Magenta Orkestra Tribute Untuk Komposer Indonesia

15 Aug 2015

Rangkaian pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, menyuguhkan berbagai hiburan, salah satunya konser Magenta Orkestra yang menggandeng beberapa nama musisi papan atas. Bertajuk ‘Tribute To Composer Indonesia’ Andi Rianto berhasil memukau penonton yang hadir pada Minggu 9 Agustus 2015 di Hall 1 Indonesia Convention Exhibiton.

Dengan tampilan panggung sederhana, Andi Rianto yang malam itu tampil rapi dengan jas, membawa pasukan dalam kelompok Magenta Orkestra sebanyak 30 pemusik. Tanpa kata pembuka, Andi membuka dengan lagu ‘Tanah Air’ ciptaan Ibu Sud yang dibawakan dengan apik oleh penyanyi muda mantan idola cilik Zahra Damariva, tanpa jeda ‘Ambilkan Bulan’ dan ‘Pelangi’ menjadi lagu pembuka konser tersebut.

Masih dari penyanyi muda berbakat lainnya, Maudy Ayunda kemudian menyambung dengan tampil membawakan lagu ‘Oh Amelia’ ciptaan AT Mahmud. Suara dengan karakter lembut milik Maudy Ayunda sangat pas dengan lagu tersebut.

Lepas dari lagu bertema anak-anak, diva Indonesia, Ruth Sahanaya membawakan karya Ismail Marzuki, 'Sepasang Mata Bola’, disambung dengan Harvey Malaiholo dengan lagu ‘Selendang Sutra’ masih dari komposer yang sama. Dua lagu sepanjang masa tersebut terdengar lebih syahdu dengan aransemen baru dari Andi Rianto.

Karya-karya Yovie Nuno juga sangat fenomenal dalam industri musik Tanah Air, salah satunya lagu yang pernah dipopulerkan Rio Febrian, ‘Bukan Untukku’ dibawakan dengan baik oleh penyanyi yang sedang naik daun, Kunto Aji. Karakter suara Kunto yang khas membuat lagu ini terdengar berbeda saat dibawakan pelantun ‘Sudah Terlalu Lama Sendiri’ ini.

Bicara komposer Tanah Air, Melly Goeslaw menjadi salah satu pencipta lagu yang karya-karyanya selalu meledak. Beberapa penyanyi kerap menjadi langganan lagu-lagu Melly, salah satunya Rossa yang malam itu tampil beda. Rossa yang biasanya tampil anggun, malam itu tampil dengan pakaian serba hitam dengan kesan tomboy. ‘Tak Tahan Lagi’, ‘Salah’, ‘Cinta’, ‘Mak Comblang’ dan ‘Bunda’ dibawakan medley oleh Rossa. Meski sempat lupa lirik saat membawakan lagu ‘Mak Comblang’ Rossa tetap tampil memukau malam itu.

Sebuah karya yang menjadi salah satu lagu kenangan sepanjang masa berjudul ‘Antara Anyer dan Jakarta’ ciptaan Oddie Agam, malam itu dibawakan dengan luar biasa oleh Ruth Sahanaya. Kabarnya lagu ini dulu diciptakan Oddie untuk Atiek CB, namun belakangan lagu tersebut justru dipopulerkan oleh Sheila Majid. Itu salah satu lagu favorit penonton malam itu, karena penonton ikut bernyanyi bersama sang diva.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul, meski hanya membawakan 2 lagu dan muncul di jam-jam akhir, Judika dengan suaranya yang kuat dan penuh power membuat lagu-lagu ciptaan Rinto Harahap justru tak terdengar sedih. “Jangan Sakiti Hatinya’ yang pernah dipopulerkan Betharia Sonata dan ‘Ayah’ dibawakan dengan sangat baik oleh Judika. “Saya bangga bisa membawakan lagu bang Rinto malam ini,” katanya.

Konser tribute to composer malam itu, ditutup dengan karya-karya Guruh Soekarno Putra, putra presiden Soekarno yang juga turut hadir malam itu. Ia terlihat bangga lagu-lagunya dibawakan oleh penyanyi papan atas, seperti Ruth Sahanaya, Judika, Harvey Malaiholo dan lainnya. Setelah ‘Galih dan Ratna’ dibawakan oleh Kunto Aji, lagu ‘Seni’ dibawakan oleh semua penyanyi yang turut meramaikan konser.

Natalia S.

Magenta Orkestra, Tribute Untuk Komposer Indonesia Magenta Orkestra, Tribute Untuk Komposer Indonesia Magenta Orkestra, Tribute Untuk Komposer Indonesia Magenta Orkestra, Tribute Untuk Komposer Indonesia Magenta Orkestra, Tribute Untuk Komposer Indonesia SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 15-08-15

    Ki Catur Benyek Meng

    Di dalam dunia pewayangan, tercatat ada 4 perang besar yang melibatkan negara-negara besar serta memakan banyak korban. Yang pertama adalah perang... more »
  • 15-08-15

    Magenta Orkestra Tri

    Rangkaian pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, menyuguhkan berbagai hiburan, salah satunya konser Magenta... more »
  • 15-08-15

    Hari Baik dan Hari B

    Orang yang lahir pada Sabtu Pon, usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘HA’ Hajar, tidak baik. Usia 24 s/d 36... more »
  • 15-08-15

    Penguburan Jenazah d

    Keterangan foto ini menyebutkan bahwa perarakan tersebut dilakukan secara sederhana dan tidak melibatkan begitu banyak orang. Semua orang yang... more »
  • 14-08-15

    Pemanasan Festival G

    Geneng Street Art Project (GSAP) adalah perhelatan seni rupa yang pantas disimak. Kegiatan ini dimotori mahasiswa dan alumni jurusan seni rupa... more »
  • 14-08-15

    Pameran Foto ‘Alkisa

    Menghidupkan kembali cerita rakyat Indonesia melalui seni fotografi, menjadi tujuan awal pembuatan karya foto ‘Alkisah’ oleh fotografer yang dikenal... more »
  • 13-08-15

    Mengupas Perjalanan

    Dalam membicarakan dramatari, buku ini dibagi menjadi empat bab. Pertama, dramatari bertopeng yang berkembang di Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur,... more »
  • 13-08-15

    Rafi dan Ria Girang

    Setidaknya ada 26 siswa-siswi yang merasa senang, karena menjadi juara dan nominator lomba macapat yang diselenggarakan oleh BPNB Yogyakarta tahun... more »
  • 12-08-15

    Gerakan Swadesi Luri

    Pada majalah itu dijelaskan bahwa gerakan itu semata-mata dilakukan oleh bangsa pribumi (khususnya orang Mataram: Yogyakarta dan Surakarta) untuk... more »
  • 12-08-15

    Indische Koffie Bert

    Suasana kafe bertabur puisi, baik yang dibacakan, dilagukan maupun ditembangkan. Ada pembaca puisi yang mengenakan pakaian Jawa, membacakan puisi... more »