Judul : Pandaya Sastra Jawa
Penulis : Raden Puspakusuma
Penerbit : Kantor Grupemen Betawi, 1931, Batavia
Bahasa : Jawa dengan huruf Jawa cetak
Jumlah halaman : 33
Ringkasan isi :

Pandaya Sastra Jawa

Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah yang terdapat di Indonesia dan masih hidup subur sampai saat ini. Di dalam bahasa Jawa ini banyak sekali kaidah atau aturan yang ada. Misalnya bagaimana harus berbicara atau menulis surat kepada teman sebaya, orang yang lebih tua atau lebih muda. Bahasanya bertingkat-tingkat sesuai kebutuhan, ada ngoko ,krama, dan krama inggil.. Selain itu di dalam bahasa Jawa juga terdapat semacam pengetahuan seperti cangkriman (teka-teki), kosok balen (lawan kata), wangsalan, parikan, tembung entar, tembung rimbag, sengkalan, perumpamaan, dan lain-lain.

Buku ini adalah salah satu yang membahas masalah tersebut. Anda yang tertarik bisa mempelajarinya, sekaligus belajar membaca dan menulis huruf Jawa. Misalnya mati ilate adalah tembung entar yang artinya orang yang sudah tidak bisa merasakan enak atau pahitnya makanan atau lidah sebagai indra perasa sudah tidak berfungsi. Segara apa kang saklawase ora ana banyune (lautan apa yang selamanya tidak ada airnya), ini adalah cangkriman yang tebakannya segara geni (lautan api). Putih memplak (putih sekali), ajur mumur (hancur sekali); kata memplak dan mumur adalah kata-kata untuk menyangatkan. Prawirengjurit adalah tembung garba (dua kata atau lebih yang disingkat), dari kata prawira ing jurit, sarwendah (sarwa endah). Untuk menunjuk suatu jumlah ada sebutan tertentu, misal pisang satu biji disebut gedhang sauler, bambu satu rumpun disebut pring sedhapur, padi satu tangkai disebut pari sawuli. Dalam buku ini disinggung pula tentang wayang walau pun hanya sekilas misal tentang nama senjata, nama kerajaan dan tokoh-tokoh dalam pewayangan.

Teks : Kusalamani




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta