Tembi

Makanyuk»BAKMI PELE DI ALUN ALUN LOR

01 Sep 2008 09:43:00

Makan yuk ..!

BAKMI PELE DI ALUN-ALUN LOR

Salah satu bakmi Jawa yang cukup kondang di Yogya adalah bakmi Pele. Letaknya di sudut tenggara alon-alun lor (utara). Dibanding warung lesehan lainnya di sisi timur, ruang warung ini lebih lebar, yang terdiri dari deretan gerobak tempat meramu minuman, gerobak tempat mengolah makanan, tenda beserta kursinya, dan tikar-tikar lesehan. Seakan ia tampil sebagai primadona di kawasan ini.

Tempatnya cukup nyaman. Tikar-tikar digelar di sisi SDN Keputran VII, dekat pohon beringin yang rindang. Suasananya tidak berisik karena kendaraan bermotor jarang lewat. Meski di pinggir jalan, kita bisa berbincang-bincang ngalor ngidul dengan enak atau bertelepon tanpa berteriak. Karena di ruang terbuka tentu udaranya terasa segar. Isis dan silir. Warung ini memang baru buka usai maghrib hingga pukul 12 malam. Jadi tidak panas.

Menu yang disediakan boleh dikata sama dengan menu-menu warung bakmi Jawa lainnya. Pada pokoknya ada tiga ragam, yakni bakmi goreng, bakmi godog dan nasi goreng. Lalu bakminya dibagi lagi, bakmi putih (bihun), bakmi kuning, atau bakmi campur. Nasi gorengnya terdiri dari nasi saja atau campur bakmi (magelangan). Yang khas barangkali tawaran bakmi godog nyemek.

Tembi mencoba bakmi godog nyemek ini. Tampilannya simpel tapi menggoda. Rasanya lebih menggoda. Dengan suwiran daging ayam yang betebaran campur serpihan telur, kubis dan bawang goreng, di tengah kuah yang hangat, rasanya sungguh gurih dan nikmat. Bakmi gorengnya juga tidak kalah, berselingan suwiran ayamnya yang empuk.

Minuman yang khas di warung ini adalah wedang ronde dan tape. Tidak cuma kopi, teh dan jeruk. Semua minuman ini memang cocok menemani mi dan nasi goreng. Wedang rondenya tidak kental tetapi masih lumayan nikmat. Harga ronde Rp 3.000, dan tape Rp 2.500.

Harga bakmi di atas rata-rata, yakni Rp 12.000 per porsi. Dalam semalam mereka membuat sekitar 300 porsi. Tinggal kalikan saja, dalam semalam pendapatan kotor dari makanan sekitar Rp 3.600.000. Ramainya pembeli mungkin bisa direka dari empat tungku, dan tujuh pegawai yang bertugas memasak, membuat minuman, mengantar dan mencuci. Jika sedang ramai, ke-4 tungku ini dipergunakan berbarengan. Karena banyak peminat, bakmi Pele juga membuka cabang di Godean.

Usia warung ini sekitar 25 tahunan, masih generasi pertama. Sang pemilik, Pele --nama julukan dari Suharjiman-- tinggal di dekat warungnya, selatan SD Keputran. Dengan nama Pele, ia memang jago mengolah bola, selain mengasuh perkumpulan sepak bola anak-anak. Dan di alun-alun lor, terbukti ia piawai mengolah rasa dan menggolkannya ke lidah pecinta kuliner.

a. barata




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta