmati di Yogya. Jadi, bagi yang berkantong cekak tidak perlu berkunjung ke Semarang dulu untuk menikmati Tahu Gimbal, misalnya.

Tahu Gimbal ini di Yogya dapat ditemukan di Jl. Tentara Pelajar No. 17 atau di samping Kantor Bank BPD, atau Perempatan Pingit ke selatan di seberang jalan gedung SMA 17. Warung makan Tahu Gimbal yang dimaksud berupa gerobak dengan tenda dan kursi kayu sederhana (dingklik). Sekalipun demikian, jangan tanya kelarisannya.

Untuk dapat menikmati Tahu Gimbal di tempat ini Anda harus rela ngantri. Memang proses penyiapan Tahu Gimbalnya sendiri terbilang cukup cepat, namun jika pembeli banyak tentu diperlukan waktu lebih panjang untuk mengantri.

Tembi pun terpaksa ngantri untuk dapat menikmati sajian sepiring Tahu Gimbal lengkap hasil olahan Pak Giyono (57) ini. Ketika Tembi datang ke tempat itu sekitar pukul 08.50 WIB, telah ada sekitar 7 orang yang mengantri. Begitu Tembi duduk datang lagi 5 orang.

Giyono (57) asli Klaten, penjual makanan khas Semarang, Tahu Gimbal, di Pingit, Yogya, difoto: Sabtu, 21 September 2013, foto: a.sartono
Giyono (57) asli Klaten, penjual makanan khas Semarang,
Tahu Gimbal, di Pingit, Yogya

Warung gerobak Tahu Gimbal Pak Giyono ini buka setiap hari kecuali hari Minggu. Jangan sampai telat kalau mau menikmati Tahu Gimbal di tempat ini karena biasanya pukul 13.00-14.00 WIB dagangannya sudah habis.

Sekalipun Tahu Gimbal tersebut merupakan makanan khas Semarang, tetapi ternyata Pak Giyono adalah asli Klaten, Jawa Tengah. Ia menjadi mahir membuat masakan khas Semarang ini karena ia memang belajar untuk itu. Pak Giyono telah menjelajah Semarang dengan Tahu Gimbalnya sejak 1973-1995. Di tahun 1997 ia baru hijrah ke Yogya.

Pada masa awal berjualan di Yogya ia hanya bisa menghabiskan sekitar 70-100 lembar gimbal. Akan tetapi kini ia mampu menjual 250 lembar gimbal alias 250 porsi/piring dalam sehari.

Gimbal adalah semacam bakwan yang digoreng melebar dengan isi berupa udang. Gimbal ini tidak digoreng kering melainkan sedikit basah sehingga ketika diangkat dari minyak panas terlihat “kiwir-kiwir”, Tidak kaku dan tidak keras seperti rempeyek. Biasanya gimbal ini dipotong-potong dengan menggunakan gunting.

Gerobak Tahu Gimbal Giyono di Pingit, Yogya, difoto: Sabtu, 21 September 2013, foto: a.sartono
Gerobak Tahu Gimbal Giyono

Sajian lengkap Tahu Gimbal umumnya terdiri dari selembar gimbal yang dipotong-potong, satu-dua tahu goreng yang dipotong-potong, tauge, kubis yang diiris tipis-tipis, irisan seledri, telur mata sapi, dan ketupat yang telah dipotong-potong. Semua bahan itu disusun di atas piring kemudian disiram bumbu.

Komposisi bumbu Tahu Gimbal mirip dengan lotek atau ketoprak yang didominasi oleh kacang tanah goreng yang diuleg agak kasar. Hanya saja ada kekhasan lain dari bumbu Tahu Gimbal ini, yakni petis udang, perasan air jeruk nipis (kadang diganti air asam), kemiri, dan kecap manis. Nah, rasanya memang sensasional. Gurih-manis-pedas-sedikit sentuhan rasa asam yang samar menyatu dan kemudian seperti mencari tempat sendiri-sendiri di lidah. Demikian pun aromanya. Aroma petis-bawang putih-seledri-bawang merah goreng, dan daun jeruk purut menjadi aneka aroma yang merangsang nafsu makan untuk segera mencicip.

Untuk dapat menikmati sepiring Tahu Gimbal Semarang di Pingit ini cukup dengan uang Rp 10.000 per porsi. Sementara untuk minum disediakan teh kemasan botol dan air mineral. Pak Giyono memang tidak menyediakan minuman yang diseduh atau dibuat di tempat., dengan alasan berbagi rezeki dengan orang lain karena minuman tersebut titipan orang.

Antrian di warung gerobak Tahu Gimbal Giyono di Pingit, Yogya, difoto: Sabtu, 21 September 2013, foto: a.sartono
Antrian di warung gerobak Tahu Gimbal Giyono

Makan yuk ..!

Naskah & foto:A.Sartono

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 14-08-14

    Museum Khusus Jender

    Rumah itu pernah menjadi kediaman Jenderal Sudirman dan keluarga sejak 18 Desember 1945—19 Desember 1948, saat ia menjabat sebagai Panglima Besar... more »
  • 14-08-14

    Ngabuk Wong Meteng

    Pepatah ini mengajarkan bahwa janganlah menyakiti orang yang sudah dalam kondisi atau keadaan lemah. Menyakiti orang yang lemah (fisik, materi,... more »
  • 14-08-14

    Penyair Senior Memba

    Ini kali, penyair yang sudah dikenal sejak dekade 1970-an, dan sampai sekarang masih terus menulis puisi, hadir di Tembi Rumah Budaya untuk... more »
  • 14-08-14

    Jembatan Winongo, Si

    Jembatan ini menjadi sarana penghubung antara Dusun Niten dan Dusun Glondong. Diduga jembatan ini dibangun seiring dengan dengan pembangunan beberapa... more »
  • 13-08-14

    Kesadaran Nasional.

    Judul : Kesadaran Nasional. Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Jilid I Penulis : Prof. Dr. Slamet Muljana Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta... more »
  • 13-08-14

    Pameran Seni Rupa Ib

    Pameran di Bentara Budaya Yogyakarta ini, pada 8-17 Agustus 2014, lebih untuk menemukan strategi visual yang dapat menggambarkan keterlibatan dan... more »
  • 12-08-14

    Resep Gudheg Nanas d

    Dalam majalah Kajawen berbahasa dan beraksara Jawa tersebut, Pujirah menulis resep berdasar bahan, bumbu, dan cara memasak untuk “gudbeg nanas”.... more »
  • 12-08-14

    Malam ini di Tembi C

    Tajuk dari Sastra Bulan Purnama ini mengambil kalimat dari tiga judul antologi puisi yang akan di-launching, yaitu “Cicak-Cicak Menatap Takdir Di... more »
  • 12-08-14

    Komik Baru Peter van

    Buku Rampokan ini tidak saja bagus dari sisi goresan ilustratifnya, tetapi juga dari sisi gagasan atau isinya yang berkisar tentang kondisi di Hindia... more »
  • 11-08-14

    De Mata Trick Eye Mu

    Wahana ini memang mampu memberikan hiburan dan kegembiraan bagi pengunjung, terutama yang gemar berfoto ria. Foto-foto 3D yang menjadi latar belakang... more »