Tembi

Berita-budaya»PERILAKU MUSIKAL DAN KEPRIBADIAN KREATIF

06 Aug 2011 08:33:00

PERILAKU MUSIKAL DAN KEPRIBADIAN KREATIFBagi Prof. Dr Djohan, MSi, psikologi musik pada perkembangan terkini telah memberi tahu kita intelegensi musikal sebagai suatu cara unik dari pengetahuan intelegensi manusia sesuai bukti saintifik yang mengindikasikan bahwa musikalitas merupakan fenomena bawaan manusia. Berarti pada dasarnya kita semua adalah musikal dalam rasa dan kepekaan karena manusia bersifat linguistik dan matematis.

Djohan mengatakan hal di atas dalam ‘Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia Yogyakarta’, Sabtu (30/7) lalu di Concert Hall ISI Yogyakarta dengan judul pidato ‘Perilaku Musikal dan Kepribadian Kreatif’.

Berbeda dengan pidato pengukuhan Guru Besar di UGM, yang biasanya tidak diisi dengan performance, tetapi hanya ‘menghadirkan’ pidato Guru Besar. Pada pidato Prof.Dr Djohan, MSi di ISI, sebelum pidato dimulai ditampilkan performance, tarian, musik gesek dan gamelan. Bahkan, pada saat Djohan pidato, sejenak berhenti untuk mempersilahkan musik keroncong untuk menghibur. Pada paruh kedua membaca, Djohan kembali berhenti, dan sejenak mempersilahkan kawan lamanya untuk bermain gitar. Barangkali, Djohan hendak menghadirkan suasana musikal pada pidatonya, sekaligus untuk menunjukkan perilaku musikal.

Djohan mengatakan, para ahli berpendapat bahwa, pengalaman musikal baik yang disadari atau tidak akan turut berperan dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Hal itu didukung oleh penafsiran bahwa, tidak ada manusia di dunia ini yang dapat menghindar dari suara sebagai esensi musik. Selain itu, demikian Djohan melanjutkan, aspek rasa musikal memiliki kesamaan faktor dengan gaya ‘kepribadian kreatif dalam psikologi kognitif.

“Dengan demikian diasumsikan bahwa, perilaku keseharian seseorang pasti memiliki aspek musikal baik melalui pemahaman relasi vertikal atau berasosiasi horizontal dengan kreativitas” ujar Djohan.

PERILAKU MUSIKAL DAN KEPRIBADIAN KREATIFMenyangkut perihal kepribadian kreatif, Djohan melihat, orang yang memiliki ciri kepribadian kreatif sebaliknya dapat diasumsikan telah memiliki rasa musikal. Gabungan dari dua faktor dengan proses dan elemen yang sama itu kemudian disebut dengan perilaku musikal. Alasan yang utama adalah musik memberi pengaruh lebih mendalam dibandingkan dengan bentuk seni yang lain karena elemennya dapat mewadahi rasa secara lengkap, berbeda dengan seni rupa atau sastra. Melalui lukisan atau gambar, rasa visual hanya dapat dihubungkan melalui penglihatan. Kalau karya sastra akan menstimulasi pikiran, maka musik akan mempengaruhi bagian terdalam aspek primitif seseorang dan seringkali sulit dijelaskan mengapa.

“Secara kolektif, dalam perspektif biologi, antropologi, sosiologi dan pskiologi telah disepakati bahwa musik memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku manusia. Kenyataannya, semua perspektif tersebut akan tergabung dalam kesatuan pengalaman manusia. Pengalaman musikal merupakan salah satu elemen yang dapat berinteraksi dengan tubuh, pikiran, dan mental di mana kepribadian bekerja sesuai dengan ruang dan waktu. Banyak pandangan humanitas konsisten dengan data yang meletakkan musik sebagai inti dari pengalaman manusia” kata Djohan.

Mengakhiri pidatonya, Djohan mengatakan: “Dalam jangka panjang, perilaku musikal dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan karakter bangsa melalui praktik kehidupan sehari-hari yang dimulai dari sekarang dan lingkungan terdekat. Dengan demikian perilaku musikal dan kepribaian kreatif adalah sebuah cara pandang, sikap, pola pikir, kesadaran, dan tindakan sesuai kemampuan diri yang seimbang”.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta