Tembi

Yogyakarta-yogyamu»UNJUK GIGI LEWAT BAK TRUK

01 Jan 2008 10:05:00

Yogyamu

UNJUK GIGI LEWAT BAK TRUK

Bisa dikatakan bahwa ekspresi yang dituangkan di spakbor becak melalui tulisan dan lukisan sifatnya hampir sama dengan lukisan dan tulisan yang ada di bak truk. Hanya saja lukisan dan tulisan di bak-bak truk sering terasa erotik, vulgar, dan kadang-kadang juga mengesankan kejengkelan, kefrustrasian, perasaan cinta, dan sebagainya.

Bak truk yang relatif lebar dibandingkan spakbor becak sangat memungkinkan pelukis/pemilik/pengemudinya mengekspresikan dirinya dengan lebih leluasa. Demikian pula oleh karena jarak yang ditempuh truk relatif lebih jauh dibandingkan becak, maka penikmat lukisan dan tulisan truk menjadi relatif banyak. Lebih-lebih truk-truk antar kota antar propinsi.

Lukisan dan tulisan-tulisan di dalam bak-bak truk itu sebenarnya juga menjadi semacam ajang pameran ekspresi dari masyarakat kalangan awam. Masyarakat yang merasa dirinya tidak terakomodasi di tataran/lapis intelektual-seniman. Tidak aneh pula bahwa tulisan dan lukisan di bak-bak truk itu justru sering merupakan "pernyataan" terus terang/kejujuran akan ketidaktahuan, kejengkelan, patah hati, kerinduan, dan sebagainya.

Lukisan dan tulisan di bak-bak truk itu pun menjadi semacam identitas yang kemudian demikian dikenal oleh sesama pengemudi truk. Hanya dengan melihat bak truk dengan lukisan atau tulisan tertentu, maka pemilik atau pengemudi truk lain dapat dengan segera mengidentifikasi siapa "dia" yang berada di dalam truk itu. Jadi, tulisan dan lukisan yang sering mengesankan kelucuan itu berubah fungsinya menjadi semacam plat nomor atau KTP.

Jika Anda melintas di jalan dan berpapasan atau berada di belakang truk, coba perhatikan tulisan atau lukisan yang tertera di baknya. Terkalah apa yang ada di dalam pikiran pengemudi/pemilik/pelukis bak truk itu berdasarkan tulisan dan lukisan yang dibuatnya. Berikut ini menyajikan contoh-contoh lukisan/tulisan di bak-bak truk yang sering melintas di kota Yogyakarta, simak dan resapi.

Naskah: Sartono K.
Foto: Didit PD., Sartono K.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta